B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil wawancara dengan guru tata busana di SMK N 2 Nganjuk, maka masalah-masalah yang ada dapat
diidentifikasikan sebagai berikut: 1.
Kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, terutama dalam bertanya atau berpendapat tentang materi menjahit
busana tailoring yang meliputi: cara mengepres lapisan, menjahit bagian- bagian busana dengan mesin dan menyelesaikan jahitan dengan tangan,
sehingga menyebabkan kurangnya pemahamn materi oleh siswa. 2.
Keterbatasan sarana dan prasarana yang belum memadai untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran.
3. Metode pembelajaran yang digunakan dalam menjahit busana tailoring
masih cenderung monoton, sehingga diperlukan variasi dalam menerapkan metode pembelajaran.
4. Proses pembelajaran menjahit busana tailoring belum memanfaatkan
media pendidikan secara optimal sehingga kurang menarik perhatian siswa.
5. Kompetensi siswa pada menjahit busana tailoring masih banyak yang
belum memenuhi standart KKM, yaitu masih banyaknya siswa yang mencapai nilai 70.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini batasan masalah dimaksudkan untuk
memfokuskan permasalahan yang akan dibahas karena mengingat ketersediaan waktu, biaya maupun kemampuan yang dimiliki oleh peneliti.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini difokuskan pada peningkatan kompetensi menjahit busana
tailoring pada siswa kelas XI Busana I di SMK Negeri 2 Nganjuk. Pembelajaran praktek membuat busana tailoring memerlukan model
pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien. Model pembelajaran yang diterapkan dalam praktek menjahit busana tailoring adalah model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa secara
heterogen. Pada pembelajaran jigsaw ini terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan, dan latar belakang yang beragam. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyampaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya
untuk kemudian dijelaskan kepada kelompok asal. Dengan demikian siswa mempunyai rasa tanggung jawab dalam pembelajaran menjahit busana
tailoring dan menjadikan peserta didik aktif dan langsung mempraktekannya dengan diskusi antar teman. Sehingga di dalam penelitian ini hanya
memfokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
untuk meningkatkan kompetensi menjahit busana tailoring di SMK Negeri 2 Nganjuk.
D. Rumusan Masalah