Faktor Pendukung Usaha Kecil Informal
64
siram agar debu-debu hilang. Untuk mengatasi daging tadi, saya dan saudar-saudara membelinya patungan mas, jadi kita beli
berapa ton sekaligus misalnya dan nanti di bagi-bagi per orang dapat berapa, itu saja fleksibel artinya kalau ada yang mau nambah
porsi ya silahkan saja. Itu lebih murah daripada kita membelinya secara eceran gitu istilahnya, kan mending borongan.”
Mas Gun pengusaha es oyen mengatakan bahwa : “Kami mencari SDM masih mengandalkan seseorang yang kenal
dengan kita, jadi nitip promosi kalau ada yang butuh pekerjaan biar menghubungi saya gitu atau mencari dari desa saya di bandung.
Seperti itu lumayan aman lah, jadi paling tidak kan kita sedikit tahu darimana asal usul karyawan itu. Mengenai bahan baku, saya
mengakalinya dengan menggunakan lemari pendingin dan setiap dua hari sekali itu nyetok buah, jadi buah itu bisa segar terus.”
Bapak Eko pengusaha martabak mengungkapkan :
“Ya mau tidak mau, harga harus di naikan sedikit mas. Karena saya kan modal juga tidak banyak, jadi kalau tidak begitu ya tidak
dapat untung nanti, daripada harus mengurangi rasa martabaknya.” Dari hasil wawancara dapat di lihat bahwa para pelaku usaha kecil
memiliki cara sendiri-sendiri dalam upaya mengatasi hambatan mereka diantaranya adalah menggelar tikar untuk mengatasi masalah kekurangan
tempat, mencari SDM atau karyawan dengan lebih selektif, dan menaikan harga jual untuk mengurangi kerugian.