Karakteristik Usaha Kecil Usaha Kecil Menengah

17 a. Memiliki Kebebasan untuk bertindak Bila ada perubahan, misalnya produk, tekhnologi, dan mesin baru, usaha kecil bias bertindak dengan cepat untuk dapat beradaptasi dengan keadaan yang berubah tersebut. Sementara itu dalam perusahaan besar tindakan cepat tersebut sulit dilakukan. b. Fleksibel Perusahaan kecil sangat luwes, dapat menyesuaikan dengan kebutuhan setempat. Bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran produk usaha kecil pda umumnya menggunakan sumber-sumber yang bersifat local. Beberapa perusahaan kecil menggunakan bahan baku dan tenaga kerja bukan local, yaitu mendatangkan dari daerah lain atau impor. c. Tidak Mudah Goncang Karena bahan baku dan sumber daya lain kebanyakan local, perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku impor. Sementara itu, kelemahan dari usaha kecil dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yaitu mencakup hal-hal berikut: a. Aspek kelemahan structural Secara structural, salah satu kelemahan usaha kecil yang paling menonjol adalah kurangnya permodalan. Akibatnya, terjadi kebergantungan pada kekuatan pemilik modal. b. Aspek kelemahan Kultural 18 Kelemahan kultural adalah kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang mencerminkan perusahaan sebagai “corporate culture”. Kelemahan kultural berdampak terhadap terjadinya kelemahan structural. Kelemahan kultural mengakibatkan kurangnya akses informasi dan lemahnya berbagai persyaratan lain guna memperoleh akses permodalan, pemasaran, dan bahan baku, seperti: 1 Informasi peluang usaha dan cara memasarkan produk 2 Informasi untuk mendapatkan bahan bakuyang baik, murah, dan mudah didapat 3 Informasi untuk memperoleh fasilitas dan bantuan pengusaha besar dalam menjalin hubungan kemitraan untuk memperoleh bantuan permodalan dan pemasaran 4 informasi tentang tata cara pengembangan produk, baik desain, kualitas maupun kemasannya 5 informasi untuk menambah sumber permodalan dengan persayaratan yang terjangkau Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan usaha kecil yaitu terletak pada fleksibilitas usaha artinya memiliki kebebasan untuk bertindak dan dapat menyesuaikan kebutuhan. Sedangkan kelemahan usaha kecil yaitu dalam pengelolaan permodalan kurang di kelola dengan baik.

3. Fungsi dan Peran UKM

UKM Usaha Kecil dan Menengah memiliki peran yang sangat besar terhadap perekonomian nasional. Adapun fungsi dan peran UKM diantaranya adalah sebagai: penyedia barang dan jasa, penyerap tenaga kerja, pemerataan pendapatan, nilai tambah bagi 19 produk daerah, peningkatan dan pengembangan industry kecil bukan saja penting sebagai jalur kearah pemerataan hasil-hasil pembangunan, tetaapi juga sebagai unsur pokok dari seluruh struktur industry di Indonesia, karena menyerap dengan investasi yang kecil dapat berproduksi secara efektif dan dpata menyerap banyak tenaga kerja.

4. Masalah Yang Di Hadapi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

Perkembangan usaha mikro dan kecil di Indonesia tidak lepas dari berbagai macam masalah. Tingkat intensitas dan sifat dari masalah-masalah tersebut tidak bisa berbeda tidak hanya menurut jenis produk atau pasar yang dilayani, tetapi jga berbeda antar wilayah dan lokasi antar sentra, antat sektor, atau subsektor atau jenis kegiatan, dan antar unit usaha dalam kegiatan atau sektor yang sama Tambunan, 2002. Meski demikian masalah yang sering dihadapi oleh usaha mikro dan kecil menurut Tambunan, 2002. 1. Kesulitan pemasaran Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan usaha mikro dan kecil. Salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran adalah tekanan-tekanan persaingan, baikbesar dan impor, maupun di pasar ekspor. 2. Keterbatasan financial Usaha mikro dan kecil khususnya di Indonesia menhadapi dua masalah utama dalam aspek financial : mobilitas modal awal star-