Sementara itu dalam peraturan Mendiknas No. 22 tahun 2006 Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan
bahwa mata pelajaran sejarah di SMA secara rinci memiliki 5 tujuan agar perserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
2. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan.
3. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau.
4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya
bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
5. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari
bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik
nasional maupun internasional.
10
b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Arifin berasal dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda
yaitu prestatie, dan kemudian dibakukan ke dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi, yang artinya hasil usaha.
Menurut Gronlund prestasi belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu.
Sedangkan menurut Sudijarto 1993, prestasi belajar adalah tingkat pernyataan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran
10
Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Ombak, 2011, hlm.58.
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
11
Dari definisi di atas maka prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh oleh siswa dari kegiatan
belajar, yang berupa nilai-nilai atau angka-angka yang diberikan oleh guru. Sedangkan pengertian secara umum prestasi belajar adalah hasil
tertinggi yang telah dicapai seseorang dalam bidang tertentu. Keberhasilan siswa dalam kegiatan yang disebut belajar akan nampak dalam prestasi
belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi belajarnya.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri
internal maupun dari luar diri eksternal individu. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sangatlah penting, dalam
rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik- baiknya.
Yang tergolong faktor internal yaitu : 1.
Faktor jasmaniah fisiologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya pengelihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2.
Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas :
a. Faktor intelektif yang meliputi :
1 Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
2 Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
11
Nyayu Kohodijah, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2014,
hlm
. 189.
b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Sedangkan yang tergolong faktor eksternal, ialah : 1.
Faktor sosial yang terdiri atas : a.
Lingkungan keluarga Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan
pertama. Mulai dari perhatian orang tua, keadaan ekonomi, dan hubungan antar anggota keluarga menjadi andil penting dalam
memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar anak.
b. Lingkungan sekolah
Yang dimaksud sekolah, antara lain: guru, fasilitas sekolah, dan gedung sekolah.
c. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat
meliputi teman
bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-anak. Maka kewajiban orang
tua adalah mengawasi dan memberikan pengertian untuk mengurangi pergaulan yang dapat memberikan dampak negatif
bagi anak tersebut.
d. Lingkungan kelompok
Lingkungan kelompok hampir sama dengan lingkungan masyarakat, akan tetapi lingkungan kelompok lebih pada
kecenderungan dengan siapa anak tersebut bergaul. Mulai dari lingkungan kelompok tempat belajar ataupun kelompok yang
didominasi anak yang putus sekolah.
2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian. 3.
Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
12
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah tingkat pendidikan orang
tua dan minat belajar siswa, yang akan dibahas di bawah ini.
12
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta, 1991, hlm.130.
2. Tingkat Pendidikan Orang Tua