Analisis Regresi Linier Sederhana Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.3

49

3.8.3.3. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadi multikolonieritas. Penelitian ini menggunakan nilai tolerance dan variance inflation factor VIF dalam mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi. Metode pengambilan keputusannya yaitu jika semakin kecil nilai tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolonieritas. Kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika tolerance 0,1 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolonieritas Priyatno2012 : 61. 3.8.4. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana dan uji interaksi atau disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA. Uji ini merupakan uji khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006 : 164.

3.8.4.1. Analisis Regresi Linier Sederhana

 H1 : Komitmen organisasi X1 berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor Y Universitas Sumatera Utara 50 Hipotesis pertama diuji dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor dengan rumus : Y = a + 1X1+ e . . . . . . . 1 Keterangan : Y = Kinerja Auditor a = Konstanta 1 = Koefisien Regresi X1 = Komitmen Organisasi e = Error

3.8.4.2. Analisis Regresi Moderasi

Analisis regresi dengan variabel moderating dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan uji interaksi, uji nilai selisih mutlak, dan uji residual. Penelitian ini menggunakan uji nilai selisih mutlak dimana masing-masing hipotesis akan dinyatakan dalam rumus sebagai berikut  H2 : Interaksi antara komitmen organisasi X1 dengan konflik peran X2 berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor Y Hipotesis ini dirumuskan dengan persamaan : Y = a + 1ZX1 + 2ZX2 + 3|X1  X2| . . . . . . . 2 Universitas Sumatera Utara 51 Keterangan : Y = Kinerja auditor a = Konstanta  = Koefisien regresi ZX1 = Nilai standardized score komitmen organisasi ZX2 = Nilai standardized score konflik peran |X1  X2| = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan antara komitmen organisasi dengan konflik peran. Hasil pengolahan data dapat diinterpretasikan melalui koefisien determinasi, uji signifikansi simultan uji F dan uji signifikansi parameter individual uji t Ghozali, 2006.

A. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R² mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Acuan besarnya penjelasan R² adalah sebagai berikut : 0,80  1,000 : Sangat Kuat 0,60  0,799 : Kuat 0,40  0,599 : Sedang 0,20  0,399 : Rendah 0,00  0,199 : Sangat Rendah Sugiyono, 2008 Universitas Sumatera Utara 52

B. Uji Signifikansi Simultan F- Test

Uji F ini untuk melihat apakah variabel independen dan moderating secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah probabilitas signifikansi tabel anova.

C. Uji Signifikansi Parsial t- Test

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2006. Dasar pengambilan keputusannya adalah signifikansi tabel coefficients.  H3 : Interaksi antara komitmen organisasi X1 dengan ketidakjelasan peran X3 berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor Y Hipotesis ini dapat dirumuskan dalam persamaan : Y = a + 1ZX1 + 2ZX3 + 3|X1  X3| . . . . . . . 3 Keterangan : Y = Kinerja auditor a = Konstanta  = Koefisien regresi ZX1 = Nilai standardized score komitmen organisasi ZX3 = Nilai standardized score ketidakjelasan peran |X1  X3| = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan Universitas Sumatera Utara 53 antara komitmen organisasi dengan ketidakjelasan peran. Dasar pengambilan keputusan pada hipotesis kedua ini sama seperti pada hipotesis pertama yaitu melalui koefiisen determinasi, uji signifikansi simultan uji F, dan uji signifikansi parameter individual uji t. Model yang menggambarkan apakah variabel merupakan variabel moderating adalah dengan melihat nilai signifikansi di bawah 0,05. Kemudian, kita memperhatikan nilai t hitung bernilai positif atau negatif. Jika positif berarti variabel moderating memperkuat hubungan variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan jika negatif berarti sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada delapan belas KAP di Kota Medan. Peneliti mengambil sampel sebanyak delapan KAP dari keseluruhan KAP di Kota Medan yang bersedia menjadi responden. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 33 buah dan kembali sebesar jumlah tersebut. Gambaran mengenai data distribusi sampel disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No. Nama KAP Kuesioner dikirim Kuesioner dikembalikan 1. Drs. Darwin S. Meliala 6 6 2. Drs. Katio Rekan 4 4 3. Drs. Selamat Sinuraya Rekan 2 2 4. Drs. Tarmizi Taher 5 5 5. Edward L. Tobing, Madillah Bohori 2 2 6. Erwin, Zikri, Togar 5 5 7. Fachrudin Mahyuddin 4 4 8. Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma Rekan 5 5 Total 33 33 Sumber: Data primer

4.1.2. Karakteristik Profil Responden

Auditor yang bekerja pada KAP di Kota Medan sesuai dengan direktori KAP 2014 yang diterbitkan oleh IAPI merupakan responden dalam penelitian Universitas Sumatera Utara 55 ini. Berikut ini akan dijelaskan deskripsi mengenai identitas responden penelitian.

4.1.2.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-lali 28 84.8 84.8 84.8 Perempuan 5 15.2 15.2 100.0 Total 33 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa sekitar 28 orang atau 84.8 responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sedangkan sisanya sebesar 5 orang atau 15,2 responden berjenis kelamin perempuan.

4.1.2.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 20 1 3.0 3.0 3.0 23 4 12.1 12.1 15.2 24 1 3.0 3.0 18.2 25 3 9.1 9.1 27.3 27 1 3.0 3.0 30.3 28 1 3.0 3.0 33.3 32 1 3.0 3.0 36.4 33 2 6.1 6.1 42.4 34 1 3.0 3.0 45.5 35 2 6.1 6.1 51.5 36 1 3.0 3.0 54.5 37 1 3.0 3.0 57.6 38 2 6.1 6.1 63.6 39 1 3.0 3.0 66.7 40 2 6.1 6.1 72.7 Universitas Sumatera Utara 56 45 1 3.0 3.0 75.8 51 2 6.1 6.1 81.8 56 1 3.0 3.0 84.8 58 1 3.0 3.0 87.9 59 2 6.1 6.1 93.9 61 1 3.0 3.0 97.0 64 1 3.0 3.0 100.0 Total 33 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa responden yang bekerja pada KAP terdiri dari 3 yang diantaranya berusia 20, 24, 27, 28, 32, 34, 36, 37, 39, 45, 56, 58, 61, dan 64 tahun. Sementara, responden yang berusia 33, 35, 38, 40, 51, dan 59 tahun sebesar 6,1. Responden yang berusia 25 tahun sebanyak 9,1 dan yang berusia 23 tahun mendominasi sebesar 12,1. Hasil ini didominasi oleh responden yang berusia relatif muda yang kemungkinan karena responden penelitian ini juga didominasi oleh auditor junior dan senior.

4.1.2.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir Tabel 4.4

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN DAN KELEBIHAN PERAN PADA KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran Dan Kelebihan Peran Pada Kinerja Auditor Dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan

0 4 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 2 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 3 17

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang).

0 3 9

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN DAN GAYA Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di kota Surakarta).

0 2 13

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan)

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Literatur 2.1.1. Kinerja Auditor - Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Meda

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan)

0 0 9

SKRIPSI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KONFLIK PERAN DAN KETIDAKJELASAN PERAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan)

0 0 13

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, INDEPENDENSI, KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KONFLIK PERAN DAN KETIDAKJELASAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) - Unika Repository

0 0 18