24
2.2.2.5 Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi
Kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas X sangat bermanfaat, terutama bila digunakan dengan teknik meneruskan cerita, oleh
karena itu, perlu dipelajari langkah-langkah menulis karangan narasi yaitu: 1 tentukan dulu tema dan amanat yang disampaikan, 2 tetapkan sasaran pembaca
kita, 3 rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilakan dalam bentuk skema alur, 4 bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan
akhir cerita, 5 rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita, 6 susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut
pandang.
2.2.2.6 Jenis Karangan Narasi
Berdasarkan tujuannya, narasi dapat dibedakan atas narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para
pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sedangkan tujuan narasi sugestif adalah untuk memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai
pengalaman Keraf 2003: 136. Narasi ekspositori bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca
untuk mengetahui apa yang dikisahkan.sebagai sebuah bentuk narasi, narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan
kepada para pembaca. Runtutan kajadian yang disajikan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi untuk memperluaspengetahuan dan pengertian
pembaca.
25
Narasi sugestif bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa. Sedangkan tujuan narasi
sugestif adalah untuk memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai penganlaman. Karena sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian, maka
narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal imajinasi. Keraf 2003:138 mengungkapkan perbedaan antara narasi ekspositoris
dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris yaitu 1 memperluas pengetahuan, 2 menyampaikan informasi, 3 didasarkan pada penalaran untuk mencapai
kesepakatan rasional, dan 4 bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif. Sedangkan narasi sugestif
yaitu 1 menyampaikan suatu makna atau amanat yang tersirat, 2 menimbulkan daya khayal, 3 penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan
makna, sehingga kalau perlupenalaran dapat dilanggar, dan 4 bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif yang menitikberatkan pengguanaan kata-kata
konotatif. Keraf 2003 :141 juga mengungkapkan bahwa berdasarkan bentuknya
narasi dapat dibedakan atas narasi fiktif dan narasi non fiktif. Contoh narasi fiktif adalah roman, novel, cerpen dan dongeng. Sedangkan contoh narasi non fiktif
adalah sejarah, biografi, dan autobiografi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis narasi ada dua, yaitu
narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Sedangkan jenis narasi yang akan menjadi
26
fokus penelitian ini adalah narasi sugestif karena sesuai dengan topik yang akan dipakai pada saat pembelajaran yaitu menggunakan teknik meneruskan carita.
2.2.2.7 Struktur Narasi