Siklus Kedua Pelaksanaan Tindakan Kelas

c. Siklus Kedua

Penelitian siklus kedua ini dilakukan dalam dua kali pertemuan yaitu selama 8 x 45 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus kedua adalah sebagai berikut: 1 Perencanaan a Peneliti berkolaborasi dengan guru merencanakan tahapan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dengan membuat RPP menjahit busana tailoring dengan materi yang berbeda, yaitu materi pembelajaran menjahit dengan mesin busana tailoring. b Menyusun perangkat pembelajaran, berupa skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan. RPP yang dibuat lebih menekankan pada kegiatan inti yaitu pada peningkatan kompetensi menjahit busana tailoring melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw khususnya pada materi pembelajaran menjahit dengan mesin busana tailoring. Pada kegiatan inti ini guru berusaha memberikan motivasi untuk saling bekerja sama, saling menghargai, dan berani berpendapat dalam diskusi kelompok. Dalam siklus II guru lebih fokus untuk membimbing siswa dalam diskusi pada kelompok ahli dan kelompok asal sehingga suasana kooperatif tipe jigsaw dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. c Peneliti menyiapkan instrumen berupa lembar observasi, tes berbentuk pilihan ganda dan lembar penilaian unjuk kerja. Lembar observasi digunakan untuk pengamatan selama proses pembelajaran dan berlangsungnya tindakan, tes digunakan untuk mengetahui pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran, dan untuk menilai hasil unjuk kerja siswa adalah lembar penilaian unjuk kerja. 2 Tindakan a Kegiatan Pendahuluan 1 Guru masuk memberi salam dan melakukan presensi siswa. 2 Guru mengkondisikan kelas secara fisik dan mental agar siswa siap menerima pelajaran dengan baik. b Kegiatan Inti 7 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi menjahit dengan mesin busana tailoring dan membagikan handout kepada siswa sebagai acuan. 8 Guru membagikan media job sheet yang berisi materi pembelajaran menjahit dengan mesin busana tailoring. 9 Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yaitu: f Guru membagi 7 kelompok secara heterogen kelompok asal. g Guru menjelaskan bahan materi pembelajaran menjahit dengan mesin busana tailoring, yang terdiri dari empat materi yaitu langkah-langkah menjahit lubang kancing paspoille, langkah-langkah menjahit saku passpoille, langkah-langkah menjahit kerah, dan langkah-langkah menjahit lengan. h Siswa membentuk kelompok sesuai materi yang didapat dan selanjutnya berkumpul untuk mengkaji materi tersebut kelompok ahli. i Guru memantau pada setiap kelompok dalam diskusi. j Guru menyimpulkan hasil diskusi setelah kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi. k Siswa kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli. 10 Guru meminta siswa mengerjakan praktek menjahit blazer dengan mesin blazer masing-masing sesuai prosedur yang tepat. 11 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaannya untuk dievaluasi. 12 Guru memberikan tes pilihan ganda kepada siswa. c Kegiatan Menutup Pelajaran 1 Guru mengevaluasi sebagian dari hasil pekerjaan siswa berdasarkan lembar penilaian unjuk kerja, sebagai hasil kesimpulan dari ketercapaian materi yang disampaikan. 2 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. 3 Pengamatan Pada tahap ini pengamatan dilakukan untuk mengetahui kompetensi menjahit busana tailoring, khususnya mengenai menjahit dengan mesin busana tailoring. Pada siklus kedua ini telah melalui perbaikan pada siklus pertama, terlihat guru sudah terbiasa pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, guru lebih aktif memantau siswa dalam berdiskusi pada masing-masing kelompok. Suasana dan situasi di dalam kelas pada siklus kedua ini terlihat banyak siswa yang sudah mulai aktif dan mengembangkan sikap bertanggung jawab pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada hasil penilaian sikap siswa dikelas selama pembelajaran. Siswa yang menunjukkan sikap aktif sebanyak 23 siswa 82,1 dan siswa yang menunjukkan sikap cukup aktif sebanyak 5 siswa 17,9. Siswa yang menunjukkan perilaku bertanggung jawab sebanyak 24 siswa 85,7 dan yang menunjukkan perilaku cukup bertanggung jawab sebanyak 4 siswa 14,3. Pada siklus kedua pencapaian skor meningkat, pada penilaian sikap afektif meningkat 7,04 dari 7,96 menjadi 8,52, perolehan skor kognitif mengalami peningkatan 15,1 dari 21,32 menjadi 24,54 dan perolehan nilai yang dicapai pada lembar unjuk kerja nilai rata-rata kelas meningkat 2,36 dari 44,16 menjadi 45,96. Skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa diolah menjadi kompetensi menjahit busana tailoring dengan bobot afektif sebesar 10, kognitif sebesar 30 dan psikomotor sebesar 60. Pada siklus kedua nilai rata-rata kompetensi siswa meningkat 7,58 dari nilai rata-rata siklus pertama 73,45 menjadi 79,02 pada siklus kedua, yang dapat dilihat pada tabel kompetensi siswa berikut ini; Tabel 18. Kompetensi Siswa Siklus Kedua No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Peningkatan 1 Siswa 1 82 84 2.82 2 Siswa 2 75 81 8.72 3 Siswa 3 69 80 16.38 4 Siswa 4 69 79 14.10 5 Siswa 5 71 74 4.08 6 Siswa 6 64 69 8.12 7 Siswa 7 76 80 5.53 8 Siswa 8 71 85 20.14 9 Siswa 9 79 84 6.73 10 Siswa 10 81 87 8.07 11 Siswa 11 71 74 4.26 12 Siswa 12 76 87 14.93 13 Siswa 13 69 69 0.00 14 Siswa 14 68 71 5.19 15 Siswa 15 71 82 15.86 16 Siswa 16 79 80 0.88 17 Siswa 17 69 81 17.01 18 Siswa 18 74 81 10.48 19 Siswa 19 81 83 2.10 20 Siswa 20 77 78 0.65 21 Siswa 21 80 80 0.12 22 Siswa 22 76 81 6.20 23 Siswa 23 71 72 2.55 24 Siswa 24 81 82 0.62 25 Siswa 25 68 74 8.50 26 Siswa 26 71 80 13.24 27 Siswa 27 69 75 9.49 28 Siswa 28 73 81 10.52 Jumlah 2056.6 2212.5 217.29 Rata-rata 73.45

79.02 7.58

Dokumen yang terkait

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KANDANG TERNAK DI SMK NEGERI 2 CILAKU.

1 1 45

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUDIDAYA AYAM PETELUR DI SMK N 2 CILAKU.

0 3 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA PRIA DI SMK N 6 PURWOREJO.

2 11 120

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA WANITA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

5 58 217

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT HIASAN BUSANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

4 34 287

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW ... JURNAL UNS 1 SM

0 0 14

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW ... JURNAL UNESA 2 PB

0 0 10