Genre Tahapan, dan Ciri Kebahasaan
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 7
Demikian juga rekon dan prosedur sama-sama mempunyai aktifitas yang terstruktur, tetapi rekon ditujukan untuk menceriterakan berdasarkan
waktu lampau dan bersifat unik, sedangkan prosedur bersifat nir-waktu dan generik. Sementara itu, eksplanasi digunakan untuk menjelaskan
suatu kejadian yang melibatkan urutan waktu dan sebab-akibat. Eksposisi digunakan untuk memechkan masalah secara sepihak. Sementara diskusi
dan eksplorasi digunakan untuk mendiskusikan permasalahan sebelum mengambil kesimpulan. Bedanya, diskusi tidak terstruktur tahapannya,
sedangkan eksplorasi mempunyai tahapan yang terstruktur.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut ini digambarkan di dalam tabel dari berbagai genre dalam fungsitujuan
sosial, tahapan, dan ciri kebahasaanya. Tabel 2: Perbedaan Deskripsi dan Laporan
Deskripsi Laporan
Fungsitujuan sosial Mendeskripsikan sesuatu
hidup atau mati seperti apa adanya unik
Mendeskripsikan sesuatu hidup ataumati seperti
apa adanya generik
Tahapan
- Deskripsi umum - deskripsi bagian,
fungsikegunaan benda mati, perilaku, habitat
- klasifikasi umum - deskripsi bagian,
fungsikegunaan benda mati, perilaku, habitat
Ciri-ciri kebahasaan - partisipan unik
- kohesi leksikal meronimi - Hubungan konjungtif
spasial, penambahan deskripsi bagian dan
habitat, kohesi waktu deskripsi perilaku
- medeskripsikan fakta dan opini
- kata kerja relasi, milik mendeskripsikan
bagian, kata kerja akfitifitas material
untukmendeskripkan fungsi dan perilaku
- Subjeknya sesuai dengan tema atau sub tema
- Leksis kata yang digunakan: deskriptif dan
atitudinal - Partisipan generik
- kohesi leksikal hiponimi dan meronimi
- Hubungan konjungtif spasial, penambahan
deskripsi bagian dan habitat, kohesi waktu
deskripsi perilaku
- mengklasifikasikan dan mendeskripsikan fakta
- kata kerja relasi, milik mendeskripsikan
bagian, kata kerja aktifitas material untuk
mendeskripkan fungsi dan perilaku
- Subjeknya sesuai dengan tema atau sub tema
- Leksis kata yang digunakan: deskriptif
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 8
Dengan tujuan sosial yang berbeda deskripsi dan laporan mempunyai perbedaan yang signifikan pada pembukaan dan ciri-ciri
kebahasaannya. Pembukaan pada deskripsi berupa deskripsi umum, sedangkan pada laporan adalah klasifikasi umum. Sementara itu pada
level kebahasaannya, terdapat perbedaan yang sangat jelas. Pertama, deskripsi bersifat unik. Oleh karena itu, perangkat semantik wacanya,
gramatikanya, serta leksisnya semuanya ditujukan untuk menggambarkan realitas ini, sehingga muncul opini yang bersifat unik. Sementara itu,
laporan digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang bersifat generik. Oleh karena itu, semantik wacananya, gramatikanya, serta leksisnya
secara sistemik digunakan menggambarkan fakta yang bersifat generik.
Demikian juga, antara rekon, prosedur, dan eksplanasi. Ketiga genre ini mempunyai aktifitas atau tahapan yang terstruktur berdasarkan
waktu. Akan tetapi, rekon digunakan untuk menceritakan kejadian yang unik, sementara prosedur dan eksplanasi digunakan untuk
mendokumentasikan kejadian yang bersifat generik. Oleh karena itu, masing-masing di tingkat semantik wacananya, gramatikanya, dan
leksisnya mempunyai perbedaan. Rekon bersifat catatan kejadian tertentu, sehingga ceritanya murni merupakan kejadian yang durutkan berdasarkan
waktu. Intinya konjungsi temporal, berbagai aktifitas, dan fakta dan opini.
Tabel 3: Rekon, Prosedur, and Eksplanasi
Rekon Prosedur
Eksplanasi FungsiTujuan
Sosial - Menceriterakan
kejadian masa lampau untuk
menghibur - Mendeskripsikan
bagaimana kita menyelesaikan
suatu pekerjaan - Menjelaskan
proses bagaimana sesuatu terjadi
atau bekerja
Tahapan - Orientasi
- Urutan kejadian - Tujuan
- Langkah 1 sampai selesai
- Pernyataan umum untuk
memposisikan pembaca atau
pendengar
- Sederet penjelasan mengapa atau
bagaimana sesuatu terjadi atau
bekerja
Ciri-ciri kebahasaan
- Agen manusia atau yang lain
unik - Agen manusia
umum kamu - Beberapa kalimat
- Agen bukan manusia generik
lebih banyak
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 9 - Umumnya
hubungan konjungtif
temporal - Kata kerja
aktifitas material, mental,
behavioral, dll - Leksis deskriptif
dan atitudinal imperatif
- Hubungan konjungtif,
umunya, temporal - Kata kerja
aktifitas material - Leksis deskriptif
proses dari pada agen
- Hubungan konjungtif
temporal dan logikal
- Kata kerja aktifitas material
- Kalimat pasif digunakan untuk
membuat tema subjeknya sesuai
- Leksis deskriptif
Sementara prosedur dan eksplanasi digunakan untuk mencatat kejadian yang bersifat generik. Oleh karena itu itu kejadiannya bersifat
faktual bukan opini. Perbedaanya ialah prosedur berfokus pada agen manusia umum: kamu, sedangkan eksplanasi berfokus pada kejadiannya
itu sendiri. Di samping itu, urutan aktifitas prosedur disusun berdasarkan urutan waktu, sedangkan pada eksplanasi disusun berdasarkan urutan
waktu dan sebab-akibat lihat Tabel 3.
Akhirnya genre eksposisi, diskusi, dan eksplorasi digunakan untuk menyelesaikan masalah. Perbedaannya, eksposisi digunakan untuk
menyelesaikan masalah secara sepihak, sedangkan diskusi dan eksplorasi menyelesaikan masalah dengan cara mempertimbangkan pihak lain lihat
Tabel 4.
Tabel 4: Genre eksposisi, diskusi, dan eksplorasi
Eksposisi Diskusi
Eksplorasi Fungsi Sosial
- Mengajukan pendapat,atau
argumen - Mengajukan
informasi dan argumen dua sisi
mengenai suatu topik
- Mencari informasi dan argument
mengenai suatu topik
Tahaan - Tesis opini
- argumen 1 – n satu sisi
- Reiterasi atau - Isu
- Argument mendukung dan
menentang atau - Tujuan
- Langkah 1 dengan argumentasinya –
langkah akhir
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 10 pernyataan
kembali tesis argumen berbagai
sudut pandang - Simpulan dan
saran dengan
argumentasinya - Simpulan dan saran
Ciri-ciri Kebahasaan
- Partisipan generik baik manusia atau
non-manusia - Kohesi leksikal
dan gramatikal - Hubungan
konjungtif penambahan,
temporal dan logikal
- Leksis deskriptif analitis dan
atitudinal hortatoris
- Partisipan generik baik manusia atau
non-manusia - Kohesi leksikal
dan gramatikal - Hubungan
konjungtif penambahan,
temporal, perbandingan,
dan logikal
- Leksis deskriptif dan atitudinal
- Partisipan generik baik manusia atau
non-manusia - Kohesi leksikal dan
gramatikal - Hubungan
konjungtif penambahan,
temporal, perbandingan dan
logikal
- Leksis deskriptif dan atitudinal
Oleh karena itu, tujuan sosial ini mempengaruhi semantik wacana ketiga genre tersebut. Misalnya, pada eksposisi, karena argumennya hanya
sepihak, maka tidak ada hubungan konjungtif internal perbandingan, sementara pada diskusi dan eksplorasi mempunyai hubungan konjungtif
perbandingan.
Tabel 5: Genre Cerita
Jenis Genre Urutan Aktifitas
Rekon orientasi rekaman kejadian
Anekdot orientasi krisis reaksi
Eksemplum orientasi insiden interpretasi
Narasi orientasi komplikasi evaluasi resolusi
diambil dari Martin 1992 dengan modifikasi
Sementara itu, genre cerita digali dari dunia cerita, walaupun memungkinkan juga bahwa dunia cerita tersebut dikembangkan dari
dunia nyata. Paling tidak terdapat empat jenis genre cerita: rekon, anekdot, eksemplum, dan narasi. Rekon dimulai dari orientasi, yaitu
pengenalan tokoh, seting dan kejadian umum, kemudian diikuti dengan
Makalah dipresentasikan pada Kongres Bahasa X di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 28 – 31 Oktober 2013
Page 11
kejadil detil cerita tersebut. Anekdot juga dimulai dengan orientasi, kemudian diikuti dengan krisis, yaitu kejadian yang tidak lazim, yang
memalukan misalnya, kemudian diikuti dengan reaksi tokoh terhadap kejadian yang memalukan tersebut. Reaksinya bersifat afektif, maka
anekdot tidak selalu menhasilkan humor. Sementara itu, eksemplum sesudah orientasi diikuti dengan insiden, yaitu kejadian yang sifatnya
negatif tidak dikehendaki tokoh. Kemudian insiden ini diinterpretasikan. Interpretasinya bersifat obligatif, seharusnya tidak begitu, tetapi mestinya
begini. Akhirnya, narasi merupakan cerita yang lengkap. Diawali dengan orientasi, narasi dikembangkan melalui komplikasi, yaitu suatu kejadian
yang meruncing menjadi masalah. Masalah ini di akhir cerita diselesaikan melalui serentetan usahakejadian. Seringkali sebelum diselesaikan
masalahnya dievaluasi dulu.
Dengan tahapan seperti ini, maka sebetulnya satu cerita dapat dikembangkan menjadi empat genre. Misalnya, cerita Kancil atau Lebai
Malang dapat dibuat menjadi rekon, anekdot, eksemplum, atau narasi. Penulis tinggal menyesuaikan tahapannya.