35
sepanjang rentang kehidupan, karena aliran siklus kehilangan terdapat pada kehidupan lansia, keseimbangan hidup tersebut. Lansia yang telah mempelajari
cara menghadapi perubahan hidup melalui mekanisme keimanan akhirnya dihadapkan pada tantangan akhir yaitu kematian. Harapan memungkinkan
individu dengan keimanan spiritual atau religious untuk bersiap menghadapi krisis kehilangan dalam hidup sampai kematian. Satu hal pada lansia yang
diketahui sedikit berbeda dari orang yang lebih muda yaitu sikap mereka terhadap kematian. Hal ini menujukkan bahwa lanjut usia cenderung tidak
terlalu takut terhadap konsep dan realitas kematian Azizah, 2011: 16.
2.3.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lansia Sehingga Tinggal Di Panti
Ada beberapa faktor yang mempengarui lansia sehingga lansia tinggal di panti antara lain:
a. Faktor penurunan kondisi fisik dan psikis
Melihat kondisi fisik dan psikis lanjut usia adalah sama seperti melihat kondisi bayi. Keduanya sama-sama membutuhkan perawatan dan perhatian khusus.
Selain itu, beberapa dari lansia tersebut karena sudah dalam kondisi yang sangat lemah sekali, tentunya sangat memerlukan sekali bantuan dari orang
lain yang benar-benar sangat berpengalaman dalam merawat orang tua yang berusia lanjut.
Demi kelangsungan kehidupan orangtua yang sudah lanjut usia, maka pada akhirnya mereka memutuskan menyerahkan sepenuhnya perawatan orang tua
pada rumah khusus perawatan rumah panti, dengan harapan perawatan
Universitas Sumatera Utara
36
orangtua lebih terjamin daripada harus tinggal dan hidup selamanya bersama anak dan cucu-cucunya.
b. Faktor finansial atau kondisi ekonomi
Pada umumnya orang tua yang sudah menjalani usia lanjut atau masa pensiun, maka secara finansial, dapat dikatakan sudah tidak memiliki penghasilan tetap
sehingga sudah tidak mampu lagi untuk membiayai hidup untuk diri sendiri dan keluarganya. Bagi keluarga yang hidupnya secara finansial pada level
rendah tentunya menjadi beban tersendiri, karena secara ekonomis mereka masih kesulitan menanggung biaya beban hidup yang nilainya semakin
bertambah, sedangkan waktu mereka telah habis terserap untuk mencari nafkah. Bahkan mereka sering harus kerja ekstra tambahan untuk mendapatkan
finansial tambahan, sehingga mereka terpaksa merelakan orang tua untuk tinggal dan hidup di rumah khusus perawatan rumah panti jompo.
c. Faktor lingkungan sosial atau ditelantarkan keluarga
Sebagai Negara berkembang, negara Indonesia memiliki banyak orang tua yang sudah lanjut usia, dengan terpaksa harus tinggal dan hidup di depan teras
toko, bangunan kosong, di bawah jembatan, menempel di rumah orang lain atau tempat-tempat yang bisa digunakan untuk tempat tidur. Kondisi yang
demikian ini sering mendapatkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat karena sering menimbulkan hal-hal negatif dan sebenarnya kondisi dan hal
seperti ini merupakan tanggung jawab pemerintah maupun masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah sering mengadakan kegiatan pengamanan serta sosialisasi
untuk meminta mereka secara sadar dan sukarela untuk bersedia tinggal dan hidup di rumah khusus perawatan panti jompo.
Universitas Sumatera Utara
37
Meskipun sebagian besar belum menyadari, namun sudah ada yang sadar dan sukarela tinggal di panti jompo, bagi yang belum menerima hal tersebut rata-
rata mereka mengatakan bahwa dengan cara hidup yang demikian tersebut mereka setiap hari bisa memperoleh uang, meskipun mereka harus menderita
sakit-sakitan, harus kehujanan, kedinginan dan sebagainya. d.
Faktor kesepian Pada umumnya masalah kesepian adalah masalah yang paling banyak dialami
oleh para lansia. Beberapa penyebab kesepian pada lansia antara lain: 1.
Longgarnya kegiatan dalam mengasuh anak-anaknya karena anak-anaknya sudah dewasa dan bersekolah tinggi sehingga tidak memerlukan penanganan
yang terlampau rumit. 2.
Berkurangnya teman atau relasi akibat kurangnya aktifitas di luar rumah. 3.
Kurangnya aktifitas sehingga waktu luang bertambah banyak. 4.
Meninggalnya pasangan hidup. 5.
Anak-anaknya yang meninggalkan rumah untuk menempuh pendidikan yang tinggi dan untuk bekerja.
6. Anak-anaknya telah dewasa dan membentuk keluarga sendiri. Beberapa
masalah tersebut akan menimbulkan rasa kesepian yang lebih cepat bagi lanjut usia. Dari segi inilah lanjut usia mengalami masalah psikologis yang banyak
mempengaruhi kesehatan psikis, sehingga menyebabkan orang yang lanjut usia kurang mandiri. Bagi orang tua yang sudah menjalani masa lanjut usia atau
pensiun, masa tersebut telah membuat mereka merasa kesepian sehingga kebutuhan mereka sering tidak terpenuhi, sedangkan waktu yang dimiliki oleh
anggota keluarga sudah sangat sedikit sekali karena mereka harus bekerja keras
Universitas Sumatera Utara
38
untuk mencari nafkah guna menghidupi anggota keluarga lain seperti biaya sekolah, kesehatan dan lain sebagainya. Untuk menutup kebutuhan orang tua
yang tidak terpenuhi tersebut, pada akhirnya mereka terpaksa merelakan orang tua mereka harus tinggal dan hidup selamanya dirumah perawatan panti
jompo dengan harapan mereka tidak kesepian lagi dikarenakan disana mereka bisa bertemu dengan teman-teman seusianya dalam jumlah yang cukup banyak.
Keempat alasan tersebut belum merupakan alasan yang mutlak atau alasan yang kuat karena masih banyak keluarga-keluarga lain yang mengabaikan
keempat alasan tersebut di atas karena masih ada yang memegang prinsip dan tradisi adat adanya hubungan tiga generasi muda, dewasa dan tua yang harus
tetap terbangun , karena merawat orang tua adalah merupakan tanggung jawab utama dari anak dan cucu, karena bila anak dan orang tua masih kumpul bersama
maka akan tercipta suatu kehangatan, dan saling tukar pengalaman. http:rockyblank.blogdetik.com20100413hidup-dan-tinggal-di-panti-jompo-
sebagai-pilihan-terakhir-bagi-lanjut-usia diakses pada tanggal 15 september 2014 pukul 12.10 WIB.
2.4 Kesejahteraan Sosial 2.4.1 Pengertian