Pengelolaan Sumber Daya Manusia

34 gampangnya keluar masuk usaha, serta kurangnya dukungan dan pengakuan pemerintah. Ditinjau dari tipe pasarnya, sektor informal mempunyai beberapa keuntungan untuk dipertahankan dan diperluas kegiatannya oleh karena : i terdapat daerah-daerah yang secara eksklusif menjadi domain sektor informal dimana sektor formal tidak mencapainya, ii pasar yang berskala kecil tidak merangsang sektor formal untuk memasukinya, iii kegiatan-kegiatan seperti mengumpulkan barang bekas memerlukan tenaga kerja intensif, dan akan sangat mahal bagi sektor formal, iv sektor informal tidak memerlukan overhead coast yang lebih mahal disbanding sektor formal, v sektor informal mampu berkompetisi karena diferensiasi produk, v sektor formal mungkin tidak mampu menghasilkan tipe barang dan jasa untuk kelompok masyarakat berpendapatan rendah dan menengah dan karena itu meninggalkan pasar seperti itu untuk sektor informal dan vii sektor formal mungkin bekerja dengan sektor informal melalui subkontrak untuk memperoleh masukan memasarkan produk-produknya Sethurahman, 1981: 39 Salah satu ciri sektor formal adalah bahwa mereka yang terlibat di dalamnya, sebagian besar direkrut dari strata Sosial yang lebih tinggi, dengan tingkat pendidikan yang tinggi pula. Sedangkan mereka yang berada pada sektor informal dianggap memiliki ciri-ciri: lebih miskin karena pendapatannya lebih rendah, pekerjaan tidak tetap, 35 tingkat pendidikan lebih rendah, organisasi usaha yang kurang menguntungkan serta berbagai kelemahan lain yang tidak memberikan suatu masa depan yang lebih baik Breman, 1980. Batasan mengenai sektor informal menurut Pusat Penelitian Kependudukan UGM 1986 adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan usahanya tidak terorganisis secara baik, karena anit usaha informal tidak mempergunakan fasilitas kelembagaan yang tersedia bagi sektor formal. 2. Pada umumnya tidak memiliki izin usaha 3. Pola usahanya tidak teratur, baik lokasi maupun jam kerja 4. Tidak terkena langsung kebijaksanaan pemerintah untuk menambah golongan ekonomi lemah 5. Unit usaha mudah beralih antar sub-sektor 6. Berteknologi sederhana 7. Skala operasinya kecil karena modal dan perputaran usaha juga kecil 8. Tidak memerlukan pendidikan formal, karena hanya berdasarkan pengalaman sambil kerja 9. Pada umumnya bekerja sendiri atau hanya dibantu pekerja keluarga yang tidak dibayar 10. Mereka bermodal dari tabungan sendiri atau dari lembaga keungan yang tidak resmi 11. Sebagian besar hasil produksi atau jasa mereka hanya dinikmati masyarakat berpenghasilan rendah serta sebagian kecil masyarakat golongan menengah. Karena luasnya lingkup dan kompleksitas sektor informal maka dari data empiris yang ada diturunkan karakteristik umum untuk kemudian digunakan sebagai batasan apa yang dimaksud sektor informal. Dengan ciri-ciri menurut LP3M Senat Mahasiswa Ekonomi UII 1986 sebagai berikut: 1. Pola kegiatannya tidak teratur, dalam arti waktu, permodalan maupun penerimaannya 2. Tidak tersentuh oleh peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah 3. Modal, peralatan da omsetnya biasanya relative kecil dan diusahakan atas dasar perhitungan harian