B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Tinjauan pustaka ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya diantanya sebagai berikut: 1.
Hasil penelitian yang berjudul “ Efektifitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran
Menyiapkan Dan Mengolah Produk Cake Di SMK IT-AL-FURQON SANDEN BANTUL YOGYAKARTA” oleh Arianita 2009
menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam menigkatkan pembelajaran lebih efektif dari pada
metode ceramah. 2.
Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Team Achiement Divisions
STAD Pada Pencapaian Kompetensi Membuat Pola Blazer di SMK N I Sewon Bantul” oleh Septi Dwi Dayanti 2011, menunjukkan
bahwa: pencapaian kompetansi membuat pola blazer kelas non intervensi pada kategori tuntas sebanyak 27 peserta didik 75
sedangkan pada kelas intervensi kategori tuntas sebanyak 36 peserta didik 100 dan terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran
cooperative learning tipe STAD pada pencapaian kompetensi membuat pola blazer di SMK N I Sewon Bantul, hasil rerata penilaian
unujk kerja yang diperoleh yaitu untuk kelas intervensi sebesar 8,16 sedangkan rata-rata kelas non intervensi sebesar 7,66.
3. Hasil penelitian yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan
Keterampilan Praktek Pengendali Elektro Pneumatik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas XII Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 7 Semarang” oleh Nunuk Widowati menunjukkan bahwa hasil penelitian dapat meningkatkan
kemampuan praktek kontrol langsung silinder kerja tunggal dan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
C. Kerangka Berfikir
Menjahit busana tailoring merupakan salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran membuat busana wanita. Membuat busana wanita merupakan
program produktif yang terdapat pada bidang keahlian Tata Busana. Pembuatan busana tailoring ini diwujutkan dalam bentuk blazer ini penting
dan harus dikuasai oleh siswa kelas XI jurusan Tata Busana di SMK Negeri 2 Nganjuk. Banyaknya siswa yang belum mencapai standar nilai yang telah
ditetapkan yaitu nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70,00. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran
model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa secara heterogen. Pada pembelajaran jigsaw ini
terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, dan
latar belakang yang beragam. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk
mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyampaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada
kelompok asal. Ada proses diskusi, saling bertukar pendapat, menghargai pendapat,
pembelajaran teman sebaya, kepemimpinan dalam mengatur pembelajaran di kelompoknya sehingga yang terjalin adalah hubungan positif. Model
pembelajaran kooperatif Jigsaw antara lain guru menyampaikan suatu materi, kemudian para siswa dibagi kelompok dan bergabung sesuai kelompok
masing-masing yang terdiri dari 4 orang untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru berupa praktek menjahit busana tailoring. Kemudian
dibuat kelompok ahli yang membahas satu materi praktek dalam satu kelompok, kemudian dilakukan presentasi diskusi masing-masing kelompok,
hal ini untuk menyamakan jawaban. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang
diterapkan pada pembelajaran menjahit busana tailoring siswa mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga
pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi
tersebut pada anggota kelompoknya. Dengan Mata diklat membuat busana tailoring akan lebih mudah dimengerti oleh siswa apabila mereka bersama-
sama memecahkan masalah, daripada hanya mendengarkan penjelasan secara singkat oleh guru, sehingga kompetensi menjahit busana tailoring dapat
meningkat
Berikut adalah gambaran skema kerangka berfikir meningkatkan kompetensi menjahit busana tailoring melalui model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw.
Gambar 4 : bagan kerangka berfikir Pengamatan:
Kompetensi menjahit busana tailoring rendah
Perencanaan tindakan
Memberi tindakan: 1.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apresepsi materi 2.
Guru menjelaskan model pembelajaran jigsaw 3.
Guru membentuk 7 kelompok secara heterogen kelompok asal 4.
Guru menjelaskan materi pembelajaran 5.
Siswa berdiskusi kelompok ahli 6.
Presentasi dan disimpulkan oleh guru akhir diskusi 7.
Siswa kembali ke kelmpok asal untuk mengajarkan materi yang didapat dari kelompok ahli
8. Guru memberi evaluasi
Refleksi
Peningkatan kompetensi menjahit busana tailoring
D. Pertanyaan Penelitian