74 bahan berkilau. c Kualitas mutu dari teknik penyelesaian gambar
busana pada bahan berkilau. d Langkah-langkah penyelesaian gambar busana teknik pewarnaan basah pada bahan berkilau. e
Menyelesaian gambar busana dengan teknik pewarnaan basah pada bahan berkilau.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada tahap – tahap penelitian
tindakan kelas yang telah dirumuskan sebelumnya. Tahapan tersebut terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Peneliti
melakukan penelitian dalam dua siklus pada kelas XI busana butik B smk N 1 Ngawen sebagai subjek penelitian. Tindakan dalam penelitian ini
berupa penerapan model pembelajaan discovery learning pada pembelajaran mengambar busana materi penyelesaian gambar busana
teknik basah sebagaimana disusun pada tahap perencanaan. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan unjuk kerja
penyelesaian gambar busana teknik basahdi kelas tersebut. Berdasarkan perumusan masalah dan langkah penelitian data yang
diperoleh yaitu berupa hasil pengamatan tindakan kelas serta peningkatan unjuk kerja penyelesaian gambar busana teknik basah pada
materi penyelesaian gambar busana teknik basah menggunakan model pembelajaran discovery learning. Data dalam penelitian ini diperoleh
dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran danunjuk kerja penyelesaian gambar busana
teknik basah untuk mengetahui peningkatan unjuk kerja penyelesaian gambar busana teknik basah.
75 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Ngawen, yang terletak Jono, Tancep, Ngawen, Gunungkidul 55853 dengan kondisi berada
di daerah pedesaan, tepatnya diperbatasan antara Gunungkidul dengan Klaten. Sekolah ini berada jauh dari lalu lalang kendaraan
sehingga kekondusifan suatu proses pembelajaran dapat terkendali. SMK N 1 Ngawen mempunyai beberapa kompetensi keahlian
diantaranya teknik kedaraan ringan, teknik komputer dan jaringan, alat berat dan busana butik. Fasilitas fisik yang sudah cukup
memadain dan cukup untuk menunjang pembelajaran seperti ruangan kelas, ruangan praktik, lapangan olahraga, perpustakaan, dan
laboratorium komputer. Fasilitas ruang kelas yang digunakan punsudah tersedia papan tulis, LCD, proyektor, meja, kursi, dan kipas
angin. Tenaga pengajar terdiri dari 58 orangdengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 53 orang, dan diploma
III sebanyak 3 orang. Dengan pegawai sebanyak 11 orang. Siswa XI busana butik dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas XI
busana butik A dan XI busana butik B. Kedua kelas tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan observasi dan penelitian pada kelas XI
busana butik B, karena kelas tersebut lebih banyak mengalami permasalahan. Observasi kelas yang di lakukan pada tanggal 8 juli
2016 peneliti melakukan observasi pembelajaran menggambar busana materi penyelesaian gambar busana teknik basah pada
bahan berkilau. Di SMK N 1 Ngawen memiliki Kriteria Ketuntasan
76 Minimal yaitu nilai di atas 70, dengan misi untuk menghasilkan lulusan
yang mampu berprestasi, berkarya, dan mandiri. Peneliti memilih SMK N 1 Ngawen ini karena berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, para guru di SMK ini belum menggunakan model-model pembelajaran yang efektif dan inovatif
seperti model discovery learning yang dapat mempengaruhi peningkatan unjuk kerja penyelesaian gambar busana teknik basah
dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
2. Kondisi Kelas Sebelum Tindakan
Sebelum melakukan siklus, Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaraan ceramah
dengan materi teknik penyelesaian gambar busana pada bahan berkilau. Nilai prasiklus selanjutnya digunakan sebagai tolak ukur
pada penelitian siklus, adapun nilai dari prasiklus sebagai berikut :