BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP CERITA
NOVEL“ HIDAMARI NO KANOJO” KONSEP AJARAN KONFUSIANISME, STUDI PRAGMATIK
SASTRA DAN SEMIOTIK
2.1 Definisi Novel
Kata novel berasal dari bahasa Italia “novella”, yaitu sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Novel adalah salah
satu bentuk karya sastra yang berisikan cerita-cerita fiksi yang biasanya menceritakan atau menggambarkan tentang realita kehidupan dan interaksi yang
terjadi antara masyarakat dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Aminuddin 2000:66, Novel adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku
tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
Purba 2001 : 63 menyatakan, “Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan
manusia atas dasar sudut pandang pengarang, dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan. Novel
berfungsi untuk memberikan pandangan kepada pembaca tentang apa yang terjadi dalam sosial masyarakat, kehidupan, religious dan hal yang lainnya. Novel dapat
memberikan nilai moral ataupun pesan positif dalam suatu karya sastra. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si
Universitas Sumatera Utara
pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam
novel tersebut. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tetapi
juga ada kelanjutannya, yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja
dituntut agar dia menjadi karya yang indah, menarik dan juga memberikan hiburan, tetapi novel juga dituntut lebih dari itu, syarat utamanya adalah bawa
novel mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah selesai membacanya.
Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai
belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola
– pola, dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi sosial, sedang novel
hiburan hanya berfungsi personal. Novel berfungsi sosial lantaran novel yang baik ikut membina orang tua, masyarakat dan yang lainnya menjadi manusia yang
lebih baik. Sedangkan novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel
tersebut memikat dan orang-orang ingin cepat untuk membacanya. Peristiwa- peristiwa yang terdapat dalam sebuah novel dapat mencerminkan nilai dan norma
yang terjadi di masyarakat. Nove
l “Hidamari no Kanojo” ini termasuk kedalam novel hiburan yang bersifat fantasi. Namun pengarang novel ini tidak hanya memberikan cerita fantasi
Universitas Sumatera Utara
fiktif belaka tetapi ada sedikit pesan dimana pengarang mengangkat nilai yang mungkin dihadapi oleh masyarakatpembaca sehingga pembaca mengetahui isi-isi
pesan yang terdapat dalam novel ini.
2.2 Resensi Novel “ Hidamari no Kanojo”