Pengembangan Usaha Kecil Pembahasan

67 Mengembangkan usaha tentu tidak bisa lepas dari faktor pengamatan pasar, dan bagaimana memasarkan produk yang telah di hasilkan oleh para pelaku usaha kecil. Para pelaku usaha kecil memilih untuk berjualan di jalan Timoho-Sapen karena lokasinya yang dekat dengan jalan raya, pemukiman penduduk dan juga universitas di nilai sangat tepat untuk membuka usaha kecil. Mereka memasarkan produknya hanya melalui spanduk atau pun banner selebihnya melalui pelanggan dari usaha mereka. Hal ini sejalan dengan teori dari Kementrian Pendidikan Nasional 2010 yang mengatakan bahwa Pemasaran merupakan kegiatan perusahaan di dalam membuat perencanaan, menentukan harga, produk, mendistribusikan barang dan jasa, serta promosi. Adapun proses pemasaran meliputi 6 tahap yaitu : 1 Analisis Kesempatan pasar, 2 Pemilihan pasar sasaran, 3 Strategi Peningkatan posisi Persaingan, 4 Pengembangan sistem pemasaran, 5 Penyusunan rencana pemasaran, dan 6 Penerapan rencana dan pengendaliannya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa latar belakang para pengusaha sebelum mendirikan usaha dan dalam medirikan usahanya berbeda – beda. Modal dalam mendirikan usaha sangat di perhatikan oleh para pengusaha kecil, baik modal berupa materi maupun modal berupa keahlian atau keterampilan. Pengamatan pasar juga sangat di perlukan sebelum membuka usaha yang berskala besar maupun kecil. Para pelaku usaha kecil di jalan 68 Timoho-Sapen memasarkan produknya masih dengan cara yang sangat sederhana, hal ini bisa di liat dari media yang mereka gunakan yaitu banner dan spanduk.

2. Pengelolaan Usaha Kecil Informal

Pelaku usaha kecil di Timoho Sapen dikelola langsung oleh pemiliknya sendiri, mereka mengelola usahanya mulai dari modal dan kebutuhan lainnya. Usaha yang didirikan sebagian kurang berkembang dan tidak banyak perubahan dari waktu ke waktu, di dalam pengelolaannya pemilik usaha bisa juga menjadi tenaga kerja langsung sehingga tidak ada manajerial yang spesifik di usaha kecil yang ada di jalan Timoho-Sapen tersebut. Lebih jelas disajikan tabel berikut. Tabel 3.2 Pengelolaan Usaha Kecil No Inisial Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Karyawan 1 JK Keuntungan diperoleh dari hasil pengurangan pendapatan dengan pengeluaran belanja dan lain-lain. - Komitmen bersama - Gaji harian dan bulanan - Karyawan penuh 2 GN Keuntungan diperoleh dari hasil pengurangan pendapatan dengan pengeluaran belanja dan lain-lain. - Kemitraan - Gaji harian dan bulanan - Karyawan penuh 3 EK Keuntungan diperoleh dari hasil pengurangan pendapatan dengan pengeluaran belanja dan lain-lain. - Tenaga harian, gaji harian - Membantu pengemasan produk untuk disampaikan pelanggan Karakteristik usaha kecil meliputi: 1 dipimpin oleh pemiliknya sendiri, 2 hanya single product line, 3 Penanggung jawab pengambilan keputuasan hanya satu orang, 4 Hubungan antara managemen dengan pekerjaannya bersifat sangat dekat, 5 Tidak ada spesialisasi fungsional,artinya di dalam menjalankan usaha kecil tidak ada manajerial 69 yang spesifik, pemilik usaha bisa jadi tenaga kerja sekaligus juga manajer usaha itu sendiri 6 Kurang mempunyai long term planning,maksudnya adalah pemilik usaha tidak memiliki rencana jangka panjang terhadap usahanya.jadi usahanya akan bersifat stagnan dan kurang berkembang, dan 7 Tidak dominan dalam pasar, usaha yang dimiliki masih belum banyak di pasaran Soeharto Prawirokusumo, 2010 : 48-49 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum pengembangan usaha kecil di Jalan Timoho-Sapen hampir sama, para pelaku usaha kecil mengelola usaha sendiri dan proses pengelolaannya dilakukan langsung oleh pemilik usaha yang bisa juga menjadi tenaga kerja. Para pelaku usaha kecil memiliki alasan atau latar belakang yang berbeda-beda dalam membuka usahanya. Mendirikan usaha kecil tentu banyak hal yang harus dikelola dengan baik, terutama dalam hal keuangan, karena keuangan termasuk pengendali usaha. Perencanaan keuangan yang bagus, dapat mengatasi hambatan atau masalah pada usaha, seperti kekurangan modal atau ketika mendapat musibah yang tak terduga. Selain itu, apa bila pengelolaan keuangan jelas, pelaku usaha dapat menggunakannya untuk mengembangkan usahanya yang lebih besar dengan membuka cabang, atau pun membuka usaha baru lainnya. Di sini lah peran pengelolaan harus diperhatikan untuk stabilitas usaha kecil tersebut. Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu sumber dana, rencana, penggunaan dana, dan pengendalian keuangan. 70 Ketiganya penting untuk dilakukan dan diperhatikan untuk stabilitas usaha kecil tersebut. Dan permasalahan yang kerap kali ada pada pedagang adalah keterbatasan financial Usaha mikro dan kecil khususnya di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek financial : mobilitas modal awal star-up capital dan akses jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan demi pertumbuhan output jangka panjang Suryana, 2014:195 Sumber dana para pelaku usaha kecil di Jalan Timoho-Sapen berasal dari dana pribadi, mereka mendirikan usaha disesuaikan dengan dana yang dimiliki mulai dari membeli peralatan, bahan dagangan, dan kebutuhan lainnya. Pengendalian dana digunakan untuk mengetahui jumlah pendapatan mereka dalam sehari yang kemudian di bagi untuk modal jualan kembali, dan gaji untuk pemilik usaha yang mempunyai karyawan, sisanya sebagai keuntungan pedagang. Salah satu aspek yang tak kalah pentingnya untuk di kelola oleh wirausahawan adalah sumber daya manusia yang dimiliki. Manusia karyawan sebagai motor penggerak kegiatan usaha perlu di kelola secara professional. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional 2010 perencanaan tenaga kerja meliputi a menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan b persyaratan yang diinginkan. Langkah berikutnya adalah pengadaan tenaga kerja yang meliputi a penarikanrekruitmen dan b seleksi. Langkah ketiga adalah pendidikan dan pelatihan tenaga kerja. Langkah berikutnya adalah menentukan gaji atau upah karyawan. 71 Tenaga kerja atau karyawan yang bekerja pada pengusaha di Jalan Timoho Sapen, sudah dikelola dengan baik mulai dari pemilihan tenaga kerja, jam kerja yang sudah ditentukan oleh pemilik, dan juga gaji atau upah yang sudah ditentukan dan disepakati bersama antara pemilik usaha dan karyawan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam mendirikan atau membuat usaha, pengelolaan keuangan harus sangat diperhatikan, karena keuangan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu usaha. Sedangkan sumber dana atau modal untuk mendirikan usaha kecil sebagian besar dari dana pribadi mereka. Pengelolaan karyawan sudah dilakukan secara baik di jalan Timoho Sapen, jam kerja dan gaji sudah jelas dan sudah di sepakati bersama antara pemilik usaha dan karyawan.

3. Faktor Pendukung Usaha Kecil Informal

Usaha kecil dalam proses perkembangannya pasti akan mempunyai beberapa faktor pendukung, hal tersebut juga berlaku bagi para pelaku usaha kecil di jalan Timoho Sapen. Faktor pendukung pelaku usaha kecil di jalan Timoho Sapen adalah pada tempat berjualan atau daerah sekitarnya yang ramai karena berada di lingkungan kampus dan dekat dengan jalan raya dan pengelolaannya yang fleksibel karena di kelola langsung oleh pemiliknya, memiliki rasa yang berbeda dari usaha lainnya yang sejenis, dan juga loyalitas karyawan yang dapat di