Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

42

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas maka pertanyaan penelitian yang diajukan sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan model discovery learning ? 2. Bagaimana peningkatan nilai unjuk kerja penyelesaian gambar busana setelah menggunakan model pembelajaran discovery learning ?

E. Hipotesis Tindakan

Berbagai tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan membawa perubahan ke arah peningkatan nilai ranah psikomotor atau unjuk kerja penyelesaian gambar busana mata pelajaran menggambar busana siswa kelas XI SMK N 1 Ngawen tahun pelajaran 20162017. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran discovery learning berbantu media video dapat meningkatkan nilai unjuk kerja penyelesaian gambar busana teknik basah pada bahan berkilau mata pelajaran menggambar busana pada siswa kelas XI SMK N 1 Ngawen tahun pelajaran 20162017. 43

BAB III MODEL PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian tindakan kelas PTK, sehingga prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Menurut Suharsimi Arikunto 2008:2 penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Menurut Kunandar 2008:45 penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelas atau bersama sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu kualitas proses pembelajaran di kelas melalui suatu tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus. Sedangkan menurut Saur Tampubolon 2014:19 penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik atau calon pendidik di dalam kelasnya sendiri secara kolaboratif atau partisipatif untuk memperbaiki kinerja pendidik menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik, baik dari aspek akademik maupun nonakademik, memalui tindakan reflektif dalam bentuk siklus daur ulang. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif antara 2 orang atau lebih, satu orang berperan sebagai observer dan peneliti. Peneliti merupakan observer utama dan guru dipandang sebagai praktisi yang tidak dapat 44 melakukan observasi atau monitoring, melainkan semata – mata menjadi seseorang yang menjalankan skenario pembelajaran. Guru hanya berperan mengembangkan pembelajaran menurut rencana pembelajaran tindakan sesuai skenario yang sudah dirancang. Dampak dan situasi kelas sebelumnya, selama dan setelah tindakan itu dilaksanakan adalah tanggung jawab peneliti atau observer. Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dalam empat tahap yaitu: perencanaan plaining, tindakan acting, pengamatan observing, refleksi reflekting. Empat tahap tersebut akan membentuk sebuah siklus, dimana siklus tersebut merupakan alur dalam sebuah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam siklus-siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan unjuk kerja penyelesaian gambar busana teknik basah di kelas dalam mata pelajaran menggambar busana materi teknik pewarnaan basah pada bahan berkilau. Peneliti dan kolaborator mengamati, mencatat secara cermat dan sistematik tentang berbagai aspek yang terjadi dalam proses belajar mengajar penyelesaian gambar busana dengan model pembelajaran discovery learning. Penelitian tindakan kelas ini desain yang digunakan adalah model penelitian Suharsimi Arikunto. Menurut Suharsimi Arikunto 2008;17 menyatakan bahwa tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut :