Pengertian, Proses dan Fungsi Komunikasi

2.2 Pengertian, Proses dan Fungsi Komunikasi

Komunikasi mengajarkan kepada manusia bagaimana cara bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma – norma kebudayaan yang berlaku di lingkungan sekitar. Kata komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yakni communicare yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Gitosudarmono 2000: 197 mengemukakan “komunikasi sebagai penyampaian atau pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima baik lisan, tertulis maupun menggunakan alat komunikasi”. Sedangkan Liliweri, Alo 2004: 2 berpendapat “Komunikasi adalah sesuatu yang dapat dipahami, memiliki hubungan, saling pengertian dan mempunyai pesan”. Pendapat yang senada juga dikemukakan oleh Muchlas, Makmuri 2005: 271 “Komunikasi tidak akan terjadi kecuali bila ada orang lain yang menerima dan mengerti informasi tersebut”. Pertukaran informasi yang terjadi di antara pengirim dan penerima tidak hanya dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh manusia, akan tetapi komunikasi yang terjadi dalam organisasi dewasa ini juga menggunakan alat komunikasi canggih. Selain ketiga pendapat di atas Ardana, Komang 2008: 57 berpendapat Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu sumber berita kepada penerima berita melalui saluran tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari penerima tersebut, serta terjalin suatu hubungan antara si pemberi dan si penerima berita. Dari pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara pemberi dan penerima pesan yang menggunakan suatu media sehingga bisa memberikan umpan balik kepada si penerima pesan tersebut. Yang perlu ditekankan dalam pengertian komunikasi adalah penyampaian pesan dan pemahaman pesan. Tanpa penyampaian pesan, komunikasi tidak akan pernah terjadi dan tanpa pemahaman pesan komunikasi juga jarang berhasil. Komunikasi merupakan salah satu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Proses komunikasi merupakan proses yang menggambarkan kegiatan komunikasi antarmanusia yang bersifat interaktif, relasional, dan transaksional di dalamnya melibatkan sumber komunikasi yang mengirimkan pesan – pesan melalui media, maksud dan tujuan tertentu. Universitas Sumatera Utara Menurut Ardana, Komang 2008: 57 “Proses komunikasi sangat berkaitan dengan bagaimana komunikasi itu berlangsung yang diawali dengan siapa, menyampaikan apa, dengan cara apa atau melalui apa, kepada siapa dan berakibat apa”. Gambar berikut merupakan proses terbentuknya komunikasi . Siapa Mengatakan apa Dengan cara apa Kepada siapa Dengan berakibat apa Gambar 2.1 Proses Terbentuknya Komunikasi Sumber : Ardana, Komang 2008: 57 Menurut Wahjono, Sentot Iman 2010: 219 proses komunikasi terdiri dari beberapa tahap yakni: Pesan dikirim berupa penyandian tahap pertama, lalu pesan tersebut akan melewati saluran komunikasi tahap kedua, tahap selanjutnya adalah pengartian sandi yang telah dikirim melewati saluran tersebut, dan tahap terkahir adalah tersedianya atau terbukanya proses umpan balik. Dalam proses umpan balik si pengirim maupun si penerima dapat menguji apakah pesan yang disampaikan atau pesan yang diterima memang benar seperti apa adanya. Sedangkan menurut Gitosudarmono 2000: 198 “Proses komunikasi terdiri dari delapan unsur utama, yaitu pengiriman informasi, proses penyandian, pesan, saluran, proses penafsiran, penerima umpan balik”. Model komunikasi tersebut banyak dipergunakan dalam organisasi untuk menganalisis komunikasi, kedelapan unsur komunikasi tersebut adalah: 1. Pengirim adalah orang yang memiliki informasi dan kehendak untuk menyampaikannya kepada orang lain. 2. Penyandian encoding merupakan proses mengubah informasi ke dalam isyarat – isyarat atau simbol – symbol tertentu untuk ditransmisikan. 3. Pesan adalah informasi yang hendak disampaikan pengirim kepada penerima. 4. Saluran atau sering disebut dengan media adalah alat dengan mana pesan berpindah dari pengirim ke penerima. Umpan Balik Komunikator Pesan Medium Penerima Universitas Sumatera Utara 5. Penerima adalah orang yang menerima informasi dari pengirim. 6. Penafsiran decoding adalah proses menterjemahkan menguraikan sandi – sandi pesan dari pengirim, sebagian besar proses decoding dilakukan dalam bentuk menafsirkan isi pesan oleh penerima 7. Umpan balik feedback pada dasarnya merupakan tanggapan penerima atas informasi yang disampaikan pengirim. 8. Gangguan noise adalah setiap faktor yang mengganggu penyampaian atau penerimaan pesan dari pengirim kepada penerima. Sedangkan Wahjono, Sentot Iman 2009: 220 berpendapat komunikasi memiliki lima unsur yakni : 1. Sumber komunikasi mengawali suatu pesan dengan pengkodean suatu pikiran dengan empat kondisi yang mempengaruhi pesan terkode yaitu keterampilan, sikap, pengetahuan, dan system budaya social 2. Pesan adalah suatu yang dikomunikasikan 3. Saluran adalah medium lewat mana pesan itu berjalan 4. Pengkodean adalah simbol – simbol yang harus diterjemahkan kedalam suatu ragam yang dapat dipahami oleh si penerima pesan 5. Umpan balik merupakan pengecekan mengenai berapa suksesnya mentransfer pesan berhasil. Dari uraian tentang proses komunikasi yang terdiri dari berbagai unsur di atas dapat diartikan bahwa si pengirim pesan, si penerima pesan serta pesan itu sendiri merupakan faktor utama pembentuk sebuah komunikasi. Dalam suatu organisasi komunikasi menjadi titik yang penting karena segala proses perencanaan dan pengorganisasian tidak akan dapat dijalankan dengan baik tanpa komunikasi yang baik. Wahjono, Sentot Iman 2010: 218 mengemukakan komunikasi menjalankan empat fungsi utama yaitu : 1. Fungsi kendali control atau pengawasan, yaitu komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi agar mereka mematuhi semua atauran yang berlaku 2. Fungsi motivasi, yaitu komunikasi dapat menjelaskan pada para anggota apa yang harus dikerjakan dan bagaimana dapat bekerja dengan baik 3. Fungsi pengungkapan emosi, dengan komunikasi para anggota depat mengungkapkan kekecewaan, atau rasa puas yang mereka rasakan 4. Fungsi informasi, dengan komunikasi semua keputusan dapat diambil dan dapat diteruskan pada semua anggota organisasi Panuju, Redi 2001: 2 mengemukakan “fungsi komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian mutual understanding”. Sedangkan Ardana, Komang 2008: 57 mengemukakan fungsi Universitas Sumatera Utara komunikasi adalah “Pengendalian agar petunjuk – petunjuk ditaati oleh bawahan, sebagai motivator agar karyawan lebih berprestasi, sebagai pengungkapan emosi, kepuasan dan frustasi serta memberikan informasi.” Dari pendapat di atas dapat dikemukakan, bahwa pada hakikatnya komunikasi adalah proses penyampaian pesan dengan maksud memperoleh persepsi yang sama baik dari si pemberi pesan maupun si penerima pesan, sehingga tercipta umpan balik atau tanggapan sesegera mungkin.

2.3 Komunikasi Interpersonal