TK Laboratori Pedagogia Kendala Kompetensi Pedagogik Guru

102 sedangkan apa yang perlu dikerjakan untuk administrasi melebihi waktu yang tersedia. Hal ini yang dirasakan oleh ES: “Kesulitan yang saya rasakan adalah rapor yang berupa narasi, karena waktu yang sedikit sedangkan apa yang perlu dikerjakan untuk administrasi melebihi waktu yang tersedia ” 3152016

b. TK Laboratori Pedagogia

Terdapat beberapa kesulitan-kesulitan dalam pengembangan kompetensi pedagogik guru di TK Laboratori Pedagogia. Kesulitan yang pertama dirasakan pada saat menerapkan model pembelajaran kelompok yang meyesuaikan dengan minat peserta didik. Pembelajaran dengan model kelompok yang disesuaikan dengan minat peserta didik akan berdampak terhadap kepada hasil yang diperoleh setiap anak menjadi tidak sama. Hal ini akan berdampak langsung pada proses penilaian karena pada saat proses pembelajaran apa yang dikerjakan anak berbeda-beda, sehingga akan menyulitkan guru dalam menilai. Hal tersebut dijelaskan oleh MW: “Kesulitan yang dialami itu lebih ke anak-anaknya karena hasil yang diperoleh satu dengan yang lain itu tidak sama, efeknya akan terasa saat proses penilaian karena hal dikerjakan setiap anak itu berbeda- beda.” 1462016 Berbeda dengan MW yang mengalami kesulitan pada saat proses penilaian, DS mengalami kesulitan pada saat menyiapkan media pembelajaran. Hal ini dikarenakan pada saat pembelajaran guru harus menyiapkan media pembelajaran sesuai jumlah anak peserta didik yang 103 ada karena guru belum mengerti apa yang akan dikerjakan oleh peserta didik “Kesulitan guru ada pada penyiapan media pembelajarannya, karena kita harus menyiapkan media sesuai dengan jumlah peserta didik yang ada untuk jaga-jaga, karena guru belum tahu apa yang ingin di kerjakan anak didiknya nanti ” 1562016 Kendala atau kesulitan yang lain adalah pada saat pemahaman karakteristik siswa. Guru diharuskan untuk bisa mengenal karakteristik peserta didik dengan baik. Kesulitan yang dialami adalah ketika orangtua tidak jujur pada awal dalam menyampaikan karakteristik anak mereka. Terkadang ada orangtua yang cenderung tidak terbuka terhadap guru karena berusaha menutup-nutupi kekurangan anak mereka sendiri. Hal ini dijelaskan oleh MW: “Kesulitan itu biasanya terjadi karena orangtua pada saat penyampaian di awal itu tidak jujur atau kurang terbuka kepada guru tentang karakter anak. Contoh orangtua ada yang berkata bahwa anak sudah tidak ngompol, akan tetapi pada saat pembelajaran masih ada yang pipis dicelana, jadi kekurangan anaknya terkadang ditutup-tutupi, sehingga kita sebagai guru akan kesulitan pada awal mengenal karakter siswa” 1462016 Kesulitan yang lain dalam memahami karakteristik siswa dikarenakan adanya perubahan mood yang dialami peserta didik. Karakteristik peserta didik bisa saja berubah karena aadanya perubahan mood tersebut. Perubahan mood bisa saja terjadi dikarenakan sesuatu hal yang dialami peserta didik di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Hal yang 104 menjadikan anak yang periang menjadi pendiam bisa dikarenakan peserta didik sedang sedih atau sehabis menangis di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Hal ini disampaikan oleh DS: “Saya sendiri kesulitan apabila terjadi perubahan mood anak- anak yang bisa merubah karakter periang menjadi pendiam selama pembelajaran, perubahan mood bisa terjadi karena misal ada kejadian di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah yang membuat anak menjadi sedih atau bisa jadi karena anak habis menangis. Orangtua biasanya saat mengantar mengatakan kepada guru piket yang ada di luar apabila anak sedang tidak mood ” 1562016 Berikutnya dalam hal mengembangkan potensi peserta didik, guru mengalami kesulitan dalam memahamkan kepada orangtua ketika anaknya tidak bisa mengikuti lomba untuk menunjukan dan mengembangkan potensinya lebih lanjut. Tidak semua peserta didik bisa mengikuti lomba yang ada karena memang peserta yang dibolehkan memang dibatasi. Sehingga dengan terpaksa sekolah hanya mengikutkan peserta didik yang memang benar-benar berbakat dalam bidang yang dilombakan. Hal ini dijelaskan oleh DS: “Kesulitan kami dalam memberikan pemahaman kepada orangtua, terkadang lomba itu pesertanya dibatasi, seharusnya bagaimana caranya agar semua anak bisa ikut dalam lomba, anak tidak untuk dibanding-bandingkan, akan tetapi penyelenggara lomba sering membatasi jumlah peserta. ” 1562016 Hal yang sama juga disampaikan oleh MW: “Karena tidak semua anak berpotensi pada suatu ekstrakurikuler, jadi kesulitannya untuk penyampaian ke wali apabila ada kegiatan diluar sekolah, karena kita hanya 105 mengikutsertakan anak yang memang berpotensi besar pada suatu bidang. Jadi intinya kendala yang dihadapi apabila anak tidak berpotensi di suatu bidang ekstrakurikuler maka tidak kita ikutsertakan dan kita akan alihkan ke bidang ek strakurikuler yang sekiranya dia memang berminat dan mempunyai bakat. ” 1462016 B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kompetensi pedagogik yang dimiliki guru TK Negeri 2 Yogyakarta dan TK Laboratori Pedagogia serta faktor penghambat kompetensi pedagogik di TK Negeri 2 Yogyakarta dan TK Laboratori Pedagogia. Guru yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan ketetapan pemerintah menjadi hal yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Berdasarkan Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru professional harus memiliki kualifikasi akademik dan standar kompetensi. Standar kompetensi yang harus dimiliki guru selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan bab VI pasal 28 yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.

1. Kompetensi Pedagogik