Motivasi .1 Pengertian Motivasi Produktivitas .1 Pengertian Produktivitas

13 3. Pekerjaan yang dikerjakan Yang ditekankan pada bagian ini adalah sejauh mana seorang pekerja memiliki pemahaman dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Seorang pekerja dengan kualitas SDM yang baik tentunya akan memiliki pemahaman dan tanggung jawab yang baik dengan tugasnya. 4. Kebijakan organisasi Kebijakan organisasi yang dimaksud adalah bagaimana sebuah perusahaan mendukung untuk kemajuan dan pencapaian prestasi tenaga kerja dalam 15 berkarier, dengan saling berkoordinasi agar sebuah tugas dapat diselesaikan tepat waktu. Motivasi adalah dorongan yang diinginkan seseorang untuk melaksanakan tindakan guna memenuhi kebutuhannya. Abraham Mashlow mengemukakan teori motivasi berdasarkan 5 hirarki kebutuhan yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuan social, penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Gambar 2.1 Hirarki Kebutuhan Mashlow Sumber Mashlow 1994 Kebutuhan Aktualisasi Penghargaan reward Kebutuhan sosial Kebutuhan rasa aman Kebutuhan fisik 14 a. Kebutuhan Fisik Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling kuat misalnya kebutuhan makanan, air, udara dan lain –lain. Untuk memenuhinya diperlukan alat penukar uang maupun barang. Kebutuhan fisik berpengaruh pada tingkat upah atau gaji. b. Kebutuhan Rasa Aman Variable motivasi yang berpengaruh adalah: 1. Keamanan dan keselamatan Keamanan dan keselamatan adalah rasa aman dan tentram, bebas dari rasa takut akan penghidupan dan masa depannya. Meningkatkan keamanan pekerja dapat memberikan pengaruh terhadap usaha peningkatan produktivitas, karena tenaga kerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan rasa aman. c. Kebutuhan Sosial Variable motivasi yang berpengaruh adalah: 1. Kebutuhan Sosial Keinginan akan rasa kasih dan hubungan yang memperkuat dan dorongan dari yang lain. 2. Lingkup Kerja Segala sesuatu yang ada dari sekitar tenaga kerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan d. Penghargaan Penghargaan diberikan atas prestasi maupun jasa seseorang merupakan salah satu kebutuhan manusia penghargaan atau pengakuan atas prestasi yang telah dicapai seseorang tersebut akan menjadi motivator yang kuat. e. Kebutuhan akan aktualisasi diri Kebutuhan yang ada pada diri seseorang untuk menggunakan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki secara maksimal. Dengan adanya kebutuhan semacam ini, maka tenaga kerja mempunyai keinginan untuk maju dan meraih kesempatan yang ada. 15 2.3.3 Loyalitas 2.3.3.1 Pengertian Loyalitas Loyalitas berasal dari kata dasar “loyal” yang berarti setia atau patuh, loyalitas berarti mengikuti dengan patuh dan setia terhadap seseorang atau systemperaturan. Istilah loyalitas ini sering didefinisikan bahwa seseorang akan disebut loyal atau memiliki loyalitas yang tinggi jika mau mengikuti apa yang diperintahkan. Perusahaan atau pengusaha mengartikan loyalitas adalah suatu kesetiaan tenaga kerja kepada perusahaannya. Menurut Hasibuan 2005 mengemukakan bahwa Loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupuan di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab. Poerwopoespito 2004 menyebutkan bahwa loyalitas kepada pekerjaan tercermin kepada sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas dengan tanggung jawab, disiplin serta jujur dalam bekerja. Poerwopoespito 2005 juga menjelaskan bahwa sikap karyawan sebagai bagian perusahaan yang utama adalah loyal.Sikap ini diantaranya tercermin dari terciptanya suasana yang menyenangkan dan mendukung di tempat kerja, menjaga citra perusahaan dan adanya kesediaan untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih panjang. Syafarudin alwi 2001 Loyalitas merupakan suatu kondisi sikap mental untuk tetap memegang teguh kesetiaan baik kepada perusahaan, atasan, maupun rekan sekerja. Loyalitas wajib dipertahankan namun dengan tidak melupakan prinsip dasar bahwa loyalitas tertinggi harus didedikasikan pada hal - hal yang diyakini sebagai kebenaran. Dalam suatu perusahaan atau organisasi seorang karyawan diharapkan mempunyai sikap loyalitas yang tinggi sehingga efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan perusahaan akan tercapai dengan baik. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat ditarik pengertian bahwa loyalitas karyawan tercermin sikap dan perbuatan mencurahkan kemampuan dan 16 keahlian yang dimiliki melaksanakan tugas dengan tanggung jawab, disiplin serta jujur dalam bekerja, menciptakan hubungan yang baik dengan atasan, rekan kerja serta bawahan dalam menyelesaikan tugas, menjaga citra perusahaan dan bersedia bekerja dengan jangka waktu yang panjang.

2.3.3.2 Aspek - aspek Loyalitas

Aspek-aspek loyalitas menurut Saydam 2000 adalah sebagai berikut : 1. Ketaatan atau Kepatuhan Ketaatan yaitu kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati segala peraturan yang berlaku dan mentaati perintah yang diberikan atasan yang berwenang, serta sanggup tidak melanggar larangan yang ditentukan. Pada bagian ini akan menekankan sejauh mana seorang pegawai memiliki orientasi kepada publik, atau dengan kata lain memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Selain itu aspek ini juga menekankan seorang karyawan untuk senantiasa menjalankan perintah yang diberikan oleh seorang atasan dengan baik. Ciri-ciri ketaatan adalah : a. Mentaati segala peraturan dan ketentuan yang berlaku. b. Mentaati perintah yang diberikan atasan yang berwenang dengan baik. c. Selalu mentaati jam kerja yang sudah ditentukan. d. Selalu memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya. 2. Bertanggung Jawab Bertanggung Jawab yaitu tanggung jawab dalam hal ini dalah dimana seorang pegawai seharusnya dapat menyelesaikan tugan dan kewenanganya dengan baik, mempu bekerja secara optimal, efektif, dan efesien, profesional dan mampu memprioritaskan kepentingn perusahaan dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Ciri-ciri tanggung jawab yaitu : a. Dapat menyelesaikan pekerjaan tugas dengan baik dan tepat waktu. b. Selalu menyimpan atau memelihara barang-barang dengan sebaik- baiknya 17 c. Mengutamakan kepentingan proyek. d. Tidak pernah berusaha melemparkan kesalahan yang dibuatnya kepada orang lain. 3. Pengabdian Pengabdian disini diartikan sebagai sikap pegawai untuk senantiasa loyal atau memberikan sepenuhnya waktu, tenaga, dan pikiran sesuai dengan tanggung jawab dan hak yang pantas diterima oleh seorang pegawai kepada perusahaanya. 4. Kejujuran Kejujuran adalah keselarasan antara yang terucap atau perbuatan dengan kenyataan. Kejujuran lebih pada prihal terkait etika dan moral dari seorang pegawai, dimana seorang pegawai bekerja sesuai keadaan dan tanggung jawab yang sebenarnya, tidak menyalahgunakan wewenang yang diberiak oleh atasan, dan secara berkala memberikan pertanggungjawaban dan transparansi laporan hasil pekerjaan kepada atasan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Ciri-ciri kejujuran yaitu : a. Selalu melakukan tugas dengan penuh keikhlasan tanpa merasa dipaksa. b. Tidak menyalahgunakan wewenang yang ada padanya c. Melaporkan hasil pekerjaan kepada atasan apa adanya. 2.3.4 Disiplin Kerja 2.3.4.1 Pengertian Disiplin Kerja Dalam manajemen sumber daya manusia berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, luput dari kekhilafan dan kesalahan. Oleh karena itu setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para anggotanya, standar yang harus dipenuhi. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Menurut Sastrohadiwiryo 2003, disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan- peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia