Cuplikan cerita halaman 167-169

Berdasarkan analisis di atas, terdapat kesamaan antara pengertian kesetiaan di Jepang dan pengertian kesetiaan di Indonesia. Jadi, cuplikan teks di atas tidak hanya masuk dalam kategori kesetiaan yang ada di Indonesia namun juga masuk dalam kategori kesetiaan yang ada di Jepang.

3. Cuplikan cerita halaman 167-169

[… Kunyalakan lampu kamar tidur dengan niat berganti pakaian, lalu pandanganku tertuju pada benda titpis hitam diatas bantal Mao. Ini bukan hanya helai rambut rontok biasa, tetapi sudah satu ikat sendiri. Aku terkejut dan mulai mengumpulkan rambut it, lupa dengan niatku semula berganti pakaian. Rambut panjang dan halus ini jelas milik Mao. “Mao Mao” aku pergi mencarinya ke dapur saat dia muncul dari kamar kecil. “Mao Kenapa rambutmu jadi begini?” “Ah” Mungkin karena terkejut, refleks Mao berusaha merebut gumpalan rambut di tanganku. Kusembunyikan tanganku dibalik punggung dan bertanya. “sudah lama seperti ini?” “Tidak tahu.” Mata Mao terbelalak saat dia menggelengkan kepalanya. Dia menyembunyikan sesuatu. “Kau harus ke rumah sakit. Kalau hari ini tidak bisa, Sabtu besok juga boleh. Pokoknya kau harus pergi” “Ini bukan masalah serius.” “Bagian mananya yang tidak serius.” Universitas Sumatera Utara “Tidak akan terus seperti ini. Itupasti. “ Tanpa terduga ucapak Mao mendongak dan menatapku dengan tajam hingga ucapanku tertahan. “Maaf sudah membuatmu khawatir. Kalau aku sakit, Kosuke juga yang bakal repot kan? Kita sudah menikah, tidak perlu meributkan hal- hal membosankan seperti ini,” lanjutnya. “Bukan masalah membosankan atau tidak. Aku pasti tetap akan cemas andai Mao sakit parah. Tolong jangan menganggap enteng masalah ini.” “Aku sungguh-sungguh minta maaf” “Kerumah sakit ya…” “…Uhm.”…] Anailis : Pada cuplikan teks di atas, terdapat indeksikal nilai pragmatik tentang nilai kasih sayang. Hal ini terlihat jelas saat Mao mengatakan “Maaf sudah membuatmu khawatir. tidak perlu meributkan hal- hal membosankan seperti ini.” Dan Kosuke menjawab “Bukan masalah membosankan atau tidak. Aku pasti tetap akan cemas andai Mao sakit parah. Tolong jangan menganggap enteng masalah ini .”. Mao yang tidak ingin membuat Kosuke khawatir dan sebaliknya Kosuke menunjukkan sikap yang khawatir terjadi sesuatu terhadap Mao dan ingin memastikan bahwa Mao baik-baik saja. Hal ini sesuai dengan ajaran Konfusianisme Saputra:2002 tentang etika moral manusia yaitu “Ren” Cinta kasih yang merupakan sifat mulia pribadi seseorang terhadap moralitas, cinta terhadap sesama, perikemanusiaan, hati nurani, keadilan, halus budipekerti, dan kasih sayang. Universitas Sumatera Utara Jika dilihat dari kata Kasih menurut kamus lengkap bahasa Indonesia modern KLBIM : 166 kasih adalah perasaan sayang, cinta, suka dsb.; belas kasihan; mengasihi; merasa iba hati. Maka cuplikan teks di atas menunjukkan bahwa kasih sayang yang terdapat di Jepang menurut Konfusius hampir sama dengan pengertian kasih sayang yang ada di Indonesia yaitu nilai kasih sayang yang ditunjukkan oleh Kosuke terhadap Mao yang selalu menjaga Mao dan tidak ingin Mao sakit. Nilai pragmatik yang pembaca dapat jadikan acuan dalam novel ini adalah bahwa kita harus menjaga dan perhatian terhadap pasangan kita disaat sakit ataupun senang. Sebaliknya jika pasangan kita khawatir dengan kondisi kita, sebaiknya kita melakukan apa yang diinginkan oleh pasangan kita demi kebaikan kita sendiri. Berdasarkan analisis di atas, terdapat kesamaan antara pengertian kasih sayang di Jepang dan pengertian kasih sayang di Indonesia. Jadi, cuplikan teks di atas tidak hanya masuk dalam kategori kasih sayang yang ada di Indonesia namun juga masuk dalam kategori kasih sayang yang ada di Jepang.

4. Cuplikan cerita halaman 177