Jurnal Guru Hasil Jurnal

72 sebesar 33,33 yang masih merasa kesulitan. Alasannya karena guru menjelaskan terlalu cepat. Aspek yang kelima saran siswa terhadap guru dan proses belajar menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita. Pesan yang disampaikan sebagian besar siswa yaitu agar sering diadakan pembelajaran menulis karangan narasi dengan teknik meneruskan cerita agar siswa dapat terbiasa dan dapat mengasah kemampuan menulis siswa. Aspek yang keenam, cukup tidaknya waktu yang disediakan ketika menulis karangan narasi dengan menguanakan teknik meneruskan cerita. Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 22 siswa atau 73,33 menganggap bahwa waktu yang disediakan sudah cukup. Namun, ada 8 siswa atau sebesar 16,67 yang merasa waktu yang disediakan tidak cukup untuk menulis karangan narasi.

4.1.1.2.2.2 Jurnal Guru

Jurnal guru diberikan oleh guru pengampu bahasa indonesia sebagai pengamat pada saat berlangsungnya pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita. Jurnal guru diisi oleh guru pengampu bahasa indonesia, hal ini untu mengetahui tanggapan pengamat pada para siswa yang sedang mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan teknik meneruskan carita. Hal-hal yang ditanyakan pada jurnal guru meliputi, 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi, 2 keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, 3 tanggapan siswa terhadap teknik meneruskan cerita yang digunakan dalam kegiatan menulis karangan narasi, 4 tanggapan siswa terhadap 73 tugas pada pembelajaran menulis karangan narasi yang diberikan oleh guru, dan 5 situasisuasana kelas serta kejadian-kejadian lain pada saat pembelajaran berlangsung. Berikut pemaparan hasil jurnal guru pada siklus I. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita dapat terlihat pada saat guru memasukim kelas. Pada awal pembelajaran sebagian siswa kurang siap mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat pada sebagian besar sikap siswa yang masih asik ngobrol sendiri, ada yang berjalan-jalan di kelas, dan belum mempersiapkan buku pelajaran bahkan ada yang masih mengerjakan tugas pelajaran lain. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita belum baik. Hal ini terbukti dari sikap siswa yang kurang memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung. Masih banyak siswa yang pasif, enggan bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Kebanyakan siswa masih malu dan tidak berani menjawab atau mengungkapkan pendapatnya. Tanggapan siswa terhadap teknik meneruskan cerita yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita sebagian besar merasa tertarik dan senang karena baru pertama kali mereka akan menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita. Mereka merasa penggunaan teknik meneruskan cerita dalam pembelajaran menulis karangan narasi sangat efektif karena mudah dan dapat membantu siswa dalam menuangkan ide-ide dalam menulis karangan narasi. Hanya ebagian kecil 74 darimereka yang tidak merespon, ini terlihat dari perilaku negatif mereka yang melamun dan ngobrol sendiri. Tanggapan siswa terhadap tugas pada pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita yang diberikan oleh gurusangat baik. Hanya sebagian kecil saja yang mengeluh ketika guru memberikan tugas untuk menulis karangan narasi, sebagian besar siswa tertarik pada dengan tugas tersebut, terlihat dari antusias dan semangat mereka ketika mengerjakan tugas menulis karangan narasi dengan teknik meneruskan cerita. Situasisuasana kelas pada saat pembelajaran menulis karangan narasi kurang kondusif, sebagian siswa kurang memperhatikan karena ada gangguan dari lingkungan sekitar. Kejadian lain yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung adalah ada beberapa siswa dari kelas lain yang melihat dari pintu, hal ini disebabkan karena peneliti bukan guru yang mengajar dikelas tersebut.

4.1.1.2.3 Hasil Wawancara