menggunakan metode belajar yang menarik, memberikan perhatian kepada siswa yang kurang tertarik dalam belajar, selain itu guru yang memberikan
perkerjaan rumah kepada siswa akan membantu siswa untuk tidak hanya belajar di sekolah tetapi juga siswa memiliki waktu belajar di rumah mereka.
Dengan demikian, guru mampu meningkatkan minat belajar siswa, tidak hanya di sekolah saja tetapi juga siswa akan secara mandiri untuk mau belajar
di rumah mereka. Meskipun kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya, akan tetapi dengan adanya pendampingan guru yang
profesional dan berintegritas bisa meningkatkan prestasi belajar siswa. Dapat dikatakan disini bahwa profesional seorang guru juga menjadi tolak ukur
siswa dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi. Guru yang profesional yang mampu memanfaatkan fasilitas yang ada, menggunakan metode belajar
yang mampu menarik minat belajar siswa, mampu mengendalikan kelas, serta mampu untuk mentransfer pengetahuan yang disampaikan kepada siswa,
sehingga bukan hanya prestasi belajar sejarah tinggi yang di dapat siswa saja, namun siswa tersebut mampu untuk mengerti, memaknai, dan memahami
sebuah peristiwa sejarah yang telah terjadi.
3. Pengaruh Secara Bersama Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan
Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Sejarah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh secara bersama antara tingkat pendidikan orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar
siswa. Hal ini nampak dari hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa F
hitung
sebesar 191,691 dan F
tabel
pada taraf signifikasinya 0,05 adalah 3,07 maka F
hitung
F
tabel
. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa tingkat pendidikan orang tua dan minat berkaitan erat dalam mempengaruhi prestasi belajar sejarah
siswa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa yang memiliki tingkat pendidikan orang tua tinggi dan minat belajar tinggi akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar sejarah siswa. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto di dalam bukunya yang berjudul “Belajar dan
Faktor- faktor yang Mempengaruhi”, yang membagi faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal dibagi menjadi tiga yaitu faktor jasmani kondisi fisik individu,
faktor psikologis inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelebihan dari individu, dan faktor kelelahan kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani dari individu, sedangkan faktor eksternal dibagi menjadi tiga yaitu faktor keluarga cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi orang tua, faktor sekolah kurikulum, metode mengajar, relasi guru dengan siswa, waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah, dan faktor masyarakat teman bergaul, kondisi masyarakat, kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media. Dari hasil penelitian ini sangat sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slameto bahwa orang tua dan minat
belajar merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran sejarah.
Tingkat pendidikan orang tua tinggi, akan tahu apa yang dibutuhkan anaknya dalam belajar, dan mampu membagi waktu belajar anak, serta
mampu memberikan perhatian kepada anak guna mendukung pendidikan anaknya. Khususnya dalam pembelajaran sejarah, semakin membuat siswa
memahami dan tahu arti penting dari sebuah peristiwa sejarah yang terjadi. Orang tua yang mampu mendorong anaknya untuk belajar secara baik,
teratur, dan yang mampu memenuhi kebutuhan sekolah anaknya secara baik akan mendorong siswa untuk mau aktif, serius dan tertarik terhadap pelajaran
yang diajarkan oleh guru khususnya pembelajaran sejarah. Siswa yang tertarik pada pembelajaran sejarah pada umumnya akan memberikan
pengaruhnya terhadap meningkatnya prestasi yang didapatkan oleh siswa dalam pembelajaran sejarah. Bukan hanya prestasi belajar sejarah yang
meningkat, akan tetapi siswa mampu memahami, dan memaknai apa yang terkandung dalam setiap peristiwa sejarah yang terjadi. Dengan siswa
memahami, dan memaknai suatu peristiwa sejarah yang terjadi, semakin membuat siswa menjadi kritis, aktif, dan memiliki pandangan yang lebih baik
dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi di dalam hidupnya. Minat belajar yang dimiliki oleh siswa juga berperan dalam
ketertarikan siswa akan suatu kegiatan belajar, khususnya pelajaran sejarah. Sehingga dengan ketertarikan tersebut mampu mendorong siswa menjadi
semakin tertarik dengan pelajaran sejarah. Dengan siswa semakin tertarik dalam mempelajari sejarah, maka akan berdampak pada keseriusan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah, dengan demikian proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran sejarah dapat dicerna dan dipahami secara baik. Keseriusan siswa dalam belajar menjadikan gambaran siswa dalam ketertarikan mereka
terhadap pembelajaran sejarah. Pengaruh secara bersama antara tingkat pendidikan orang tua dan
minat belajar dapat terlihat dari perilaku yang ditunjukkan siswa saat proses belajar. Pada umumnya orang tua yang memberikan perhatian,
memperhatikan kebutuhan belajar anaknya, serta memberikan waktu belajar tambah bagi anaknya akan membuat anak tersebut menjadi lebih tahu, dan
lebih baik dari pada teman-teman sekelasnya saat proses belajar sedang berlangsung. Dengan terpenuhi kebutuhan belajar yang diperlukan sebagai
penunjang belajar anaknya, maka akan menumbuhkan ketertarikan anaknya sebagai seorang siswa untuk mau belajar, dan mengikuti proses pembelajaran
dengan sangat baik. Adanya ketertarikan dalam proses kegiatan belajar, membuat siswa cenderung aktif, kreatif dan kritis dalam menerima
pengetahuan yang baru mereka pelajari. Dengan demikian secara tidak langsung akan menumbuhkan minat belajar yang ada di dalam diri siswa
dalam proses pembelajaran sejarah. Minat belajar yang ada di dalam diri siswa akan terlihat jelas saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Orang
tua yang memperhatikan pendidikan anaknya secara tidak langsung akan memberikan dampak pada tumbuhnya minat belajar dan mendorong prestasi
belajar anak tersebut, khususnya prestasi belajar sejarah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar sejarah
kelas XI SMK N 2 Depok Sleman Yogyakarta. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan bahwa F
hitung
sebesar 33,326 dan F
tabel
pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,91, jadi F
hitung
F
tabel.
Hal ini berarti bahwa siswa yang memiliki tingkat pendidikan orang tua tinggi berpengaruh terhadap
prestasi belajar sejarah yang lebih tinggi dari siswa yang memiliki tingkat pendidikan orang rendah.
2. Ada pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar sejarah kelas XI SMK
N 2 Depok Sleman Yogyakarta. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan bahwa F
hitung
sebesar 25,054 dan F
tabel
pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,07, jadi F
hitung
F
tabel.
Hal ini berarti bahwa siswa yang memiliki minat belajar tinggi berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah
yang tinggi dari siswa yang memiliki minat belajar yang rendah. Dengan minat belajar yang tinggi yang ada di dalam diri siswa, siswa tersebut
mampu untuk menangkap materi apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa tersebut mampu memahami, dan memaknai suatu peristiwa sejarah
yang telah terjadi. 3.
Ada pengaruh secara bersama antara tingkat pendidikan orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar sejarah kelas XI SMK N 2 Depok Sleman