4 Refleksi
Pada tahap refleksi ini untuk mengungkap hasil pengamatan. Peneliti yang berkolaborasi dengan guru
mengungkap hasil pengamatan Pengamatan dilakukan keaktifan siswa, perilaku bertanggung jawab siswa dan kompetensi siswa
dalam melakukan menjahit dengan mesin busana tailoring. Jika pada siklus ini hasil belum optimal, maka dilanjutkan pada
siklus berikutnya. Kekurangan-kekurangan pada siklus ini diperbaiaki pada siklus berikutnya.
c. Siklus III
1 Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus adalah sebagai berikut:
a Menyusun perangkat pembelajaran, berupa skenario
pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari
dosen dan guru yang bersangkutan. RPP yang dibuat lebih menekankan pada kegiatan inti yaitu pada peningkatan
kompetensi menjahit busana tailoring melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw khususnya pada materi
pembelajaran penyelesaian jahitan dengan tangan pada busana tailoring.
b Yang membedakan pada siklus II adalah materi
pembelajarannya. c
Menyiapkan instrumen berupa lembar observasi, tes berbentuk pilihan ganda dan lembar penilaian unjuk kerja.
Lembar observasi digunakan untuk pengamatan selama proses pembelajaran dan berlangsungnya tindakan, tes
digunakan untuk mengetahui pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran, dan untuk menilai hasil unjuk kerja
siswa adalah lembar penilaian unjuk kerja.
2 Tindakan acting
Tindakan yang akan dilakukan dalam peneliti ini adalah sebagai berikut:
a Pendahuluan
Pada tahap awal guru memberikan apersepsi untuk mengungkap pengetahuan siswa mengenai menyelesaikan
jahitan dengan tangan pada busana tailoring, guru motivasi siswa dan menyampaikan tujuan dari pembelajaran. Hal ini
bertujuan untuk mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran dengan baik.
b Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ini, hal-hal yang dilakukan guru dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi
menjahit dengan mesin busana tailoring dan
membagikan handout kepada siswa sebagai acuan. 2
Guru membagikan media job sheet yang berisi materi pembelajaran menjahit dengan mesin busana tailoring.
3 Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw, yaitu: a
Guru membagi 7 kelompok secara heterogen kelompok asal.
b Guru menjelaskan materi pembelajaran menjahit
dengan mesin busana tailoring, yang terdiri dari empat
cara pemasangan padding, cara penyelesaian furing kerung lengan, cara
penyelesaian kelim bawah blaser dan cara pemasangan kancing.
c Guru menjelaskan materi pebelajaran.
d Siswa membentuk kelompok sesuai materi yang
didapat dan selanjutnya berkumpul untuk mengkaji materi tersebut kelompok ahli.
e Guru menyimpulkan hasil diskusi setelah
kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi.
f Siswa kembali ke kelompok asal untuk
mengajarkan anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli.
4 Guru meminta siswa mengerjakan praktek
menyelesaikan jahitan dengan tangan pada blaser masing-masing sesuai prosedur yang tepat.
5 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan
pekerjaannya untuk dievaluasi. 6
Guru memberikan tes evaluasi kepada siswa. c
Penutup Guru memberikan kesempatan pada siswa yang
belum paham untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan. Guru dan siswa mengadakan refleksi
hasilnya. Kemudian pembelajaran ditutup, siswa bersama guru
menyimpulkan materi pembelajaran menjahit busana wanita blazer dengan teknik tailoring. Tidak lupa guru
selalu memberikan dorongan dan motivasi pada siswa untuk terus belajar menjahit busana tailoring. Dan yang
terakhir guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.
3 Pengamatan observing
Pengamatan dilakukan peneliti pada saat proses belajar mengajar menjahit busana tailoring dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Pengamatan terhadap keaktifan siswa, perilaku bertanggung jawab siswa dan
kompetensi siswa dalam melakukan trknik mengepres bahan pelapis pada bahan utama busana tailoring. Pengamatan
dilakukan oleh peneliti pada saat proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Pengamatan pada siklus III dilakukan dengan bantuan catatan lapangan, tes dan lembar penilaian unjuk kerja, wawancara dan
angket. Peneliti berharap dari hasil pengamatan pada proses pembelajaran siklus III dapat dijadikan acuan dalam proses
belajar mengajar dikelas, sehingga dapat dihentikan jika sudah meningkat kompetensi belajar siswa.
4 Refleksi
Pada tahap refleksi ini untuk mengungkap hasil pengamatan. Peneliti yang berkolaborasi dengan guru
mengungkap hasil Pengamatan dilakukan keaktifan siswa, perilaku bertanggung jawab siswa dan kompetensi siswa dalam
melakukan trknik mengepres bahan pelapis pada bahan utama busana tailoring. Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada saat
proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Jika pada siklus ini sudah
berhasil optimal, maka dapat dihentikan.
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen