12
Suryanto 2004 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan menggunakan Teknik Meneruskan Cerita
Siswa Kelas X MA Manahijul Huda Kabupaten Pati menunjukkan bahwa teknik
meneruskan cerita sangat efektif untuk melatih kemampuan siswa untuk berpikir dalam melatih kemampuan menulis cerpen. Relevansi penelitian Suryanto dengan
penelitian ini sama-sama menggunakan teknik meneruskan cerita, perbedaannya adalah Suryanto meneliti tentang kemampuan menulis cerpen, sedangkan peneliti
meneliti tentang kemampuan menulis karangan narasi.
2.2 Landasan Teoretis
Teori-teori yang digunakan dalam landasan teoretis ini mencakup keterampilan menulis, karangan narasi, dan metode meneruskan cerita
2.2.1 Keterampilan Menulis
Teori-teori yang digunakan dalam keterampilan menulis ini mencakup hakikat menulis, tujuan menulis, manfaat menulis, langkah-langkah menulis, dan
jenis karangan.
2.2.1.1 Hakikat Menulis
Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat ketrampilan bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan menilai
seseorang dapat mengungkapkan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.
13
Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, menyalin, melaporkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca
Tarigan 1993:21 mengatakan bahwa menulis ialah menirukan atau melukiskan lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa
dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna tetapi tidak menggambarkankesatuan-kesatuan bahasa.
Begitu juga diungkapkan oleh supriyadi 1997 bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif yang lebih banyak melibatkan cara berpikir divergent
menyebar daripada conergent menyusut. Menulis tidak ubahnya dengan melukis. Penulis mempunyai banyak gagasan yang dapat diikutinya.
Lado dalam Suriamiharja, 1996:1 mengatakan bahwa menulis adalah menetapkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafis.
Sedangkan Wiyanto 2004:2 berpendapat bahwa menulis mempunyai arti gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini dinamakan penulis
dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Tulisan itu untuk dibaca orang lain agar gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan mengkomunikasikan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dituangkan
dalam bentuk tulisan kepada orang lain dengan medium bahasa yang telah dimengerti bersama tanpa harus bertatap muka secara langsung.
14
2.2.1.2 Tujuan Menulis
Tujuan menulis adalah memproyeksikan sesuatu mengenai dari seseorang. Tulisan mengandung nada yang serasi dengan maksud dan tujuannya. Menulis
tidak hanya mengharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan sesuai tetapi juga harus menentukan siapa yang akan membaca tulisan tersebut
dan apa maksud serta tujuannya. Hartig dalam Tarigan 1986: 24-25 menyatakan tujuan menulis adalah 1
untuk penugasan bukan karena kemauan sendiri, 2 altruistik, yaitu untuk menyenangkan pembaca, 3 persuasif, yaitu untuk meyakinkan para pembaca
dan kebenaran gagasan yang diutamakan, 4 informasional, yaitu untuk memberi informasi, 5 pernyataan diri, yaitu untuk memperkenalkan diri sebagai
pengarang bagi pembaca, 6 pemecahan masalah yaitu untuk mencerminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat dimengerti oleh pembaca, 7 kreatif, yaitu
untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian. Sedangkan Tarigan 1986:23 menyatakan bahwa secara garis besar tujuan
menulis adalah untuk memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau
mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api. Dari pendapat kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis
bertujuan untuk mengekspresikan perasaan, memberikan informasi kepada pembaca, meyakinkan pembaca serta untuk memberikan hiburan dan melatih
untuk terampil menulis kreatif.
15
2.2.1.3 Manfaat Menulis