Jenis Karangan Keterampilan Menulis

17 3. Tahap Revisi Jika seluruh tulian sudah selesai, maka tulisan tersebut perlu dibaca kembali. Mungkin tulisan tersebut perlu direvisi di sana-sini, diperbaiki, dikurangi, atau diperluas. Pada tahap ini biasanya diteliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, dan tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pembuatan catatan kaki, daftar pustaka dan sebaigainya. Menurut Suriamiharja 1966:6-12, menulis merupakan proses berfikir. Sebelum membuat tulisan diperlukan perencanaan yang matang mengenai suatu topik yang akan ditulis, tujuan yang akan disampaikan dan pembahasan yang akan diuraikan. Perencanaan tersebut dapat dilakukan dalam enam langkah, yaitu 1 pemilihan topik, 2 pembatasan topik, 3 pemilihan judul, 4 tujuan penulisan, 5 bahan penulisan, dan 6 kerangka karangan. Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah- langkah menulis meliputi tiga tahap utama, yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Adapun langkah-langkah dalam tahap prapenulisan adalah sebagai berikut: 1 pemilihan topik, 2 pembatasan topik, 3 pemilihan judul, 4 tujuan penulisan, 5 bahan penulisan, dan 6 kerangka karangan.

2.2.1.5 Jenis Karangan

Menurut Nursisto 1997:37, jenis karangan yang lazim digunakan dalam pembelajaran menulis di indonesia terdiri dari lima jenis yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Meskipun ada lima jenis karangan, pada hakekatnya hampir tidak ada satu jenis karangan pun yang betul-betul murni. 18 Tidak ada karangan yang benar-benar naratif, karena didalamnya mungkin tetap terkandung unsur eksposisi atau deskripsi. Selanjutnya Nursisto 1999:39-46 menjelaskan tentang pengertian dan tujuan penulisan setiap jenus karangan. Narasi adalah karangan yang berupa peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Karangtan narasi bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Deskripsi adalah karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat menceritakan apa yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya. Tujuan deskripsi adalah menggambarkan sesuatu sesuai dengan apa yang dilihat oleh pengarang. Eksposisi adalah karangan yang menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas wawasan atau pengetahuan pembaca. Eksposisi bertujuan menjelaskan, mengupas, menguraikan, menerangkan, sesuatu atau memberikan informasi kepada pembaca. Argumentasi adalah karangan yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Jadi, argumentasi pasti memuat argumen, yaitu bukti dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain bahwa pendapat kita benar. Persuasi adalah jenis karangan yang disamping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta, juga mengandung ajakan atau imbauan untuk mempengaruhi 19 pembaca agar pembaca mau menerima dan mengikuti pendapat atau kemauan penulis. Wiyanto 2004:69 juga mengungkapkan bahwa berdasarkan sifat dan tujuannya, jenis karangan ada lima, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentsi dan persuasi. Dari beberapa paedapat ahli yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan sifat dan tujuan penulisannya, jenis karangan ada lima, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

2.2.2 Karangan Narasi