Siklus Ketiga Peningkatan Kompetensi M enjahit B usana T ailoring di SM K 2

Gambar 8. Grafik Perbandingan PeningkatanKompetensi Menjahit Busana Tailoring Pra Siklus,Siklus Pertama dan Siklus Kedua.

d. Siklus Ketiga

Data hasil belajar diperoleh berdasarkan aspek afektif yang dilihat dari perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan penilaian sikap dan perilaku sosial, aspek kognitif dilihat berdasarkan nilai yang diperoleh siswa melalui tes, dan aspek psikomotor berdasarkan penilaian pada lembar unjuk kerja. Pada aspek afektif nilai rata-rata kelas meningkat 6,45 menjadi 9,07, aspek kognitif meningkat 7,82 menjadi 26,46 dan aspek psikomotor meningkat 8,4 menjadi 49,82. Ketiga nilai tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan penilaian kompetensi dengan bobot afektif sebesar 10, kognitif sebesar 30, dan psikomotor sebesar 60, dihasilkan nilai rata-rata kompetensi siklus pertama dalam menjahit busana tailoring adalah 85,36. 5 10 15 20 Pra Siklus Siklus Pertama Siklus Kedua 3 5 17 11 15 9 14 8 2 Perbandingan Peningkatan Kompetensi Pra Siklus, Siklus Pertama dan Siklus Kedua Sangat Baik Baik Cukup Kurang Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh dari 28 siswa yang mengikuti materi pembelajaran menjahit dengan tangan pada busana tailoring menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan kategori baik sebanyak 24 siswa dan banyaknya siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan kategori cukup hanya sebanyak 4 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi siswa dalam menjahit busana tailoring mengalami peningkatan. Pencapaian kompetensi siswa dalam menjahit busana tailoring pada siklus ketiga dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini. Gambar 9. Grafik Perbandingan Peningkatan Kompetensi Menjahit Busana Tailoring Pra Siklus,Siklus Pertama, Siklus Kedua dan Siklus Ketiga. 5 10 15 20 25 Pra Siklus Siklus Pertama Siklus Kedua Siklus Ketiga 3 5 17 24 11 15 9 4 14 8 2 Perbandingan Peningkatan Kompetensi Pra Siklus, Siklus Pertama, Siklus Kedua dan Siklus Ketiga Sangat Baik Baik Cukup Kurang

3. Pendapat Guru dan Si swa Tentang Penerapan Model P embelajaran

Dokumen yang terkait

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KANDANG TERNAK DI SMK NEGERI 2 CILAKU.

1 1 45

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUDIDAYA AYAM PETELUR DI SMK N 2 CILAKU.

0 3 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA PRIA DI SMK N 6 PURWOREJO.

2 11 120

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA WANITA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

5 58 217

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT HIASAN BUSANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

4 34 287

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW ... JURNAL UNS 1 SM

0 0 14

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW ... JURNAL UNESA 2 PB

0 0 10