15
2.2.1.3 Manfaat Menulis
Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai karena banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari
keterampilan menulis. Akhadiah dkk. 1998: 1-2 ada delapan manfaat menulis yaitu: 1 penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya, 2 penulis
dapat berlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan, 3 penulis dapat lebih menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang
ditulis, 4 penulis dapat berlatih dalam mengorganisasi gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersirat, 5 penulis akan dapat meninjau serta
menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif, 6 penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan dengan menganalisis permasalahan yang telah
tersurat dalam konteks yang lebih konkret, 7 dengan menulis, penulis terdorong untuk belajar secara aktif, 8 dengan kegiatan meniulis yang terencanakan
membiasakan membiasakan penulis berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.
Di sisi lain, Hirston dalam Nursisto 1999:8 ada beberapa manfaat menulis yaitu: 1 sebagai sarana menemukan sesuatu, 2 memunculkan ide baru,
3 melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan berbagai konsep atau ide, 4 melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang, 5 membantu untuk
menyerap dan memproses informasi, dan 6 membantu untuk berfikir aktif. Dari beberapa manfaat menulis yang telah dipaparkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa dengan kegiatan menulis kita akan menjadi semakin aktif,
16
pikiran dan perasaan mudah bergerak, serta tanggap dan mampu memberikan reaksi positif terhadap perkembangan di lingkungan sekitar yang selalu dinamis.
2.2.1.4 Langkah-langkah Menulis
Akhadih dkk 1998:6 menyatakan bahwa secara teoretis proses penulisan meliputi tiga tahap utama, yaitu tahap pra penulisan, penulisan, dan revisi.
Namun, ini tidak berarti bahwa kegiatan-kegiatan penulisan itu dapat dilakukan secara terpisah-pisah. Tahap-tahap yang dikemukakannya sebagai berikut:
1. Tahap prapenulisan
Pada tahap prapenulisan kita membuat persiapan-persiapan yang akan digunakan pada tahap penulisan. Dengan kata lain, merencanakan karangan.
Adapun langkah-langkahnta adalah 1 pemilihan topik, 2 pembatasan topik, 3 pemilihan judul, 4 tujuan penulisan, 5 bahan penulisan, 6 kerangka karangan.
2. Tahap Penulisan
Pada tahap ini membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka karangan. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatu kerangka yang utuh
diperlukan bahasa. Untuk itu kita harus menguasai kata-kata yang akan mendukung gagasan dan harus mampu memilh kata dan istilah yang
tepatsehingga gagasan dapat dipahami pembaca dengtan tepat pula. Kata-kata tersebut dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat yang efektif, lalu kalimat-kalimat
harus disusun menjadi paragraf yang memenuhi persyaratan. Tulisan juga harus ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai dengan nada baca yang tepat.
17
3. Tahap Revisi
Jika seluruh tulian sudah selesai, maka tulisan tersebut perlu dibaca kembali. Mungkin tulisan tersebut perlu direvisi di sana-sini, diperbaiki,
dikurangi, atau diperluas. Pada tahap ini biasanya diteliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, dan tanda baca, pilihan kata, kalimat,
paragraf, pembuatan catatan kaki, daftar pustaka dan sebaigainya. Menurut Suriamiharja 1966:6-12, menulis merupakan proses berfikir.
Sebelum membuat tulisan diperlukan perencanaan yang matang mengenai suatu topik yang akan ditulis, tujuan yang akan disampaikan dan pembahasan yang
akan diuraikan. Perencanaan tersebut dapat dilakukan dalam enam langkah, yaitu 1 pemilihan topik, 2 pembatasan topik, 3 pemilihan judul, 4 tujuan
penulisan, 5 bahan penulisan, dan 6 kerangka karangan. Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-
langkah menulis meliputi tiga tahap utama, yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Adapun langkah-langkah dalam tahap prapenulisan adalah sebagai
berikut: 1 pemilihan topik, 2 pembatasan topik, 3 pemilihan judul, 4 tujuan penulisan, 5 bahan penulisan, dan 6 kerangka karangan.
2.2.1.5 Jenis Karangan