43
2.5 Kerangka Pemikiran
Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia membuat jumlah penduduk lanjut usia semakin bertambah. Karena jumlah penduduk lansia semakin
menunjukkan peningkatan yang signifikan yang membuat pemerintah tidak boleh mengabaikan hak-hak para lanjut usia. Gagasan pemerintah tersebut dituangkan
dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut usia, dimana dalam aplikasinya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendirikan Unit
Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya Pematang
Siantar. Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan
Lanjut Usia dalam hal pendiriannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lanjut usia itu sendiri dengan memberikan proses pemberdayaan dalam bentuk
pelayanan kepada lansia pada khususnya melalui program-program seperti bimbingan fisik, bimbingan keterampilan dan bimbingan sosial. Dengan
partisipasinya Unit Pelaksana Teknis UPTPelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia, warga binaan sosial lanjut usia, masyarakat serta pemerintah
diharapkan dapat mendorong dan membantu usaha-usaha pemberdayaan tersebut.
Melihat keefektifan pelaksanaan program pemberdayaan Lanjut Usia oleh Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut
Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya Pematang Siantar dapat dilihat dari teori efektivitas dengan indikator sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
44
a. Pemahaman program, yaitu dilihat dari sejauhmana warga binaan sosiallanjut
usia dapat memahami program pemberdayaan lanjut usia. b.
Ketepatan sasaran, yaitu dilihat dari apakah warga binaan sosiallanjut usia yang telah diberikan sosialiasasi atau penyuluhan mengenai pemahaman
program adalah sasaran yang sesuai dengan program pemberdayaan lanjut usia. c.
Tepat waktu, yaitu dilihat dari apakah penggunaan waktu untuk program pemberdayaan lanjut usia dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
d. Tercapainya tujuan, yaitu dilihat dari pencapaian tujuan yang ditetapkan
melalui berbagai kegiatan pemberdayaan. e.
Adanya perubahan nyata, dapat dilihat dari bagaimana program pemberdayaan memberikan dampak yang baik atau perubahan nyata bagi warga binaan sosial
lanjut usia. Skematisasi kerangka pemikiran adalah proses transformasi narasi yang
menerangkan hubungan atau konsep-konsep atau variabel-variabel penelitian menjadi sesuatu yang berbentuk skema, artinya yang ada hanyalah perubahan cara
penyajian dari narasi menjadi skema Siagian, 2011: 132. Untuk itu skematisasi kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
45
Bagan Alur Pikir
a.
Unit Pelayanan Teknis UPT Tuna Rungu Wicara Dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya
Pematang Siantar
Program Pemberdayaan Lanjut Usia: a.
Program Pemberdayaan Bimbingan Fisik b.
Program Pemberdayaan Bimbingan Keterampilan c.
Program Pemberdayaan Bimbingan Sosial
Efektivitas Pelaksanaan Program meliputi: a.
Pemahaman program b.
Tepat sasaran c.
Tepat waktu d.
Tercapainya tujuan e.
Perubahan nyata
Universitas Sumatera Utara
46
2.6 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2.6.1 Definisi Konsep