Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian biasanya mengacu pada penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam penelitian selanjutnya, sehingga penelitian yang murni yang beranjak dari nol atau murni jarang ditemui. Dengan demikian, peninjauan terhadap penelitian lain sangat penting, sebab bisa digunakan untuk mengetahui relevansi penelitian yang lampau dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, peninjauan terhadap penelitian sebelumnya dapat digunakan untuk membandingkan beberapa besar keaslian dari penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tindakan kelas tentang keterampilan menulis, misalnya keterampilan menulis karangan narasi merupakan penelitian yang menarik. Banyaknya penelitian tentang keterampilan menulis karangan narasi dapat dijadikan salah satu bukti bahwa keterampilan menuis karangan narasi di sekolah- sekolah sangat menarik untuk diteliti. Beberapa penelitian yang terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan kajian pustaka adalah sebagai berikut. Suryanti 2001 dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Teknik Reka Cerita Gambar pada Siswa Kelas II D SLTP Negeri I Gembong Kabupaten Pati Tahun Ajaran 20002001 menunjukan bahwa teknik reka cerita gambar terbukti dapat meningkatkan 11 keterampilan menulis narasi siswa kelas II D SLTP Negeri I Gembong Kabupaten Pati. Berdasarkan analisa data kualitatif dapat diketahui bahwa siswa merasa senang menulis narasi dengan menggunakan teknik cerita gambar. Hal ini disebabkn siswa merasa lebih mudah menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Relevansi tulisan Suryanti dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji keterampilan menulis karangan narasi. Perbedaannya adalah pada strategi pembelajaran yang dilakukan. Suryanti menggunakan teknik reka cerita gambar dalam penelitiannya, sedangkan peneliti mengunakan teknik meneruskan cerita. Suwarna 2002 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Wacana Narasi dengan Teknik Penceritaan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas II Madrasah Aliyah Negeri MAN I Surakarta Tahun Pelajaran 20012002 menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam keterampilan menulis wacana narasi dengan teknik penceritaan pengalaman pribadi dan adanya perubahan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pada data nontes siswa mengalami peningkatan perubahan tingkah laku seperti adanya keseriusan dalam belajar, tidak lagi berbicara sendiri-sendiri, adanya kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa dan sastra indonesia, dan siswa sudah menyiapkan peralatan yang diperlukan. Relevansi penelitian Suwarna dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji keterampilan menulis karangan narasi. Perbedaannya adalah pada strategi pembelajaran yang dilakukan. Suwarna menggunakan teknik penceritaan pengalaman pribadi dalam penelitiannya, sedangkan peneliti mengunakan teknik meneruskan cerita. 12 Suryanto 2004 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan menggunakan Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas X MA Manahijul Huda Kabupaten Pati menunjukkan bahwa teknik meneruskan cerita sangat efektif untuk melatih kemampuan siswa untuk berpikir dalam melatih kemampuan menulis cerpen. Relevansi penelitian Suryanto dengan penelitian ini sama-sama menggunakan teknik meneruskan cerita, perbedaannya adalah Suryanto meneliti tentang kemampuan menulis cerpen, sedangkan peneliti meneliti tentang kemampuan menulis karangan narasi.

2.2 Landasan Teoretis