84
kepada  anak  yang  belum  bisa  mencapai  standar  kompetensi.  Peserta didik  diberi  petunjuk  dan  diberi  motivasi  lebih  dalam  mengerjakan
sesuatu supaya dapat lebih teliti. Hal ini dijelaskan oleh ES selaku wali kelas B4:
“Untuk anak yang sudah paham kita minta untuk lanjutkan, namun  untuk  anak  yang  belum  ya  kita  motivasi,
mendampingi,  dan  memberi  petunjuk  supaya  dalam mengerjakan  sesuatu  untuk  lebih  teliti  dengan  tidak
membantu  anak  mengerjakan  tugasnya.  Kita  sebagai  guru tidak  boleh  langsung  membantu  mengerjakan  tugas  anak
didik,  tetapi  harus  dengan  cara  memberi  petunjuk  supaya siswa bisa berusaha sendiri dan tidak bergantung pada orang
lain atau dengan kata lain mandiri
” 3152016
b. TK Laboratori Pedagogia
Tugas guru  yang utama ialah mengajar dan mendidik murid di kelas dan  di  luar  kelas.  Guru  selalu  berhadapan  dengan  murid  yang
memerlukan  pegetahuan,  keterampilan,  dan  sikap  utama  untuk menghadapi hidupnya dimasa depan. Penelitian yang telah dilakukan di
TK  Laboratori  Pedagogia  mengenai  kompetensi  pedagogik  guru mencakup  7  tujuh  sub-kompetensi.
Berikut  ini  data  yang  didapat dengan  menggunakan  teknik  pengumpulan  data  observasi,  wawancara,
dan dokumentasi:
1 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
Menjadi  seorang  guru  harus  memahami  hakikat  pendidikan  dan konsep yang terkait dengannya. Seorang guru bisa memahami hakikat
pendidikan  dan  kosep  pendidikan  anak  usia  dini.  Guru  juga  harus
85
memahami apa pendidikan anak usia dini. Guru di TK memiliki tugas bagaimana guru bisa membantu anak untuk mengoptimalkan berbagai
potensi  yang  ada  untuk  persiapan  hidup  di  masa  depan.  Hal  ini disampaikan oleh MW selaku wali kelas B1 TK Laboratori Pedagogia:
“Untuk bisa mempraktekan pendidikan yang benar dan baik, seorang  guru  harus  memahami  wawasan  dan  landasan
kependidikan.  Kita  selalu  belajar  untuk  menjadi  guru  yang ideal atau professional. Pendidikan di TK itu bagaimana guru
bisa membantu anak untuk mengoptimalkan berbagai potensi
yang ada untuk persiapan hidup di masa depan.” 1462016 DS selaku wali kelas B2 menambahkan:
“Memahami  wawasan  dan  landasan  kependidikan  sudah menjadi  suatu  keharusan  untuk  menjadi  seorang  guru.
Memahami  landasan  kependidikan  berarti  sama  saja mengetahui  konsep-konsep  pendidikan.  Pembelajaran  pada
anak  usia  dini  menggunakan  konsep  pembelajaran  yang terpadu yang dilakukan melalui tema, tema yang kita rancang
harus  menarik  dan  dapat  membangkitkan  minat  anak sehingga perkembangan anak dalam proses belajar mengajar
akan maksimal” 1562016 Untuk  bisa  memahami  landasan  kependidikan  dan  pemahaman
wawasan  untuk  menjadi  guru,  seorang  guru  harus  memiliki pengalaman  atau  latar  belakang  pendidikan  keilmuan  sehingga
memiliki  keahlian  secara  akademik  dan  intelektual  sehingga  bisa menyelenggarakan  pembelajaran  di  kelas  dengan  baik.  Untuk  itu,
semua  guru  di  TK  Laboratori  Pedagogia  sudah  memiliki  ilmu  yang mereka
dapat ketika
kuliah untuk
bisa menyelenggarakan
86
pembelajaran  dikelas  dengan  baik  tersebut.  Hal  ini  disampaikan  oleh NN selaku kepala sekolah TK Laboratori Pedagogia:
“Semua guru disini sudah berpendidikan S1, karena memang sudah  menjadi  kewajiban  menjadi  guru  untuk  memenuhi
syarat  tersebut.  Jadi  mereka  sudah  memiliki  ilmu  yang mereka dapat  ketika kuliah untuk  bisa diimplementasikan di
TK.
” 1762016 Dengan  memahami  wawasan  pendidikan  dan  memiliki  landasan
pendidikan  yang  sesuai  seorang  guru  bisa  menyelenggarakan pembelajaran dikelas dengan baik. Hal ini dibuktikan dari data sekolah
TK  Laboratori  Pedagogia  yang  memiliki  total  6  guru  termasuk  1 kepala sekolah berlatar belakang pendidikan S1 Pendidikan Anak Usia
Dini atau PG PAUD.
2 Pemahaman tentang peserta didik
Siswa atau peserta didik yang dilayani oleh guru adalah individu- individu yang unik. Mereka bukanlah sekelompok manusia yang dapat
dengan  mudah  diatur,  didikte,  diarahkan,  atau  diperintah  menurut kemauan  guru.  Mereka  adalah  subjek  yang  memiliki  latar  bel  akang,
karakteristik,  keunikan,  dan  kemampuan  yang  berbeda-beda.  Karena itu pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan berbagai aspek
perkembangannya dan
faktor-faktor yang
mempengaruhinya merupakan  syarat  mutlak  bagi  guru  agar  dapat  berhasil  dalam
pembelajarannya.  Pemahaman  karakteristitk  awal  siswa  di  TK Laboratori Pedagogia dilakukan pada saat awal tahun ajaran baru. Hal
87
ini  sudah  dipahami  dan  dijelaskan  oleh  MW  selaku  guru  TK Laboratori Pedagogia yang menjelaskan:
“Kita melihat karakteristik sudah dari awal masuk kelas atau tahun ajaran baru, kita mempunyai buku perkembangan anak,
disitu  juga  ditulis  gejala  awal  anak.  Kita  mengamati  anak didik  dari  motorik,  keaktifan,  dan  perkembangan  bahasa.
Peserta didik itu bisa disebut juga dengan pribadi yang unik. Masing-masing  dari  mereka  mempunyai  latar  belakang,
karakteristik, keunikan, dan kemampuan masing-masing. Ya sebagai  guru  kita  harus  paham  akan  karakteristik  masing-
masing  anak  dan  faktor-faktor  yang  mempengaruhi perkembagan  anak  juga  perlu  diketahui  oleh  guru,
keuntungan menjadi guru di kelas B juga kita bisa berdiskusi tentang  karakteristik  anak  dengan  guru  yang  mengajar  anak
tersebut pada saat anak duduk di kelas A
” 1462016 Tidak  jauh  berbeda  dengan  jawaban
MW,  DS  selaku  wali  kelas B2  mengatakan  peserta  didik  memiliki  karakteristik  yang  berbeda-
beda  dari  minat,  kemampuan,  kesenangan,  dan  cara  belajar  mereka, maka  dari  itu  disebut  setiap  peserta  didik  disebut  memiliki  pribadi
yang  unik.  Oleh  karena  itu,  guru  tidak  bisa  memperlakukan  peserta didik  dengan  sama.  Guru  harus  memperlakukan  peserta  didik  sesuai
dengan bakat dan kemampuan mereka masing-masing. “Pada  dasarnya,  kami  menyadari  betul  bahwa  setiap  anak
memiliki  kemampuan  yang  berbeda,  oleh  karena  itu  kami menyebut anak sebagi pribadi yang unik. Sehingga perlakuan
guru  terhadap  masing-masing  anak  tidak  boleh  disamakan, guru  harus  memperlakukan  anak  sesuai  bakat  dan
kemampuan mereka masing-masing
” 1562016
88
Pernyataan tersebut diperkuat oleh NN selaku kepala sekolah TK Labratori Pedagogia:
“Begitu ada siswa baru masuk kita sudah lakukan observasi awal,  ada  instrumen  tersendiri  untuk  dapat  mengungkap
karakteristik siswa dan kita juga lakukan wawancara dengan orangtua  siswa  untuk  dapat  mengetahui  bagaimana  karakter
anak  tersebut.  Karakteristik  anak  yang  berbeda-beda mempengaruhi  minat  dan  bakat  mereka  yang  pasti  akan
berbeda  juga,  sehingga  guru  harus  memahami  karakteristik masing-masing
anak untuk
bisa mengembangkan
kemampuan peserta didik dengan maksimal ” 1762106
3 Melaksanakan atau mengembangkan kurikulum
Berbagai  upaya  untuk  meningkatkan  kualitas  pengelolaan pembelajaran telah dilaksanakan oleh  guru TK  Laboratori Pedagogia,
para  guru  dapat  membuat  silabus  dengan  mengacu  pada  K13, membuat  program  tahunan,  program  semester,  satuan  kegiatan
mingguan,  dan  rpph  sebelum  memulai  aktivitas  dalam  pembelajaran, dari  sini  tujuan  penddikan  diharapkan  akan  lebih  mudah  tercapai.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan menyusun tema dan sub- tema  yang  dekat  dengan  anak.    Hal  ini  dijelaskan  oleh  MW  selaku
wali kelas B1 TK Laboratori Pedagogia:
“RPP dan silabus sudah tersusun dari awal masuk kelas. Kita membuat  program  tahunan,  program  semester,  satuan
kegiatan  mingguan,  dan  RPPH.  Di  kecamatan  mantrijeron TK Laboratori Pedagogia adalah satu-satunya TK yang sudah
menggunakan K13 dari semester 1. Untuk pengembangannya mulai dari tema, penyusunan sub-tema kita ambil yang dekat
dengan anak. Misalnya kunjungan kita menyebutnya dengan wisata  baik  wisata  kuliner,  wisata  alam,  wisata  budaya.
Wisata  kuliner  itu  makanan  yang  khas  dengan  budaya  yang
89
ada, wisata alam itu pantai yang kebetulan dekat dengan kita itu  sering  kita  kunjungi,  lalu  wisata  budaya  kita  berkunjung
ke kraton atau pakualaman. ” 1462016
Senada  dengan  yang  disampaikan  oleh  DS  selaku  wali  kelas  B2 TK Laboratori Pedagogia:
“Dalam pengembangan kurikulum kita sesuaikan yang dekat dengan  anak.  Kita  memilih  tema  yang  dekat  dengan  anak
kemudian karena sekolah lebih mengembangkan budaya, jadi semua  kegiatan  yang  kita  susun  selalu  dikaitkan  dengan
budaya.  Contohnya  kita  memakai  lagu-lagu  dan  dolanan jawa  dalam  pembelajaran.  Kemudian  tema  yang  kita  susun
juga  berkaitan  dengan  jawa.  Misal  tema  makanan  kita memakai makanan-
makanan tradisional.” 1562016 Hal  ini  diperkuat  oleh  pernyataan  NN  selaku  kepala  sekolah  TK
Laboratori Pedagogia: “Pedoman  umum  dan  standar  SMT  kita  gunakan  sebagai
pedoman, kemudian kita lakukan analisis awal apakah sudah sesuai  dengan  keadaan  siswa  disini,  selama  ini  kita  fokus
pada  aspek  sosial  dan  emosional  untuk  dilakukan  secara lebih.  Karena  kita  itu  sekolah  inklusi  tentunya  akan  ada
sentuhan  pendidikan  inklusi.,  kemudian  ada  pengembangan pendidikan  etika  lalu  lintas,  dan  pendidikan  budaya,  semua
itu terintegrasi dalam pembelajaran
” 1762016
4 Perancangan pembelajaran
Guru  dalam  melaksanakan  proses  belajar  mengajar  senantiasa membuat perancangan pembelajaran sebelum proses belajar mengajar
berlangsung. Didalam perancangan pembelajaran guru akan menyusun atau  merancang  satuan  kegiatan  harian,  menyusun  persiapan
pembelajaran,  media  pembelajaran  yang  akan  digunakan  sesuai dengan  kurikulum  yang  sudah  ada.  Perancangan  pembelajaan  akan
90
membantu  guru  sebagai  acuan  dalam  melaksanakan  pembelajaran terarah,  efektif,  dan  efisien.  Hal  ini  dijelaskan  oleh  MW  selaku  wali
kelas B1 TK Laboratori Pedagogia: “Dalam  melaksanakan  pembelajaran  atau  proses  belajar
mengajar, para guru mempersiapkan terlebih dahulu rencana pengajaran atau satuan kegiatan harian, menyusun persiapan
pembelajaran, menggunakan media pembelajaran serta dalam memberikan  materi  pelajaran  sudah  sesuai  dengan  tujuan
yang  ada  dalam  kurikulum.  Hal  ini  dimaksudkan  sebagai acuan  guru  untuk  melaksanakan  pembelajaran  agar  lebih
terarah,  efektif,  dan  efisien.  Pembelajaran  yang  mengarah pada  pembelajaran  aktif  yang  mengacu  pada  keselarasan
antara tu
juan, materi, dan alat penilai” 1462016 Hal  yang  sama  disampaikan  oleh  DS  selaku  wali  kelas  B2  TK
Laboratori Pedagogia: “Perancangan  pembelajaran  merupakan  upaya  sadar  dan
terencana untuk
mengembangkan suatu
suasana pembelajaran  yang  kondusif.  Kami  membuat  perancangan
pembelajaran  juga  membantu  untuk  menjaga  apa  yang  akan dilakukan  dapat  dipertanggung  jawabkan  secara  baik  dan
benar,  selain  itu  diburuhkan  untuk  memberikan  jaminan
terhadap efektivitas dan efisiensi dari apa yang dilakukan” Guru  sebagai  pengajar  dan  pemberi  materi  untuk  peserta  didik
disekolah  maka  guru  sudah  semestinya  merencanakan  pembelajaran untuk  membantu  mencapai  pembelajaran  yang  efektif  dan  efisien.
Guru  merencanakan  model  pembelajaran  yang  akan  digunakan didalam  kelas.  Guru  TK  Laboratori  Pedagogia  menggunakan  model
pembelajaran  kelompok.  Peserta  didik  akan  dibagi  menjadi  beberapa kelompok didalam kelas, meskipun menggunakan model pembelajaran
91
kelompok  dalam  pengerjaan  tugas  berbeda  dengan  model  kelompok pada  umumnya.  Setiap  peserta  didik  akan  dibebaskan  memilih
kegiatan  yang  akan  mereka  selesaikan  dahulu,  sehingga  meskipun berada  dalam  satu  kelompok,  kegiatan  yang  dilakukan  peserta  didik
dapat  berbeda.  Hal  ini  dijelaskan  oleh  MW  selaku  wali  kelas  B1  TK Laboratori Pedagogia:
“Model  pembelajaran  kelompok,  model  ini  sesuai  dengan karakter  siswa,  kurikulum  kita  menggunakan  k13  sehingga
meskipun kita kelompok tidak seperti dulu yang mengajarkan bahwa  kelompok  harus  mengerjakan  tugas  yang  sama.  Jadi
untuk memahamkan bahwa kelompok tidak harus seperti itu, anak  yang  sudah  selesai  mengerjakan  tugas  tertentu  bisa
bebas memilih tugas apa yang akan dia kerjakan selanjutnya lebih  ke  minat  anak  itu  sendiri.  Meskipun  kita  kelompok
tetapi  pengerjaan  tugas  tidak  harus  satu  kelompok mengerjakan hal yang sama, misal ada anak yang tidak suka
tidak kita paksakan
” 1462016 Senada  dengan  yang  disampaikan  oleh  DS  selaku  wali  kelas  B2
TK Laboratori Pedagogia: “Model  kelompok,  dikelas  ini  dibagi  menjadi  3  kelompok.
Pada saat kegiatan alat atau media sudah disediakan ibu guru, saat  itu  anak-anak  akan  diberi  kebebasan  untuk  memilih
kegiatan  yang  akan  dikerjakan  terlebih  dahulu.  Pengerjaan kegiatan tidak seperti kelompok pada umumnya,  akan tetapi
siswa  atau  anak  mengerjakan  kegaiatan  di  dalam  kelompok secara  individu  sesuai  dengan  kegiatan  apa  yang  ingin
diselesaikan
” 1562016
5 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
Pembelajaran  mendidik  adalah  pembelajaran  yang  memotivasi siswa  untuk  mau  belajar,  tidak  hanya  pembelajaran  yang  mentransfer
92
pengetahuan  dan  ketrampilan.  Dalam  melaksanakan  pembelajaran yang  mendidik  guru  sebisa  mungkin  memposisikan  diri  sebagai
motivator  siswa  untuk  mau  belajar.  Guru  perlu  mengetahui  strategi atau  rangsangan-rangsangan  yang  bisa  membuat  anak  menjadi  aktif
dalam  pembelajaran.  TK  Laboratori  Pedagogia  menggunakan  teman sebaya  atau  kolaborasi  untuk  merangsang  anak  menjadi  aktif  dalam
pembelajaran.  Hal  ini  dijelaskan  oleh  NN  selaku  kepala  sekolah  TK Laboratori Pedagogia:
“Rangsangan yang diberikan itu melalui kolaborasi, jadi pada awal  tahun  ajaran  baru  kita  sudah  memetakan  anak
berdasarkan  karakter,  jangan  sampai  anak  yang  karakternya aktif  berada  dalam  satu  kelas,  kita  gabungkan  anak  yang
pasif  dalam  hal  bahasa  dan  ekspresi  dengan  anak  yang  aktif supaya  anak  tersebut  atau  bisa  terstimulasi    menjadi  aktif
karena lingkungan sosialnya
” 1762016 Hal  ini  didukung  oleh  MW  selaku  wali  kelas  B1  TK  Laboratori
Pedagogia: “Rangsangan  yang diberikan untuk setiap anak itu berbeda,
namun  yang  paling  sering  digunakan  disini  itu  dari  teman sebaya,  apabila  ada  teman  sebaya  yang  bisa  menyelesaikan
tugas  peserta  didik    termotivasi  untuk  bisa  menyelesaikan juga.  Bisa  juga  dengan  memberi  tepuk  tangan  untuk  siswa
yang  bisa  menjawab  atau  aktif  di  dalam  kelas,  memberikan kesempatan  bermian  lebih  banyak,  apabila  anak  yang  sudah
selesai  nanti  akan  mendapat  kesempatan  bermain  lebih banyak
” 1462016 Senada dengan apa yang dikatakan oleh DS selaku wali kelas B2
TK Laboratori Pedagogia:
93
“Kita  mengelompokan  anak  yang  diam  dengan  anak  yang akitf agar dapat motivasi atau terpancing untuk berbicara dan
aktif dalam pembelajaran untuk  berkomunikasi  dengan anak yang  pendiam  itu  guru  memang  mengalami  kesulitan,  akan
tetapi  dengan  bantuan  teman  sebaya  peserta  didik  akan terpancing
untuk ikut
berbicara dan
aktif dalam
pembelajaran.  Lalu  bisa  juga  dengan  memanfaatkan  sesi apresepsi,  pada  sesi  apresepsi  guru  akan  cenderung  untuk
menunjuk  anak  yang  pendiam  untuk  berbicara  tentang pengalaman-pengalaman  yang  pernah  dia  alami.
” 1562016
Guru  dituntut  untuk  bisa  melaksanakan  pembelajaran  yang mendidik  dan  dialogis.  kemampuan  guru  dalam  melaksanakan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis dapat dilihat dari bagaimana guru  memberikan  stimulus  terhadap  anak  didik  untuk  menjadi  lebih
aktif  dalam  pembelajaran.  Stimulus  yang  diberikan  setiap  anak  akan berbeda-beda,  tergantung  karakteristik  anak.  Banyak  stimulus  yang
bisa  digunakan  untuk  membuat  anak  menjadi  aktif  dalam pembelajaran,  mulai  dari  reward  sticker,  hasil  pekerjaan  yang  boleh
dibawa pulang oleh peserta didik, dan stimulus dari teman sebaya. Hal ini  dijelaskan  oleh  MW  selaku  wali  kelas  B1  TK  Laboratori
Pedagogia: “Setiap  anak  berbeda-beda,  masing-masing  memiliki
karakternya  sendiri.  Jadi  stimulus  atau  rangsangan  yang diberikan  tergantung  pada  anak  tersebut.  Ada  anak  yang
hanya diberi hadiah sticker saja sudah langsung aktif, mereka berlomba-lomba  untuk  mendapatkan  sticker  untuk  ditempel
di  locker  mereka,  lalu  saat  mengerjakan  kegiatan  atau  tugas nanti  bisa  di  bawa  pulang  oleh  anak  untuk  bisa  memotivasi
mereka  dalam  mengerjakan  tugas.  Sebenarnya  banyak stimulus  atau  rangsangan  yang  bisa  dipakai,  dari  teman
94
sebaya  juga  bisa  membantu  siswa  menjadi  aktif.” 1462016
Kemampuan  berkomunikasi  dengan  baik  merupakan  syarat  yang harus dimiliki oleh guru untuk  bisa melaksanakan pembelajaran  yang
mendidik  dan  dialogis.  Hal  yang  perlu  dikomunikasikan  oleh  guru mengenai  tujuan  pembelajaran.  Tujuan  pembelajaran  disampaikan
kepada peserta didik pada saat mereka diberi tugas tersebut. Pada saat apresepsi  di  awal  pembelajaran  guru  juga  akan  menyampaikan  tema
yang  akan  dibahas  dalam  satu  minggu  kepada  peserta  didik.  Hal  ini dijelaskan oleh DS selaku wali kelas B2 TK Laboratori Pedagogia:
“Tujuan  pembelajaran    disampaikan  ketika  menjelaskan tugas  yang diberikan kepada anak didik, serta saat  apresepsi
di  awal  kita  akan  membicarakan  tentang  suatu  tema  jadi  1 minggu akan membahas tema yang telah ditentukan tersebut,
nanti  tujuan  pembelajaran  juga  akan  disampaikan  kepada wali  murid,  kita  disini  ada  POMG  atau  pertemuan  orangtua
guru  dan  wali  siswa  yan
g  diagendakan  satu  bulan  sekali.” 1562016
Guru  tidak  hanya  berkomunikasi  dengan  peserta  didik  saja mengenai  tujuan  dan  tema  pembelajaran  yang  akan  digunakan.  Akan
tetapi  guru  juga  mengkomunikasikan  dengan  wali  murid  melaui POMG  Pertemuan  Orangtua  Guru  dan  Wali  Murid  yang  diadakan
sebulan sekali. Pada saat POMG guru menjelaskan dan memahamkan apa tujuan dan tema yang akan dipakai dalam pembelajaran.
95
6 Pengembangan potensi peserta didik
Siswa sebagai individu memiliki berbagai bakat  dan kemampuan yang  beragam.  Ekstrakurikuler  yang  disediakan  di  sekolah  dapat
menjadi  salah  satu  jalan  yang  tepat  dalam  menyalurkan  potensi  yang dimiliki  peserta  didik.  Ekstrakurikuler  yang  ada  di  TK  Laboratori
Pedagogia antara lain adalah menari, berenang,  dan bina rohani.  Para guru  akan  mengarahkan  peserta  didik  dalam  hal  kegiatan
ekstrakurikuler.  Hal  ini  dikarenakan  anak  usia  TK  dianggap  belum bisa  mengarahkan  dirinya  sendiri  dalam  hal  pengembangan  potensi,
oleh  sebab  itu  semua  potensi  peserta  didik  akan  digali.  Dengan demikian setiap ekstrakurikuler yang ada diwajibkan tanda petik untuk
peserta  didik  yang  artinya  wajib  akan  tetapi  tidak  memaksa.  Hal  ini dijelaskan oleh NN selaku kepala sekolah TK Laboratori Pedagogia:
“Pengembangan potensi anak itu dilakukan dengan kegiatan ekstrakurikuler,  kami  para  guru  akan  mengarahkan  anak
untuk kegiatan ekstrakurikuler, karena anak dengan umur TK masih  belum  bisa  mengarahkan  dirinya  sendiri  jadi  semua
potensi  itu  digali,  misal  untuk  kegiatan  ekstrakurikuler menari  semua      siswa  wajib  tanda  petik  untuk  mengikuti
kegiatan,  wajib  tanda  petik  itu  artinya  tidak  kita  memaksa anak.  Hal  ini  bertujuan  untuk  anak  yang  tidak  suka  menjadi
suka,  yang  tidak  kenal  menjadi  kenal,  dan  anak  yang  sudah baik  biar  mereka  terus  berkembang  lebih  baik  lagi.
” 1762016
Senada  dengan  apa  yang  dikatakan  DS  selaku  wali  kelas  B2  TK Laboratori Pedagogia:
96
“Kegiatan  ekstrakurikuler  yang  ada  di  TK  laboratori pedagogia  ada  menari,  berenang,  drumband,  melukis  dan
bina  rohani.  Bina  rohani  karena  kita  adalah  sekolah  umum sehingga  terdapat  anak  yang  non-muslim  jadi  memang  ada
hari
khusus untuk
anak non-muslim.
Kegiatan ekstrakurikuler disini untuk sementara semua anak ikut akan
tetapi  tidak  kita  paksakan.  Pengembangan  potensi  peserta didik  dapat  dikatakan  penting  karena  siswa  akan  diberikan
pengarahan
untuk mampu
memunculkan dan
mengembangkan  segala  potensi  serta  kemampuan  dengan menyalurkan  secara  tepat  dan  memiliki  kegunaan  yang
berarti seperti kegiatan ekstrakurikuler” 1562016
Kegiatan  ekstrakurikuler  yang  ada  di  TK  Laboratori  Pedagogia menggunakan guru dari luar sekolah yang dianggap lebih berkompeten
dibidang tertentu untuk membantu mengembangkan potensi anak agar lebih maksimal, mesikpun demikian guru atau wali kelas wajib untuk
bertanggung  jawab  dan  tetap  mendampingi  peserta  didiknya  selama kegiatan  ekstrakurikuler  karena  sebagai  wali  kelas  wajib  memahami
kemampuan,  minat  dan  bakat  anak  didiknya.  Penanggung  jawab masing-masing
ekstrakurikuler bertugas
untuk mempermudah
komunikasi antara guru ekstra dari luar dengan pihak sekolah. Hal ini dijelaskan oleh NN selaku kepala sekolah TK Laboratori Pedagogia:
“Guru disini tetap mengawasi anak didiknya. Walau ada guru dari  luar  untuk  kegiatan  ekskul  tapi  guru  tetap  bertanggung
jawab  ketika  anak  dikelasnya  melaksanakan  kegiatan ekstrakurikuler  sehingga  guru  tahu  bagaimana  proses,  anak
yang  berbakat,  kurang  berbakat,  dan  yang  tidak  mau  ikut ekstrakurikuler  itu  siapa  saja.  Memang  ada  penanggung
jawab  masing-masing  eksrakurikuler,  untuk  mempermudah komunikasi  antara  guru  luar  ekstra  dengan  sekolah,  tetapi
97
tetap  masing-masing  guru  kelas  bertanggung  jawab  dalam semua kegiatan ekstrakurikuler” 1762016
Hal  yang  sama  disampaikan  oleh  MW  selaku  wali  kelas  B1  TK
Laboratori Pedagogia: “Dalam kegiatan ekstrakurikuler akan didatangkan guru dari
luar  yang  lebih  berkompeten.  Guru  disini  menjadi koordinator,  bertanggung  jawab  dan  mendampingi  selama
kegiatan  ekstrakurikuler.  Kita  mendukung  dan  memfasilitasi apapun  kegiatan  baik  didalam  maupun  diluar  sekolah  untuk
masalah pengembangan potensi
” 1462016 DS  selaku  wali  kelas  B2  TK  Laboratori  Pedagogia  juga
menambahkan: “Kegiatan Ekstrakurikuler disini kami mengundang guru dari
luar  sekolah  yang  kami  anggap  ahli  dalam  bidang  tersebut. Meskipun ada guru dari luar, bukan berarti guru disini lepas
tangan dengan kegiatan ekstrakurikuler, guru mengamati dan mendampingi  kegiatan  ekstrakurikuler,  mempersiapkan  atau
memfasilitasi  hal-hal  yag  diperlukan  untuk  mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Kami sebagai wali kelas disini juga
sebagai  motivator  anak  untuk  mau  mengikuti  kegiatan ekstrakurikuler  dengan  sungguh-sungguh  agar  proses
pengembangan potensi mereka lebih maksimal.” 1562016 Peran  guru  dalam  kegiatan  ekstrakurikuler  di  TK  Laboratori
Pedagogia  bukan  hanya  sebagai  koordinator  atau  penanggung  jawab saja, melainkan sebagai  motivator peserta didik untuk mau mengikuti
kegiatan  ekstrakurikuler  dengan  sungguh-sungguh  agar  potensi mereka berkembang secara maksimal.
98
7 Penilaian dan evaluasi hasil belajar
Evaluasi  hasil  belajar  merupakan  suatu  proses  mengumpulkan dan  mengkaji  berbagai  informasi  secara  sistematis,  terukur,
berkelanjutan, serta
menyeluruh tentang
pertumbuhan dan
perkembangan  yang  telah  dicapai  anak  selama  kurun  waktu  tertentu. Mengingat  pentingya  evaluasi  perkembangan  anak  usia  dini,  maka
evaluasi  perkembangan  anak  usia  dini  merupakan  suatu  keharusan dalam  pengembangan  anak  usia  dini.  Penilaian  di  TK  Laboratori
Pedagogia lebih
menekankan untuk
mendeskripsikan tigkat
pencapaian  perkembangan  anak  yang  mencakup  sikap  dan  perilaku anak  setiap  hari.  Guru  melakukan  pemantauan  perkembangan  sikap
dan perilaku  tersebut setiap hari dalam proses belajar mengajar. Selain memperhatikan  sikap  dan  perilaku  anak,  guru  juga  memperhatikan
sejauh  mana  perkembangan  motorik  dan  kognitif  anak  setiap  hari dalam  proses  belajar  mengajar.  Hal  ini  dijelaskan  oleh  MW  selaku
wali kelas B1 TK Laboratori Pedagogia: “Mengenai  penilaian,  disini  dilakukan  dengan  melihat  dan
memantau perkembangan sikap dan perilaku anak setiap hari. Misalnya kemarin anak hanya mewarnai separuh gambar dan
sekarang mewarnai seluruh bagian gambar, maka disini dapat diketahui  motorik  halus  anak  megalami  perkembangan.
Begitu  pula  jika  kemarin  belum  bisa  menulis  angka  5  dan sekarang  ia  bisa  menulis  angka  5,  maka  anak  telah
berkembang kognitifnya
”  1462016
99
Hal  ini  didukung  oleh  pernyataan  DS  selaku  wali  kelas  B2  TK Laboratori Pedagogia:
“Penilaian dilakukan dilihat dari proses pengerjaan anak dari awal  sampai  hasil  akhir.  Karena  kita  melihat  dari  semangat,
kegigihan,  sikap,  dan  ketekunan  anak.  Peserta  didik  yang sudah  berkembang  baik  dari  motorik  dan  kognitif  akan
terlihat  setiap  hari  dalam  proses  belajar  mengajar,” 1562016
NN  selaku  kepala  sekolah  TK  Laboratori  Pedagogia menambahkan:
“Evaluasi  dilakukan  hampir  setiap  hari,  setiap  RPP  yang disiapkan  akan  dievaluasi  apakah  terlaksana  dengan  lancar
dan  bagaimana  perkembangan  yang  dialami  anak-anak, biasanya  setiap  hari  sabtu  itu  guru  berdiskusi  dengan  teman
sejawat  dikelas  untuk  merencanakan  kegiatan  di  hari berikutnya, namun di akhir semester itu akan ada diskusi lagi
untuk menentukan rapor anak
” 1762016 Pelaksanaan  evaluasi  hasil  belajar  di  TK  Laboratori  Pedagogia
dilaksanakan  setiap  hari,  RPP  yang  sudah  direncanakan  atau  disusun oleh  guru  akan  dilihat  tingkat  keberhasilannya.  Para  guru  TK
Laboratori  Pedagogia  akan  saling  memberi  masukan  atau  berdiskusi dengan  guru  sejawat  untuk  mendiskusikan  rapor  anak  pada  semester
akhir.
3. Kendala Kompetensi Pedagogik Guru