Pedoman Observasi Pedoman Jurnal

49 2 1 digunakan tepat, sesuai, cukup dapat dipahami tapi kurang menarik. c Gaya bahasa yang digunakan tepat, sesuai, menarik dan mudah dipahami. d Gaya bahasa yang digunakan kurang tepat, kurang sesuai, dan membingungkan. Cukup Kurang Melalui pedoman penilaian tersebut, peneliti dapat mengetahui keterampilan menulis karangan narasi berhasil mencapai kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang. Tabel 3. Kategori Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi No Kategori Nilai 1. 2. 3. 4. Sangat baik Baik Cukup Kurang 85-100 75-84 60-74 0-59

3.4.2 Instrumen non Tes

Bentuk insrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman jurnal, pedoman wawancara dan dokumentasi foto.

3.4.2.1 Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengamati keadaan, respon, atau sikap dan keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Observasi dalam tiap siklus pembelajaran dilakukan sebanyak dua 50 kali berdasarkan tahap pelaksanaan kegiatan menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita. Dalam pedoman observasi tersebut, aspek-aspek yang diamati ditentukan terlebih dahulu oleh peneliti dan dalam pelaksanaannya para pengamat hanya memberi tanda chek list √ pada pedoman observasi. Aspek-aspek yang diamati dalam observasi meliputi 1 kesiapan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi, 2 keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru, 3 keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan teknik meneruskan cerita, 4 respon siswa selama pembelajaran berlangsung, 5 siswa menulis karangan narasi dengan baik dan benar, 6 partisipasi siswa dalam melakukan refleksi

3.4.2.2 Pedoman Jurnal

Jurnal digunakan untuk mendapatkan data kualitatif, yaitu berupa jurnal peneliti atau jurnal guru dan jurnal siswa yang diperoleh pada akhir pembelajaran. Jurnal siswa merupakan catatan yang digunakan siswa untuk menulis respon, komentar, pernyataan tentang karangan narasi, apa yang dipikirkan tentang pembelajaran bahasa dan sastra indonesia yang dialami, perasaan personal siswa terhadap pembelajaran, atau refleksi tehadap keseluruhan proses pembelajaran. Jurnal guru berisi tentang ungkapan perasaan selama melakukan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita yaitu 51 uraian seluruh kejadian yang dilihat dan dirasakan oleh guru pengampu selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diungkap dalam dalam jurnal siswa meliputi: 1 perasaan siswa selama pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan teknik meneruskan cerita, 2 kesulitan-kesulitan yang masih dirasakan dalam menulis paragraf narasi setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik meneruskan cerita, 3 tanggapan siswa mengenai teknik meneruskan cerita, apakah mampu meningkatkan kemampuan menulis, 4 perilaku dan sikap guru saat pembelajaran menulis karangan narasi, 5 saran pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita, 6 waktu yang disediakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita Jurnal yang diisi guru meliputi pendapat seluruh kejadian yang dilihat dan dirasakan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang dicatat dan diisi dalam jurnal guru meliputi: 1 respon siswa terhadap materi pembelajaran menulis karangan narasi, 2 keaktifan siswa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita, 3 sikap siswa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita, 4 respon siswa terhadap metode yang digunakan.5 situasi dan suasana kelas saat pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik meneruskan cerita. 52

3.4.2.3 Pedoman Wawancara