Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

Peneliti melakukan observasi di Jalan Timoho Sapen, yang terletak di Kabupaten Kota Yogyakarta. Lokasi tersebut sangat strategis untuk membuka usaha kecil informal karena dekat dengan kampus UIN Sunan Kalijaga, jalan raya dan perumahan warga. Terdapat puluhan orang yang membuka usaha di trotoar jalan Timoho, peneliti mengambil 3 sampel yang akan dijadikan bahan penelitian yaitu penjual bakso, penjual martabak dan penjual es oyen, karena pelaku usaha tersebut sudah stabil dalam hal menjalankan usahanya.

B. Profil Wirausaha

Bapak Joko adalah salah satu pedagang yang berada di jalan Timoho Sapen Yogyakarta, jenis usaha yang dikelolanya adalah bakso dan mie ayam,beliau membuka usaha tersebut di jalan timoho sapen mulai dari tahun 2004. Keahlian untuk membuka usaha bakso dan mie ayam tersebut di dapat dari sang ayah yang terlebih dahulu membuka bakso di daerah Malang. Bapak Joko anak kedua dari tiga bersaudara, dan ketiga saudaranya sama-sama membuka usaha bakso di Yogyakarta, hanya tempatnya yang berbeda-beda. Usaha yang di kerjakan tiga bersaudara tersebut dapat di katakan cukup sukses, khusus usaha milik Bapak Joko yang berada di jalan Timoho Sapen omset rata-rata permalamnya 51 mencapai 2-3 juta. Manajemen usaha tersebut dikelola langsung oleh Bapak Joko, uniknya kebanyakan karyawan yang bekerja di usaha tersebut adalah saudaranya semua. Es oyen merupakan minuman khas dari Bandung, yang kini mulai banyak berkembang juga di daerah Yogyakarta, di jalan Timoho-Sapen khususnya ada penjul es oyen yang dapat dikatakan sukses dalam usahanya tersebut. Awalnya mertua dari Mas Gun yang pertama kali membuka usaha di Jalan Timoho-Sapen pada tahun 2010, kemudian Mas Gun yang mengembangkannya menjadi usaha besar dan memiliki dua cabang di Kampus Sanata Dharma dan di Jalan Taman Siswa. Omset yang di dapat khususnya dari daerah Jalan Timoho Sapen saja sekitar 1-2 juta per hari, jumlah yang sangat banyak untuk usaha yang dapat di katakan baru saja di mulai. Es oyen di jalan Timoho Sapen memiliki 2 karyawan tetap dan semuanya di kelola langsung oleh pemiliknya. Wirausahawan selanjutnya berasal dari temanggung Bapak Eko namanya, yang membuka usaha berupa martabak. Memulai usaha dari tahun 2012, usaha yang baru berumur 3 tahun itu berjalan lancar, dengan omset jual 1-2 juta permalam. Rencananya Bapak Eko akan membuka cabang usahanya, namun belum menemukan lokasi yang sesuai. Bapak Eko memiliki satu karyawan, yang benar-benar di ajari untuk membuat martabak, karena untuk membuat martabak dibutuhkan keahlian khusus, salah sedikit saja adonan bisa sobek pada saat mengembangkannya.