84
kepada anak yang belum bisa mencapai standar kompetensi. Peserta didik diberi petunjuk dan diberi motivasi lebih dalam mengerjakan
sesuatu supaya dapat lebih teliti. Hal ini dijelaskan oleh ES selaku wali kelas B4:
“Untuk anak yang sudah paham kita minta untuk lanjutkan, namun untuk anak yang belum ya kita motivasi,
mendampingi, dan memberi petunjuk supaya dalam mengerjakan sesuatu untuk lebih teliti dengan tidak
membantu anak mengerjakan tugasnya. Kita sebagai guru tidak boleh langsung membantu mengerjakan tugas anak
didik, tetapi harus dengan cara memberi petunjuk supaya siswa bisa berusaha sendiri dan tidak bergantung pada orang
lain atau dengan kata lain mandiri
” 3152016
b. TK Laboratori Pedagogia
Tugas guru yang utama ialah mengajar dan mendidik murid di kelas dan di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang
memerlukan pegetahuan, keterampilan, dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya dimasa depan. Penelitian yang telah dilakukan di
TK Laboratori Pedagogia mengenai kompetensi pedagogik guru mencakup 7 tujuh sub-kompetensi.
Berikut ini data yang didapat dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara,
dan dokumentasi:
1 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
Menjadi seorang guru harus memahami hakikat pendidikan dan konsep yang terkait dengannya. Seorang guru bisa memahami hakikat
pendidikan dan kosep pendidikan anak usia dini. Guru juga harus
85
memahami apa pendidikan anak usia dini. Guru di TK memiliki tugas bagaimana guru bisa membantu anak untuk mengoptimalkan berbagai
potensi yang ada untuk persiapan hidup di masa depan. Hal ini disampaikan oleh MW selaku wali kelas B1 TK Laboratori Pedagogia:
“Untuk bisa mempraktekan pendidikan yang benar dan baik, seorang guru harus memahami wawasan dan landasan
kependidikan. Kita selalu belajar untuk menjadi guru yang ideal atau professional. Pendidikan di TK itu bagaimana guru
bisa membantu anak untuk mengoptimalkan berbagai potensi
yang ada untuk persiapan hidup di masa depan.” 1462016 DS selaku wali kelas B2 menambahkan:
“Memahami wawasan dan landasan kependidikan sudah menjadi suatu keharusan untuk menjadi seorang guru.
Memahami landasan kependidikan berarti sama saja mengetahui konsep-konsep pendidikan. Pembelajaran pada
anak usia dini menggunakan konsep pembelajaran yang terpadu yang dilakukan melalui tema, tema yang kita rancang
harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak sehingga perkembangan anak dalam proses belajar mengajar
akan maksimal” 1562016 Untuk bisa memahami landasan kependidikan dan pemahaman
wawasan untuk menjadi guru, seorang guru harus memiliki pengalaman atau latar belakang pendidikan keilmuan sehingga
memiliki keahlian secara akademik dan intelektual sehingga bisa menyelenggarakan pembelajaran di kelas dengan baik. Untuk itu,
semua guru di TK Laboratori Pedagogia sudah memiliki ilmu yang mereka
dapat ketika
kuliah untuk
bisa menyelenggarakan
86
pembelajaran dikelas dengan baik tersebut. Hal ini disampaikan oleh NN selaku kepala sekolah TK Laboratori Pedagogia:
“Semua guru disini sudah berpendidikan S1, karena memang sudah menjadi kewajiban menjadi guru untuk memenuhi
syarat tersebut. Jadi mereka sudah memiliki ilmu yang mereka dapat ketika kuliah untuk bisa diimplementasikan di
TK.
” 1762016 Dengan memahami wawasan pendidikan dan memiliki landasan
pendidikan yang sesuai seorang guru bisa menyelenggarakan pembelajaran dikelas dengan baik. Hal ini dibuktikan dari data sekolah
TK Laboratori Pedagogia yang memiliki total 6 guru termasuk 1 kepala sekolah berlatar belakang pendidikan S1 Pendidikan Anak Usia
Dini atau PG PAUD.
2 Pemahaman tentang peserta didik
Siswa atau peserta didik yang dilayani oleh guru adalah individu- individu yang unik. Mereka bukanlah sekelompok manusia yang dapat
dengan mudah diatur, didikte, diarahkan, atau diperintah menurut kemauan guru. Mereka adalah subjek yang memiliki latar bel akang,
karakteristik, keunikan, dan kemampuan yang berbeda-beda. Karena itu pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan berbagai aspek
perkembangannya dan
faktor-faktor yang
mempengaruhinya merupakan syarat mutlak bagi guru agar dapat berhasil dalam
pembelajarannya. Pemahaman karakteristitk awal siswa di TK Laboratori Pedagogia dilakukan pada saat awal tahun ajaran baru. Hal
87
ini sudah dipahami dan dijelaskan oleh MW selaku guru TK Laboratori Pedagogia yang menjelaskan:
“Kita melihat karakteristik sudah dari awal masuk kelas atau tahun ajaran baru, kita mempunyai buku perkembangan anak,
disitu juga ditulis gejala awal anak. Kita mengamati anak didik dari motorik, keaktifan, dan perkembangan bahasa.
Peserta didik itu bisa disebut juga dengan pribadi yang unik. Masing-masing dari mereka mempunyai latar belakang,
karakteristik, keunikan, dan kemampuan masing-masing. Ya sebagai guru kita harus paham akan karakteristik masing-
masing anak dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembagan anak juga perlu diketahui oleh guru,
keuntungan menjadi guru di kelas B juga kita bisa berdiskusi tentang karakteristik anak dengan guru yang mengajar anak
tersebut pada saat anak duduk di kelas A
” 1462016 Tidak jauh berbeda dengan jawaban
MW, DS selaku wali kelas B2 mengatakan peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-
beda dari minat, kemampuan, kesenangan, dan cara belajar mereka, maka dari itu disebut setiap peserta didik disebut memiliki pribadi
yang unik. Oleh karena itu, guru tidak bisa memperlakukan peserta didik dengan sama. Guru harus memperlakukan peserta didik sesuai
dengan bakat dan kemampuan mereka masing-masing. “Pada dasarnya, kami menyadari betul bahwa setiap anak
memiliki kemampuan yang berbeda, oleh karena itu kami menyebut anak sebagi pribadi yang unik. Sehingga perlakuan
guru terhadap masing-masing anak tidak boleh disamakan, guru harus memperlakukan anak sesuai bakat dan
kemampuan mereka masing-masing
” 1562016
88
Pernyataan tersebut diperkuat oleh NN selaku kepala sekolah TK Labratori Pedagogia:
“Begitu ada siswa baru masuk kita sudah lakukan observasi awal, ada instrumen tersendiri untuk dapat mengungkap
karakteristik siswa dan kita juga lakukan wawancara dengan orangtua siswa untuk dapat mengetahui bagaimana karakter
anak tersebut. Karakteristik anak yang berbeda-beda mempengaruhi minat dan bakat mereka yang pasti akan
berbeda juga, sehingga guru harus memahami karakteristik masing-masing
anak untuk
bisa mengembangkan
kemampuan peserta didik dengan maksimal ” 1762106
3 Melaksanakan atau mengembangkan kurikulum
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran telah dilaksanakan oleh guru TK Laboratori Pedagogia,
para guru dapat membuat silabus dengan mengacu pada K13, membuat program tahunan, program semester, satuan kegiatan
mingguan, dan rpph sebelum memulai aktivitas dalam pembelajaran, dari sini tujuan penddikan diharapkan akan lebih mudah tercapai.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan menyusun tema dan sub- tema yang dekat dengan anak. Hal ini dijelaskan oleh MW selaku
wali kelas B1 TK Laboratori Pedagogia:
“RPP dan silabus sudah tersusun dari awal masuk kelas. Kita membuat program tahunan, program semester, satuan
kegiatan mingguan, dan RPPH. Di kecamatan mantrijeron TK Laboratori Pedagogia adalah satu-satunya TK yang sudah
menggunakan K13 dari semester 1. Untuk pengembangannya mulai dari tema, penyusunan sub-tema kita ambil yang dekat
dengan anak. Misalnya kunjungan kita menyebutnya dengan wisata baik wisata kuliner, wisata alam, wisata budaya.
Wisata kuliner itu makanan yang khas dengan budaya yang
89
ada, wisata alam itu pantai yang kebetulan dekat dengan kita itu sering kita kunjungi, lalu wisata budaya kita berkunjung
ke kraton atau pakualaman. ” 1462016
Senada dengan yang disampaikan oleh DS selaku wali kelas B2 TK Laboratori Pedagogia:
“Dalam pengembangan kurikulum kita sesuaikan yang dekat dengan anak. Kita memilih tema yang dekat dengan anak
kemudian karena sekolah lebih mengembangkan budaya, jadi semua kegiatan yang kita susun selalu dikaitkan dengan
budaya. Contohnya kita memakai lagu-lagu dan dolanan jawa dalam pembelajaran. Kemudian tema yang kita susun
juga berkaitan dengan jawa. Misal tema makanan kita memakai makanan-
makanan tradisional.” 1562016 Hal ini diperkuat oleh pernyataan NN selaku kepala sekolah TK
Laboratori Pedagogia: “Pedoman umum dan standar SMT kita gunakan sebagai
pedoman, kemudian kita lakukan analisis awal apakah sudah sesuai dengan keadaan siswa disini, selama ini kita fokus
pada aspek sosial dan emosional untuk dilakukan secara lebih. Karena kita itu sekolah inklusi tentunya akan ada
sentuhan pendidikan inklusi., kemudian ada pengembangan pendidikan etika lalu lintas, dan pendidikan budaya, semua
itu terintegrasi dalam pembelajaran
” 1762016
4 Perancangan pembelajaran
Guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar senantiasa membuat perancangan pembelajaran sebelum proses belajar mengajar
berlangsung. Didalam perancangan pembelajaran guru akan menyusun atau merancang satuan kegiatan harian, menyusun persiapan
pembelajaran, media pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan kurikulum yang sudah ada. Perancangan pembelajaan akan
90
membantu guru sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran terarah, efektif, dan efisien. Hal ini dijelaskan oleh MW selaku wali
kelas B1 TK Laboratori Pedagogia: “Dalam melaksanakan pembelajaran atau proses belajar
mengajar, para guru mempersiapkan terlebih dahulu rencana pengajaran atau satuan kegiatan harian, menyusun persiapan
pembelajaran, menggunakan media pembelajaran serta dalam memberikan materi pelajaran sudah sesuai dengan tujuan
yang ada dalam kurikulum. Hal ini dimaksudkan sebagai acuan guru untuk melaksanakan pembelajaran agar lebih
terarah, efektif, dan efisien. Pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran aktif yang mengacu pada keselarasan
antara tu
juan, materi, dan alat penilai” 1462016 Hal yang sama disampaikan oleh DS selaku wali kelas B2 TK
Laboratori Pedagogia: “Perancangan pembelajaran merupakan upaya sadar dan
terencana untuk
mengembangkan suatu
suasana pembelajaran yang kondusif. Kami membuat perancangan
pembelajaran juga membantu untuk menjaga apa yang akan dilakukan dapat dipertanggung jawabkan secara baik dan
benar, selain itu diburuhkan untuk memberikan jaminan
terhadap efektivitas dan efisiensi dari apa yang dilakukan” Guru sebagai pengajar dan pemberi materi untuk peserta didik
disekolah maka guru sudah semestinya merencanakan pembelajaran untuk membantu mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien.
Guru merencanakan model pembelajaran yang akan digunakan didalam kelas. Guru TK Laboratori Pedagogia menggunakan model
pembelajaran kelompok. Peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok didalam kelas, meskipun menggunakan model pembelajaran
91
kelompok dalam pengerjaan tugas berbeda dengan model kelompok pada umumnya. Setiap peserta didik akan dibebaskan memilih
kegiatan yang akan mereka selesaikan dahulu, sehingga meskipun berada dalam satu kelompok, kegiatan yang dilakukan peserta didik
dapat berbeda. Hal ini dijelaskan oleh MW selaku wali kelas B1 TK Laboratori Pedagogia:
“Model pembelajaran kelompok, model ini sesuai dengan karakter siswa, kurikulum kita menggunakan k13 sehingga
meskipun kita kelompok tidak seperti dulu yang mengajarkan bahwa kelompok harus mengerjakan tugas yang sama. Jadi
untuk memahamkan bahwa kelompok tidak harus seperti itu, anak yang sudah selesai mengerjakan tugas tertentu bisa
bebas memilih tugas apa yang akan dia kerjakan selanjutnya lebih ke minat anak itu sendiri. Meskipun kita kelompok
tetapi pengerjaan tugas tidak harus satu kelompok mengerjakan hal yang sama, misal ada anak yang tidak suka
tidak kita paksakan
” 1462016 Senada dengan yang disampaikan oleh DS selaku wali kelas B2
TK Laboratori Pedagogia: “Model kelompok, dikelas ini dibagi menjadi 3 kelompok.
Pada saat kegiatan alat atau media sudah disediakan ibu guru, saat itu anak-anak akan diberi kebebasan untuk memilih
kegiatan yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Pengerjaan kegiatan tidak seperti kelompok pada umumnya, akan tetapi
siswa atau anak mengerjakan kegaiatan di dalam kelompok secara individu sesuai dengan kegiatan apa yang ingin
diselesaikan
” 1562016
5 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
Pembelajaran mendidik adalah pembelajaran yang memotivasi siswa untuk mau belajar, tidak hanya pembelajaran yang mentransfer
92
pengetahuan dan ketrampilan. Dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik guru sebisa mungkin memposisikan diri sebagai
motivator siswa untuk mau belajar. Guru perlu mengetahui strategi atau rangsangan-rangsangan yang bisa membuat anak menjadi aktif
dalam pembelajaran. TK Laboratori Pedagogia menggunakan teman sebaya atau kolaborasi untuk merangsang anak menjadi aktif dalam
pembelajaran. Hal ini dijelaskan oleh NN selaku kepala sekolah TK Laboratori Pedagogia:
“Rangsangan yang diberikan itu melalui kolaborasi, jadi pada awal tahun ajaran baru kita sudah memetakan anak
berdasarkan karakter, jangan sampai anak yang karakternya aktif berada dalam satu kelas, kita gabungkan anak yang
pasif dalam hal bahasa dan ekspresi dengan anak yang aktif supaya anak tersebut atau bisa terstimulasi menjadi aktif
karena lingkungan sosialnya
” 1762016 Hal ini didukung oleh MW selaku wali kelas B1 TK Laboratori
Pedagogia: “Rangsangan yang diberikan untuk setiap anak itu berbeda,
namun yang paling sering digunakan disini itu dari teman sebaya, apabila ada teman sebaya yang bisa menyelesaikan
tugas peserta didik termotivasi untuk bisa menyelesaikan juga. Bisa juga dengan memberi tepuk tangan untuk siswa
yang bisa menjawab atau aktif di dalam kelas, memberikan kesempatan bermian lebih banyak, apabila anak yang sudah
selesai nanti akan mendapat kesempatan bermain lebih banyak
” 1462016 Senada dengan apa yang dikatakan oleh DS selaku wali kelas B2
TK Laboratori Pedagogia:
93
“Kita mengelompokan anak yang diam dengan anak yang akitf agar dapat motivasi atau terpancing untuk berbicara dan
aktif dalam pembelajaran untuk berkomunikasi dengan anak yang pendiam itu guru memang mengalami kesulitan, akan
tetapi dengan bantuan teman sebaya peserta didik akan terpancing
untuk ikut
berbicara dan
aktif dalam
pembelajaran. Lalu bisa juga dengan memanfaatkan sesi apresepsi, pada sesi apresepsi guru akan cenderung untuk
menunjuk anak yang pendiam untuk berbicara tentang pengalaman-pengalaman yang pernah dia alami.
” 1562016
Guru dituntut untuk bisa melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis dapat dilihat dari bagaimana guru memberikan stimulus terhadap anak didik untuk menjadi lebih
aktif dalam pembelajaran. Stimulus yang diberikan setiap anak akan berbeda-beda, tergantung karakteristik anak. Banyak stimulus yang
bisa digunakan untuk membuat anak menjadi aktif dalam pembelajaran, mulai dari reward sticker, hasil pekerjaan yang boleh
dibawa pulang oleh peserta didik, dan stimulus dari teman sebaya. Hal ini dijelaskan oleh MW selaku wali kelas B1 TK Laboratori
Pedagogia: “Setiap anak berbeda-beda, masing-masing memiliki
karakternya sendiri. Jadi stimulus atau rangsangan yang diberikan tergantung pada anak tersebut. Ada anak yang
hanya diberi hadiah sticker saja sudah langsung aktif, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan sticker untuk ditempel
di locker mereka, lalu saat mengerjakan kegiatan atau tugas nanti bisa di bawa pulang oleh anak untuk bisa memotivasi
mereka dalam mengerjakan tugas. Sebenarnya banyak stimulus atau rangsangan yang bisa dipakai, dari teman
94
sebaya juga bisa membantu siswa menjadi aktif.” 1462016
Kemampuan berkomunikasi dengan baik merupakan syarat yang harus dimiliki oleh guru untuk bisa melaksanakan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis. Hal yang perlu dikomunikasikan oleh guru mengenai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran disampaikan
kepada peserta didik pada saat mereka diberi tugas tersebut. Pada saat apresepsi di awal pembelajaran guru juga akan menyampaikan tema
yang akan dibahas dalam satu minggu kepada peserta didik. Hal ini dijelaskan oleh DS selaku wali kelas B2 TK Laboratori Pedagogia:
“Tujuan pembelajaran disampaikan ketika menjelaskan tugas yang diberikan kepada anak didik, serta saat apresepsi
di awal kita akan membicarakan tentang suatu tema jadi 1 minggu akan membahas tema yang telah ditentukan tersebut,
nanti tujuan pembelajaran juga akan disampaikan kepada wali murid, kita disini ada POMG atau pertemuan orangtua
guru dan wali siswa yan
g diagendakan satu bulan sekali.” 1562016
Guru tidak hanya berkomunikasi dengan peserta didik saja mengenai tujuan dan tema pembelajaran yang akan digunakan. Akan
tetapi guru juga mengkomunikasikan dengan wali murid melaui POMG Pertemuan Orangtua Guru dan Wali Murid yang diadakan
sebulan sekali. Pada saat POMG guru menjelaskan dan memahamkan apa tujuan dan tema yang akan dipakai dalam pembelajaran.
95
6 Pengembangan potensi peserta didik
Siswa sebagai individu memiliki berbagai bakat dan kemampuan yang beragam. Ekstrakurikuler yang disediakan di sekolah dapat
menjadi salah satu jalan yang tepat dalam menyalurkan potensi yang dimiliki peserta didik. Ekstrakurikuler yang ada di TK Laboratori
Pedagogia antara lain adalah menari, berenang, dan bina rohani. Para guru akan mengarahkan peserta didik dalam hal kegiatan
ekstrakurikuler. Hal ini dikarenakan anak usia TK dianggap belum bisa mengarahkan dirinya sendiri dalam hal pengembangan potensi,
oleh sebab itu semua potensi peserta didik akan digali. Dengan demikian setiap ekstrakurikuler yang ada diwajibkan tanda petik untuk
peserta didik yang artinya wajib akan tetapi tidak memaksa. Hal ini dijelaskan oleh NN selaku kepala sekolah TK Laboratori Pedagogia:
“Pengembangan potensi anak itu dilakukan dengan kegiatan ekstrakurikuler, kami para guru akan mengarahkan anak
untuk kegiatan ekstrakurikuler, karena anak dengan umur TK masih belum bisa mengarahkan dirinya sendiri jadi semua
potensi itu digali, misal untuk kegiatan ekstrakurikuler menari semua siswa wajib tanda petik untuk mengikuti
kegiatan, wajib tanda petik itu artinya tidak kita memaksa anak. Hal ini bertujuan untuk anak yang tidak suka menjadi
suka, yang tidak kenal menjadi kenal, dan anak yang sudah baik biar mereka terus berkembang lebih baik lagi.
” 1762016
Senada dengan apa yang dikatakan DS selaku wali kelas B2 TK Laboratori Pedagogia:
96
“Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di TK laboratori pedagogia ada menari, berenang, drumband, melukis dan
bina rohani. Bina rohani karena kita adalah sekolah umum sehingga terdapat anak yang non-muslim jadi memang ada
hari
khusus untuk
anak non-muslim.
Kegiatan ekstrakurikuler disini untuk sementara semua anak ikut akan
tetapi tidak kita paksakan. Pengembangan potensi peserta didik dapat dikatakan penting karena siswa akan diberikan
pengarahan
untuk mampu
memunculkan dan
mengembangkan segala potensi serta kemampuan dengan menyalurkan secara tepat dan memiliki kegunaan yang
berarti seperti kegiatan ekstrakurikuler” 1562016
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di TK Laboratori Pedagogia menggunakan guru dari luar sekolah yang dianggap lebih berkompeten
dibidang tertentu untuk membantu mengembangkan potensi anak agar lebih maksimal, mesikpun demikian guru atau wali kelas wajib untuk
bertanggung jawab dan tetap mendampingi peserta didiknya selama kegiatan ekstrakurikuler karena sebagai wali kelas wajib memahami
kemampuan, minat dan bakat anak didiknya. Penanggung jawab masing-masing
ekstrakurikuler bertugas
untuk mempermudah
komunikasi antara guru ekstra dari luar dengan pihak sekolah. Hal ini dijelaskan oleh NN selaku kepala sekolah TK Laboratori Pedagogia:
“Guru disini tetap mengawasi anak didiknya. Walau ada guru dari luar untuk kegiatan ekskul tapi guru tetap bertanggung
jawab ketika anak dikelasnya melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sehingga guru tahu bagaimana proses, anak
yang berbakat, kurang berbakat, dan yang tidak mau ikut ekstrakurikuler itu siapa saja. Memang ada penanggung
jawab masing-masing eksrakurikuler, untuk mempermudah komunikasi antara guru luar ekstra dengan sekolah, tetapi
97
tetap masing-masing guru kelas bertanggung jawab dalam semua kegiatan ekstrakurikuler” 1762016
Hal yang sama disampaikan oleh MW selaku wali kelas B1 TK
Laboratori Pedagogia: “Dalam kegiatan ekstrakurikuler akan didatangkan guru dari
luar yang lebih berkompeten. Guru disini menjadi koordinator, bertanggung jawab dan mendampingi selama
kegiatan ekstrakurikuler. Kita mendukung dan memfasilitasi apapun kegiatan baik didalam maupun diluar sekolah untuk
masalah pengembangan potensi
” 1462016 DS selaku wali kelas B2 TK Laboratori Pedagogia juga
menambahkan: “Kegiatan Ekstrakurikuler disini kami mengundang guru dari
luar sekolah yang kami anggap ahli dalam bidang tersebut. Meskipun ada guru dari luar, bukan berarti guru disini lepas
tangan dengan kegiatan ekstrakurikuler, guru mengamati dan mendampingi kegiatan ekstrakurikuler, mempersiapkan atau
memfasilitasi hal-hal yag diperlukan untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Kami sebagai wali kelas disini juga
sebagai motivator anak untuk mau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan sungguh-sungguh agar proses
pengembangan potensi mereka lebih maksimal.” 1562016 Peran guru dalam kegiatan ekstrakurikuler di TK Laboratori
Pedagogia bukan hanya sebagai koordinator atau penanggung jawab saja, melainkan sebagai motivator peserta didik untuk mau mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler dengan sungguh-sungguh agar potensi mereka berkembang secara maksimal.
98
7 Penilaian dan evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur,
berkelanjutan, serta
menyeluruh tentang
pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai anak selama kurun waktu tertentu. Mengingat pentingya evaluasi perkembangan anak usia dini, maka
evaluasi perkembangan anak usia dini merupakan suatu keharusan dalam pengembangan anak usia dini. Penilaian di TK Laboratori
Pedagogia lebih
menekankan untuk
mendeskripsikan tigkat
pencapaian perkembangan anak yang mencakup sikap dan perilaku anak setiap hari. Guru melakukan pemantauan perkembangan sikap
dan perilaku tersebut setiap hari dalam proses belajar mengajar. Selain memperhatikan sikap dan perilaku anak, guru juga memperhatikan
sejauh mana perkembangan motorik dan kognitif anak setiap hari dalam proses belajar mengajar. Hal ini dijelaskan oleh MW selaku
wali kelas B1 TK Laboratori Pedagogia: “Mengenai penilaian, disini dilakukan dengan melihat dan
memantau perkembangan sikap dan perilaku anak setiap hari. Misalnya kemarin anak hanya mewarnai separuh gambar dan
sekarang mewarnai seluruh bagian gambar, maka disini dapat diketahui motorik halus anak megalami perkembangan.
Begitu pula jika kemarin belum bisa menulis angka 5 dan sekarang ia bisa menulis angka 5, maka anak telah
berkembang kognitifnya
” 1462016
99
Hal ini didukung oleh pernyataan DS selaku wali kelas B2 TK Laboratori Pedagogia:
“Penilaian dilakukan dilihat dari proses pengerjaan anak dari awal sampai hasil akhir. Karena kita melihat dari semangat,
kegigihan, sikap, dan ketekunan anak. Peserta didik yang sudah berkembang baik dari motorik dan kognitif akan
terlihat setiap hari dalam proses belajar mengajar,” 1562016
NN selaku kepala sekolah TK Laboratori Pedagogia menambahkan:
“Evaluasi dilakukan hampir setiap hari, setiap RPP yang disiapkan akan dievaluasi apakah terlaksana dengan lancar
dan bagaimana perkembangan yang dialami anak-anak, biasanya setiap hari sabtu itu guru berdiskusi dengan teman
sejawat dikelas untuk merencanakan kegiatan di hari berikutnya, namun di akhir semester itu akan ada diskusi lagi
untuk menentukan rapor anak
” 1762016 Pelaksanaan evaluasi hasil belajar di TK Laboratori Pedagogia
dilaksanakan setiap hari, RPP yang sudah direncanakan atau disusun oleh guru akan dilihat tingkat keberhasilannya. Para guru TK
Laboratori Pedagogia akan saling memberi masukan atau berdiskusi dengan guru sejawat untuk mendiskusikan rapor anak pada semester
akhir.
3. Kendala Kompetensi Pedagogik Guru