Pengajaran bahasa berdasarkan Jenis teks.
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 12
bersama-sama. Setelah mereka, menguasai tahap ketiga ini, siswa diberi tugas untuk membuat teks dengan genre yang sama tetapi dengan topik
yang berbeda secara mandiri di dalam tahapan membangun teks secara mandiri lihat Tabel 6.
Tabel 6 : Proses dalam metode pembelajaran
Membangun konteks
Pemodelan Membangun
teks bersama Membangun
teksmandiri
Kegiatan persiapan
pengenalan konteks dari
teks yang akan diajarkan
Kegiatan dekonstruksi
teks berdasarkan
nilai, tujuan sosial, serta ciri
kebahasaan Kegiatan
rekonstruktif membangun
teksnilai, tujuan sosial, dan ciri
kebahasaan bersama teman
dan bantuan guru
Kegiatan rekonstruktif
membangun teksnilai, tujuan
sosial, dan ciri kebahasaan
secara mandiri berdasarkan
observasi dan belajar mandiri
5.1 Membangun Konteks
Tahap membangun konteks ini digunakan guru dan siswa untuk mempersiapkan siswa untuk masuk ke pelajaran yang akan diberikan.
Tahap ini dapat dimulai dengan kegiatan mereview pelajaran minggu lalu atau mengajak siswa untuk menyelami ranah pelajaran yang akan
diberikan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui tanya-jawab, cerita ulang, atau diskusi.
5.2
Pemodelan Pemodelan merupakan tahap awal pengenalan model teks yang
diberikan. Biasanya, tahap ini guru memberikan model genre atau tipe teks tertentu yang ideal, lengkap dengan tujuan sosial termasuk nilai dan
norma sosialnya, tahapan, dan ciri-ciri kebahasaan. Di dalam tahap ini pemodelan dilaksanakan dalam sejumlah kegiatan dekonstruksi tujuan
sosial, tahapan, dan ciri kebahasaan untuk teks ini. Kegiatan dekonstruktif
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 13
ini bersifat top-down dari level teks, semantik wacana, gramatika, leksis, dan fonologigrafologi. Kegiatan pembelajaran pada tahap pemodelan ini
umumnya bersifat less productive kurang produktif. Artinya belum menghasilkan sebuah teks. Hal ini karena pemodelan bersifat pengenalan
nilai, norma, tujuan sosial serta realisasinya di dalam ciri-ciri kebahasaan pada level semantik wacana, gramatika, leksis, dan fonologi atau
grafologi. Kegiatan pembelajaran pada tahap ini bisa meliputi: membaca cepat skimming dan membaca detil scanning, tanya jawab,
memasangkan, melabeli, pilihan ganda, memparafrase, drilling dan sebagainya.
5.3 Membangun teks bersama Pada tahap ini siswa diajak merekonstruksi nilai-nilai sosial,
tujuan sosial, tahapan, dan ciri-ciri kebahasaan dari level semantik wacana sampai dengan fonologigrafologi. Siswa diajak membuat teks
dengan genre, tujuan sosial, tahapan, dan ciri-ciri kebahasaannya. Yang tidak kalah pentingnya ialah siswa diajak menentukan sikapnya di dalam
teks tersebut. Kegiatan ini sangat sulit terutama untuk menangkap struktur teks dan ciri-ciri kebahasaan yang sesuai lihat Su-Hie, Pei-Feng,
2008. Oleh karena itu, untuk membangun teks bersama ini, siswa perlu dibantu melalui kelompok-kelompok siswa yang disupervisi guru.
Kegiatan pembelajarannya melalui kegiatan pembelajaran yang lebih produktif. Kegiatan-kegiatan melengkapi dialog, bagan, meringkas, dan
kegiatan membangun teks jumbled reading, sets of questions, sets of situations akan sangat membantu siswa untuk membangun teks secara
bersama-sama. Yang paling penting di dalam kegiatan ini adalah proses bagaimana siswa membangun teks secara bersama-sama dengan teman
dan gurunya. Pastikan di dalam kegiatan ini terdapat kegiatan ‘learning how to learn’ atau belajar strategi belajar agar siswa nantinya dapat
membangun teks secara mandiri. Oleh karena itu, kegiatan membangun teks bersama ini harus dikerjakan secara berulang mencari sumber di
perpustakaan, media, internet, observasi lapangan, dan interview narasumber secara kelompok lihat juga Chaisiri, 2010. Kemudian, siswa
akan mempunyai catatan kepustakaan, catatan lapangan, dan hasil
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 14
interview yang akan ditulis menjadi sebuah teks dengan genre yang utuh secara bersama.
5.3 Membangun teks mandiri
Membangun teks mandiri ini merupakan puncak dari seluruh kegiatan yang mengakumulasikan antara kegiatan-kegiatan membangun
teks dengan segala isinya. Secara prosedural ini merupakan kegiatan yang sama dengan kegiatan membangun teks bersama, hanya kali ini siswa
diminta untuk bekerja secara mandiri. Siswa akan bekerja secara mandiri mulai mencari sumber di perpustakaan, media, internet, observasi di
lapangan, interview nara sumber untuk memperoleh data yang akurat untuk membangun teks secara mandiri ini. Kemudian, siswa akan
mempunyai catatan kepustakaan, catatan lapangan, dan hasil interview yang akan ditulis menjadi sebuah teks dengan genre yang utuh secara
mandiri. Demikian pula siswa juga diminta untuk mempunyai sikap terhadap lingkungan sebelum dituangkan ke dalam bentuk teks.
Keseluruhan proses pembelajaran secara keseluruhan akan digambarkan ke dalam Tabel 7 berikut ini.
Tabel 7: Metode Pembelajaran berbasis Genre
Metode Isi Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Produktifitas kegiatan
Membangun Konteks
mereview pelajaran lalu atau
mengenalkan ranah pelajaran yang
akan diberikan tanya-jawab, cerita
ulang, atau diskusi. Kurang
produktif
Pemodelan Mengenalkan nilai,
tujuan sosial, tahapan, ciri
kebahasaan membaca cepat,
tanya jawab, memasangkan,
melabeli, pilihan ganda, diskusi
kelompok, parafrase, dan
sebagainya Kurang
produktif
Membangun Teks
Bersama Membangun nilai,
sikap, ketrampilan melalui teks yang
melengkapi dialog, bagan, meringkas,
dan kegiatan Lebih
produktif
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 15
utuh secara bersama-sama
membangun teks jumbled reading,
sets of questions, sets of situations
observasi bersama
Membangun teks
Mandiri Membangun nilai,
sikap, ketrampilan melalui teks yang
utuh secara mandiri Membuat laporan
Paling produktif