40
kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh pelayanan sosial secara maksimal dari lembaga atau instansi negara. Karena belum maksimalnya
pelayanan yang diusahakan oleh pemerintah membuat bermunculnya berbagai PMKS Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang ada termasuk salah satu
diantaranya adalah warga lanjut usia.
2.4.2 Pelayanan Sosial
Pelayanan pada lansia adalah suatu proses dalam bentuk penyuluhan sosial, bimbingan, konseling, bantuan, santunan dan perawatan yang dilakukan
secara terarah, terencana dan berkelanjutan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia. Pelayanan sosial lanjut usia bisa dilakukan baik di
dalam panti maupun diluar panti. Diluar panti bentuk pelayanannya ada yang berbentuk kegiatan Day Car Service dan lain-lain, sedangkan didalam panti
bentuk kegiatannya ada seperti bimbingan, penyuluhan sosial dan lain-lain dimana pelayanan sosial yang dilakukan diatur berlandaskan Undang-Undang Nomor 13
tahun 1998 tentang Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia. Setiap jenis pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia baik yang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat mengandung sifat-sifat seperti: a.
Preventif atau pencegahan Pelayanan sosial yang bersifat preventif merupakan pelayanan yang diarahkan
untuk mencegah timbulnya masalah baru dan meluasnya permasalahan yang dihadapi lanjut usia, oleh karena itu dilakukan melalui upaya pemberdayaan
keluarga, kesatuan kelompok dan eksternal lain yang peduli terhadap peningkatan kesejahteraan lanjut usia.
b. Kuratif atau penyembuhan
Universitas Sumatera Utara
41
Pelayanan sosial lanjut usia bersifat kuratif merupakan pelayanan sosial yang diarahkan untuk menyembuhkan gangguan-gangguan yang dialami lanjut usia
baik secara fisik, psikis maupun sosial. c.
Rehabilitative atau pemulihan kembali Pelayanan sosial bersifat rehabilitative merupakan proses pemulihan kembali
fungsi-fungsi sosial setelah individu mengalami gangguan dalam melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya.
2.4.3 Prinsip Pelayanan Kesejahteraan Sosial Lanjut usia
Prinsip kesejahteraan sosial lanjut usia didasarkann pada resolusi PBB Nomor 461991 tentang Principle Of Older Person Prinsip-prinsip bagi lanjut
usia yang pada dasarnya berisi himbauan tentang hak dan kewajiban lanjut usia yang meliputi kemandirian, partisipasi, pelayanan, pemenuhan dan martabat
yaitu: a.
Memberikan pelayanan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat lanjut usia.
b. Melaksanakan dan mewujudkan hak azasi lanjut usia.
c. Memperoleh hak menentukan pilihan bagi dirinya sendiri.
d. Pelayanan didasarkan pada kebutuhan yang sesungguhnya.
e. Mengupayakan kehidupan lanjut usia lebih bermakna bagi diri, keluarga dan
masyarakat. f.
Menjamin terlaksananya pelayanan bagi lanjut usia yang disesuaikan dengan perkembangan pelayanan lanjut usia secara terus menerus serta meningkatkan
kemitraan dengan berbagai pihak.
Universitas Sumatera Utara
42
g. Memasyarakatkan informasi tentang aksebilitas bagi lanjut usia agar dapat
memperoleh kemudahan dalam penggunaan sarana dan prasarana serta perlindungan sosial dan hukum.
h. Mengupayakan lanjut usia memperoleh kemudahan dalam penggunaan sarana
dan prasarana dalam kehidupan keluarga serta perlindungan sosial dan hukum. i.
Memberikan kesempatan kepada lanjut usia untuk menggunakan sarana pendidikan, budaya spiritual dan rekreasi yang tersedia di masyarakat.
j. Memberikan kesempatan bekerja kepada lanjut usia sesuai dengan minat dan
kemampuan. k.
Memberdayakan lembaga kesejahteraan sosial dalam masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penanganan lanjut usia dilingkungannya.
l. Khusus untuk panti, menciptakan suasana kehidupan yang bersifat
kekeluargaan.
Universitas Sumatera Utara
43
2.5 Kerangka Pemikiran