dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
27
Dengan demikian, dari beberapa pengertian minat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan suatu bentuk kesenangan,
keaktifan, partisipasi, dan kesadaran seseorang terhadap suatu bidang yang berkaitan dengan kegiatan belajar, yang berpengaruh terhadap hasil atau
prestasi belajar.
B. Kerangka Berpikir
Tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Tingkat pendidikan orang tua merupakan jenjang pendidikan formal yang
berhasil dicapai atau dikenyam oleh orang tua. Pendidikan formal ialah pendidikan di sekolah, yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan yang
dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas Sekolah
Menengah Kejuruan, sampai dengan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan orang tua dapat menjadi salah satu faktor yang
berguna dalam meningkatkan prestasi belajar anaknya, karena orang tua yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi pada umumnya memiliki kepedulian
untuk mengarahkan anaknya dalam belajar. Dalam hal ini, orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan dimungkinkan untuk lebih baik
27
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2011, hlm.191.
dalam mengatur pola belajar, mengajari, melengkapi kebutuhan sekolah, hingga sampai mengecek nilai atau prestasi yang diraih oleh anaknya. Semakin tinggi
tingkat pendidikan orang tua, pengetahuan yang dimiliki, informasi yang diketahui dan pengalaman belajar yang sangat baik akan semakin mampu
mengarahkan anak dalam kegiatan belajar, membagi waktu belajar, dan orang tua tersebut cenderung peka terhadap kebutuhan sekolah anaknya sehingga
berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai anaknya. Selain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua, prestasi belajar
juga dipengaruhi oleh minat belajar seseorang. Minat belajar merupakan suatu bentuk keaktifan dan ketertarikan seseorang terhadap suatu bidang yang terkait
dalam kegiatan belajar, yang berpengaruh terhadap hasil dan prestasi belajar seseorang.
Minat belajar yang ditekankan di sini mencangkup rasa senang, keaktifan, partisipasi, dan kesadaran terhadap suatu kegiatan. Dengan kata lain
dapat dikatakan bahwa minat belajar dilihat dari ketertarikan setiap siswa dalam pembelajaran sejarah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Dapat dikatakan bahwa siswa yang memiliki minat tinggi akan cenderung memiliki gairah belajar yang tinggi yang berdampak pada prestasi belajar yang
tinggi pula. Dengan adanya minat belajar yang tinggi terhadap pembelajaran sejarah maka diyakini memberikan dampak kepada siswa dalam meningkatkan
prestasi belajar sejarah, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran sejarah bisa dipahami dan diamalkan dalam proses kehidupan
sehari-hari siswa, baik itu di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sosialnya.
Kerangka berpikir tersebut dapat dilihat secara singkat di bawah ini skema kerangka berpikir:
Skema Kerangka Berpikir :
B A
B B1
B2
A A1
A1B1 A1B2
A2 A2B1
A2B2 A3
A3B1 A3B2
C. Hipotesis