e. Kesejahteraan masyarakat.
Perlu ditambahkan di sini bahwa, tujuan perusahan di samping tujuan yang tersebut di atas, ada juga dengan tujuan politis kekuasaan, dalam suatu
hal yang tidak dapat dipungkiri, jika sebuah perusahaan yang besar dapat turut serta mengambil berbagai kebijakan pemerintah, sudah tentu dengan tujuan
yang tertentu, misalnya memang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian atau membantu kesejahteraan rakyat ataupun dengan tujuan untuk kemajuan
dan kepentingan perusahaan itu sendiri.
77
B. Pengertian Stakeholders dan Lahirnya Kepentingan Dalam Perusahaan
Dunia usaha, selama setengah abad terakhir telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa di atas planet ini. Semkin hari kian terasa, betapa
besar pengaruh perusahaan-perusahaan besar terhadap denyut kehidupan manusia. Mereka yang belakangan paling diharapkan peranannya terutama
karena mereka dianggap paling mampu menciptakan lapangna kerja baru, meningkatkan taraf hidup banyak orang serta mendorong kehidupan yanglebih
baik bagi masyarakat luas. Masyarakat juga semakin terbiasa menikmati jasa- jasa yang mereka tawarkan sehingga mempermudah hidup warga masyarakat
modern seperti jasa perbankan, asuransi, sarana transportasi dan komunikasi, hiburan, serta layanan kesehatan. Kemudian, melalui mekanisme pajak,
pemerintah harus bersyukur karena secara tidak langsung telah turut
77
Ibid, hal 59.
Universitas Sumatera Utara
berpartisipasi untuk pembangunan serta membantu meringankan beban warga masyarakat yang belum beruntung.
Sejalan dengan makin besar dan luasnya cengkeraman dan pengaruh perusahaan atas kehidupan sehari-hari masyarakat, makin besar pula
kekuasaan dan kekuatan yang digenggamnya. Sebetulnya sejak lama telah disadari banyak negara tentang betapa potensialnya pengaruh sepak terjang
perusahaan atas masyarakatnya. Kekuasaan di tangan perusahaan bisnis modern semakin memperlihatkan bahwa setiap tindakan yang diambil
perusahaan membawa dampak yang nyata terhadap kualitas kehidupan para stakeholdersnya.
78
Stake dapat diartikan sebagai kepentingan. Hal ini dapat diilustrasikan seperti sekelompok orang berencana untuk menonoton film di bioskop dan
dilanjutkan dengan makan malam. Setiap orang dalam kelompok tersebut memiliki kepentingan stake dalam keputusan kelompok tersebut. Waalupun
belum ada orang yang mengeluarkan uangnya, tetapi setiap orang dalam kelompok tersebut melihat adanya kepentingan pribadinya misalnya jenis
film yang disukai, makanan yang disukai, dan lain-lain yang diharapkan dapat terakomodasi oleh kelompok tersebut. Stake juga dapat diartikan sebagai
tuntutan atas hak yang dimiliki oleh seseorang.
79
Selanjutnya, stakeholders dapat didefinisikan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang memiliki satu atau lebih kepentingan stake yang
berbeda dalam sebuah perusahaan. Stakeholders juga dapat diartikan sebagai
78
Yusuf Wibisono, Op.cit. Hal 95.
79
www.wikipedia.com tentang Stakeholder Corporate diakses tanggal 31 Agustus 2009.
Universitas Sumatera Utara
setiap orang atau kelompok orang yang daapt mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan, keputusan, kebijakan, praktik atau tujuan dari sebuah
perusahaan. Dalam dunia usaha yang global dan sangat kompetitif sekarang ini,
banyak pihak yang dapat menjadi stakeholders perusahaan. Dari sudut pandang perusahaan ada beberapa orang atau sekelompok orang yang secara
pasti dapat digolongkan sebagai stakeholders perusahaan, yaitu mereka yang memiliki legitimasi, kepentingan langsung, atau hak dalam kegiatan
perusahaan. Mereka dalam golongan ini di antaranya pemegang saham, karyawan dan pelanggan. Tetapi dalam sudut pandang masyarakat yang lebih
plural, para stakeholders tidak hanya mereka yang disebutkan di atas, tetapi juga termasuk pesaing usaha komunitas sekitar, LSM, pers, dan masyarakat
pada umumnya yang sebenarnya tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan inti perusahaan.
80
80
Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Op.cit. Hal 47.
Fokus dari pada teori ini teletak pada dua wacana utama, pertama yaitu apa yang menjadi tujuan dari perusahaan dan kedua yaitu apa tugas yang
diemban oleh manajer atau pengelola perusahaan terhadap para stakeholders. Terkait dengan perusahaan, teori stakeholders secara garis besar menyatakan
bahwa tujuan dari pada suatu perusahaan adalah mendatangkan manfaat bagi semua stakeholders. Teori ini pada dasarnya berangkat dari asumsi bahwa
nilai-nilai values merupakan faktor yang sangat penting dan secara eksplisit merupakan bagian dari kegiatan bisnis.
Universitas Sumatera Utara
Sir Adrian Cadbury, yaitu cucu dari pendiri perusahaan coklat Cadbury kemudian juga menjadi chairman di perusahaan-perusahaan seperti Cadbury
Schweppes dan IBM Eropa Cadbury mengidentifikasikan tiga tingkatan tanggung jawab perusahaan The Cadbury Paradigm yaitu :
81
Kepentingan stake seseorang atau sekelompok orang atas suatu perusahaan dapat timbul karena dua macam hak, yaitu hak hukum legal right
Tingkat pertama, yaitu tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi kewajiban materialnya kepada para pemegang saham, para karyawan, para
langganan, penyalur dan para kreditor, serta membayar pajak dan memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum yang berlaku. Sanksi terhadap tidak
dipenuhinya tanggung jawab yang sifatnya sudah definitif ini ditentukan sesuai dengan ruang lingkup kompetisi dan hukum yang berlaku.
Tingkat kedua, yaitu tanggung jawab yang terkait dengan akibat langsung atau implikasi dari kegiatan utama atau operasional perusahaan
terhadap masyarakat. Tanggung jawab ini mencakup mampu secara maksimal mendayagunakan sumber daya manusia dalam masyarakat serta menghindari
terjadinya kerusakan terhadap lingkungan environmental damages. Tingkat ketiga dibuat dalam bentuk pertanyaan oleh Cadbury, yaitu
sampai sejauh manakah bisnis perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kerangka masyarakat framework of the society dalam mana
ia berkegiatan dan sampai sejauh manakah perusahaan memprioritaskan kepentingan masyarakat dibanding kepentingan komersialnya.
81
Makalah Bismar Nasution, Op.cit. Hal 5.
Universitas Sumatera Utara
dan hak moral moral right. Seseorang atau sekelompok orang yang memiliki hak hukum legal right adalah mereka yang memiliki kepentingan
berdasarkan aturan yang berlaku bahwa mereka harus diperlakukan sebagaimana aturan yang berlaku tersebut. Sedangkan mereka yang memiliki
hak moral moral right adalah seseorang sekelompok orang yang kepentingannya timbul secara moral atau etika di mana perlakuan yang
mereka terima adalah semata-mata berdasarkan moral dan etika dari perusahaan tersebut, yang sebenarnya tidak wajib.
82
C. Pembagian Stakeholders Perusahaan