99
Hal  ini  didukung  oleh  pernyataan  DS  selaku  wali  kelas  B2  TK Laboratori Pedagogia:
“Penilaian dilakukan dilihat dari proses pengerjaan anak dari awal  sampai  hasil  akhir.  Karena  kita  melihat  dari  semangat,
kegigihan,  sikap,  dan  ketekunan  anak.  Peserta  didik  yang sudah  berkembang  baik  dari  motorik  dan  kognitif  akan
terlihat  setiap  hari  dalam  proses  belajar  mengajar,” 1562016
NN  selaku  kepala  sekolah  TK  Laboratori  Pedagogia menambahkan:
“Evaluasi  dilakukan  hampir  setiap  hari,  setiap  RPP  yang disiapkan  akan  dievaluasi  apakah  terlaksana  dengan  lancar
dan  bagaimana  perkembangan  yang  dialami  anak-anak, biasanya  setiap  hari  sabtu  itu  guru  berdiskusi  dengan  teman
sejawat  dikelas  untuk  merencanakan  kegiatan  di  hari berikutnya, namun di akhir semester itu akan ada diskusi lagi
untuk menentukan rapor anak
” 1762016 Pelaksanaan  evaluasi  hasil  belajar  di  TK  Laboratori  Pedagogia
dilaksanakan  setiap  hari,  RPP  yang  sudah  direncanakan  atau  disusun oleh  guru  akan  dilihat  tingkat  keberhasilannya.  Para  guru  TK
Laboratori  Pedagogia  akan  saling  memberi  masukan  atau  berdiskusi dengan  guru  sejawat  untuk  mendiskusikan  rapor  anak  pada  semester
akhir.
3. Kendala Kompetensi Pedagogik Guru
a. TK Negeri 2 Yogyakarta
Ada  beberapa  hal  yang  menjadi  penghambat  dalam  kompetensi pedagogik  guru.  Yang  pertama  dalam  mengembangkan  potensi  peserta
100
didik. Sudah menjadi tugas guru untuk mengembangkan potensi peserta didik,  akan  tetapi  dalam  pengembangan  potensi  peserta  didik  harus
didukung  penuh  oleh  orangtua.  Sebagai  orangtua  peserta  didik  juga memiliki  peran  dalam  mengembangkan  potensi  anak.  Akan  tetapi
banyak  orangtua  yang  kurang  mendukung  potensi  yang  dimiliki anaknya. Semisal berhalangan mengantar anak untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler  di  sekolahan  dikarenakan  sibuk  bekerja  maka  potensi yang  sebenarnya  dimiliki  oleh  anak  akan  menjadi  sia-sia.  Hal  ini
dijelaskan oleh ES: “Kendala  ada  pada  orangtua,  apabila  anak  menunjukan
potensi  pada  bidang  drumband  tetapi  orangtua  tidak  bisa mendukung  atau  mengantar  pada  saat  kegiatan  potensi  anak
tersebut menjadi sia-sia. Anak TK itu masih 100 dipegang orangtua jadi akan sangat sulit apabila orangtua berhalangan
untuk bisa mendukung potensi yang dimiliki anaknya sendiri, orangtua  juga  punya  alasan  tersendiri  misal  karena  terlalu
sibuk  bekerja  sehingga  tidak  bisa  mengantar  anak  kegiatan ekstrakurikuler.  Potensi  yang  dimiliki  anak  butuh  dukungan
orangtua, sebagai orangtua juga harus memiliki peran dalam pengembangan
potensi anak,
misalnya membantu
merangsang  potensi  anak  dan  memotivasi  anak  untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
” 3162016 MJ juga menambahkan:
“Kalau tentang kendala, kebetulan kita bekerja sama dengan masing-masing  pembimbing  atau  pendamping  ekstra,  siapa
yang  berminat  nanti  akan  diikutkan  dalam  kegiatan  ekstra. Kalau untuk potensi selain dalam dirinya memang ada bakat
itu  butuh  dukungan  dari  orangtua,  tetapi  ada  orangtua  yang kurang  mendukung  walaupun  dalam  diri  anaknya  terdapat
potensi  yang  baik  sehingga  potensi  tersebut  tidak  tergali dengan  maksimal,  dukungan  orangtua  sangat  dibutuhkan
dalam  pengembangan  potensi  anak  selain  dari  fasilitas
101
maupun  yang  lain-lain,  namun  orangtua  juga  pasti mempunyai alasan tersendiri
” 162016 Menjadi  kewajiban  orangtua  untuk  juga  belajar  dan  terus  menerus
mencari  ilmu.  Orangtua  harus  lebih  memperhatikan  anak-anak  mereka, melihat  potensi  dan  bakat  yang  ada  di  diri  anak-anak  mereka,
memberikan  sarana  dan  prasarana  untuk  mendukung  potensi  anak  didik agar berkembang secara maksimal.
Kendala  lain  dialami  ketika  guru  mengebangkan  kurikulum.  Guru memang  diwajibkan  untuk  mengembangkan  kurikulum  sebagaimana
tercantum  dalam  kompetensi  pedagogik  yang  harus  dimiliki  seorang guru.  Tugas  guru  yang  terlalu  banyak  dikarenakan  tuntutan  administrasi
membuat  guru  kesulitan  dalam  mengembangkan  kurikulum.  Masalah waktu  yang  dianggap  kurang  membuat  guru  tidak  maksimal  dalam
mengembangkan silabus. Hal ini dijelaskan oleh MJ: “Kita  cuma  masalah  waktu  saja,  karena  guru  sekarang
tugasnya  banyak  karena  tuntutan  administrasi  yang  juga banyak  sekali.  Administrasi  banyak  dan  waktunya  juga
terbatas.  Di  TK  Negeri  2  Yogyakarta  kegiatannya  full  dari jam  setengah  8  kalau  memegang  kegiatan  drumband  saat
latihan  diluar  itu  sampai  jam  2,  jadwalnya  padat  dan  tidak ada waktu  yang lebih mengerjakan silabus walaupun  sampai
dibawa  pulang  kerum
ah  terkadang  juga  tidak  selesai” 162016
Sama  halnya  dengan  pengembangan  kurikulum,  evaluasi  hasil belajar  memiliki  kendala  yang  sama.  Evaluasi  hasil  belajar  dengan
bentuk rapor yang berupa narasi membutuhkan waktu  yang tidak sedikit
102
sedangkan apa  yang perlu dikerjakan untuk  administrasi melebihi waktu yang tersedia. Hal ini yang dirasakan oleh ES:
“Kesulitan  yang  saya  rasakan  adalah  rapor  yang  berupa narasi,  karena waktu  yang sedikit  sedangkan apa  yang perlu
dikerjakan untuk administrasi melebihi waktu yang tersedia ”
3152016
b. TK Laboratori Pedagogia