Ruang Lingkup Pembahasan Tinjauan Pustakan dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari permasalahan yang telah di uraikan di atas, penulis perlu membuat ruang lingkup pembahasan untuk menghindari masalah yang diteliti agar tidak terlalu luas dan berkembang jauh tidak terfokus. Penulis menganalisis cerita novel “Hidamari no Kanojo” Karya Koshigaya Osamu dalam Edisi Terjemahan Indonesia yang terbit Mei 2013 dengan isi 220 halaman berdasarkan pendekatan pragmatik sastra melalui kisah dua tokoh utama Okuda Kosuke dan Watarai Mao. Pembahasan lebih diarahkan pada sejauh mana nilai kesetiaan dan kasih sayang antara Kosuke dan Mao yang diungkapkan oleh Koshigaya Osamu dalam Novel “Hidamari no Kanojo”. Dimulai dari kesetiaan dan kasih sayang sebelum menjalin hubungan percintaan, sesudah menjalin hubungan percintaan dan saat berumah tangga. Agar pembahasannya lebih jelas dan memiliki akurasi data yang valid, maka penulis dalam Bab II akan menjelaskan juga mengenai pengertian novel, resensi novel “Hidamari no Kanojo”, konsep ajaran konfusianisme, studi pragmatik sastra dan semiotik dan juga biografi pengarang. Melalui teks percakapan tokoh utama dengan tokoh lainnya, penulis akan menunjukkan nilai-nilai pragmatik seperti kesetiaan dan kasih sayang yang berlandaskan ajaran konfusianisme melalui analisis terhadap cuplikan-cuplikan yang ada dalam cerita novel tersebut. Penulis ingin menjelaskan nilai pragmatik yang terdapat dalam novel tersebut dengan menggunakan pendekatan pragmatik sastra yang menunjukkan sikap-sikap kepribadian tokoh utama seperti kesetiaan dan kasih sayang dalam hubungan percintaan. Universitas Sumatera Utara

1.4 Tinjauan Pustakan dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

Mursini 2007:26 mengemukakan bahwa karya sastra mengandung unsur pendidikanpengajaran. Dari segi pendidikan, sastra merupakan wahana untuk meneruskan atau mewariskan budaya bangsa dari generasi ke generasi, berupa gagasa dan pemikiran bahasa, pengalaman sejarah, nilai-nilai budaya dan tradisi. Dari segi pengajaran, peminat sastra dapat mengambil manfaat seperti ajaran moral. Biasanya karya sastra yang banyak memberi pengajaran dan manfaat kepada masyarakat adalah novel. Sebuah novel tidak hanya mencerminkan realitas tetapi lebih dari itu memberikan kepada kita sebuah refleksi realitas yang lebih besar, lebih lengkap, lebih hidup, dan lebih dinamik yang mungkin melampaui pemahaman umum. Sebuah karya sastra tidak hanya mencerminkan fenomena idividual secara tertutup melainkan lebih merupakan sebuah proses yang hidup. Dengan demikian, sastra dapat mencerminkan realitas secara jujur dan objektif dan dapat juga mencerminkan kesan realitas subjektif Selden, 1991:27. Untuk mengetahui realitas manfaat dari segi pengajaran dan pendidikan tersebut bisa kita dapatkan da ri novel “Hidamari no Kanojo” yang memberikan cerminan kepada pembaca berupa nilai kesetian dan kasih sayang melalui tokoh- tokoh yang ada dalam novel tersebut. Karya sastra yang dapat memberikan manfaat kepada pembaca biasanya dapat dianalisis dengan pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan pemberi makna pada karya sastra Teeuw, 1984:50. Universitas Sumatera Utara

b. Kerangka Teori