Konflik Peran Role Conflict Ketidakjelasan Peran Role Ambiguity

38

3.4.3. Konflik Peran Role Conflict

Konflik peran role conflict menyebabkan penurunan kinerja seseorang. Konflik peran terjadi ketika peran yang berbeda dan berbenturan diterima dan dikerjakan oleh seseorang secara bersamaan. Variabel konflik peran ini diukur dengan instrumen yang digunakan oleh Fanani et al. 2007 yang diadopsi dari Rizzo et al. 1970. Item-item pada instrumen inipun diukur dengan skala interval lima poin yaitu sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, sangat setuju 5.

3.4.4. Ketidakjelasan Peran Role Ambiguity

Ketidakjelasan peran menggambarkan situasi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan kerjanya karena ia tidak mengetahui apa yang diharapkan darinya berkaitan dengan tugas-tugasnya. Ketika auditor tidak mengetahui dengan pasti otoritas yang dimilikinya dalam pengambilan keputusan, apa yang diharapkan untuk dicapai, dan bagaimana ia akan dinilai maka ketika membuat keputusan seringkali mengandalkan pendekatan trial and error Rizzo et al., 1970. Jika keadaan ini terus berlangsung maka bukan hanya akan mengganggu keseimbangannya dengan pekerjaan yang lain, tetapi juga secara keseluruhan dapat mengganggu kinerja organisasi. Ketidakjelasan peran diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Rizzo et al. 1970. Instrumen ini menggunakan Universitas Sumatera Utara 39 skala interval lima poin dengan nilai seperti pada variabel-variabel di atas. Untuk mempermudahnya definisi secara operasional variabel-variabel di atas disajikan di dalam tabel berikut ini : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Indikator dan Nomor Item Skala Pengukuran Kinerja Auditor Y Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya. Kinerja juga merupakan tolak ukur untuk menentukan baik buruknya suatu pekerjaan. 1. Kuantitas pekerjaan Interval 2. Partisipasi dalam usulan konstruktif 3. Kualitas pekerjaan 4. Meningkatkan prosedur audit 5. Penilaian kinerja diri sendiri 6. Penghargaan dari pihak lain 7. Mempertahankan dan memperbaiki hubungan dengan klien Komitmen Organisasi X1 Cara seseorang mengidentifikasikan keterlibatan dirinya dalam organisasi. Pengidentifikasian ini merefleksikan sikapnya untuk tetap sebagai anggota organisasi yang ditunjukkan melalui kerja kerasnya. 1. Perasaan ikut memiliki organisasinya Interval 2. Keterikatan secara emosional dengan organisasinya 3. Keberartian organisasi bagi dirinya 4. Perasaan menjadi bagian dari organisasi 5. Masalah organisasi adalah masalah dirinya Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Definisi Indikator dan Nomor Item Skala Pengukuran Komitmen Organisasi X1 Cara seseorang mengidentifikasikan keterlibatan dirinya dalam organisasi. Pengidentifikasian ini merefleksikan sikapnya untuk tetap sebagai anggota organisasi yang ditunjukkan melalui kerja kerasnya. 6. Merasa sulit untuk terikat dengan organisasi lain seperti organisasi sekarang Interval 7. Berusaha untuk menyukseskan organisasinya 8. Keberadaannya di organisasi merupakan komitmennya 9. Tetap bekerja di perusahaan karena loyalitas 10. Merasa tidak berkomitmen jika meninggalkan organisasinya 11. Merasa tidak profesional jika meninggalkan pekerjaan di organisasinya 12. Merasa tidak loyal jika meninggalkan organisasinya Konflik Peran X2 Gejala psikologis yang menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja ketika dua peran atau lebih yang berbeda dikerjakan secara bersamaan. 1. Keterlibatan dalam beberapa kelompok dengan pekerjaan yang berbeda Interval 2. Pelanggaran peraturan atau kebijakan Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Definisi Indikator dan Nomor Item Skala Pengukuran Konflik Peran X2 Gejala psikologis yang menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja ketika dua peran atau lebih yang berbeda dikerjakan secara bersamaan. 3. Menerima beberapa permintaan atas pekerjaan yang saling bertentangan Interval 4. Melakukan hal-hal yang tidak dapat diterima oleh orang lain 5. Melaksanakan hal- hal yang tidak dilakukan seperti biasanya 6. Kecukupan material dan sumber daya dalam penugasan 7. Dukungan SDM yang cukup dalam penugasan Ketidakjelasan Peran X3 Suatu keadaan yang menggambarkan informasi yang dimiliki tidak memadai, tidak adanya arah dan kebijakan yang jelas, ketidakpastian tentang otoritas, kewajiban dan hubungan dengan lainnya, serta ketidakpastian atas sanksi perilaku yang dilakukan. 1. Rencana dan tujuan sangat jelas Interval 2. Mengetahui cara membagi waktu 3. Mengetahui tanggung jawabnya 4. Mengetahui apa yang diharapkan darinya 5. Mengetahui wewenangnya 6. Deskripsi jabatan sangat jelas Universitas Sumatera Utara 42 3.5. Populasi dan Sampel 3.5.1. Populasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN DAN KELEBIHAN PERAN PADA KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran Dan Kelebihan Peran Pada Kinerja Auditor Dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan

0 4 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 2 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 3 17

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang).

0 3 9

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN DAN GAYA Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di kota Surakarta).

0 2 13

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan)

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Literatur 2.1.1. Kinerja Auditor - Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Meda

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan)

0 0 9

SKRIPSI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KONFLIK PERAN DAN KETIDAKJELASAN PERAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan)

0 0 13

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, INDEPENDENSI, KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KONFLIK PERAN DAN KETIDAKJELASAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) - Unika Repository

0 0 18