Faktor Pendukung Usaha Kecil Informal

64 siram agar debu-debu hilang. Untuk mengatasi daging tadi, saya dan saudar-saudara membelinya patungan mas, jadi kita beli berapa ton sekaligus misalnya dan nanti di bagi-bagi per orang dapat berapa, itu saja fleksibel artinya kalau ada yang mau nambah porsi ya silahkan saja. Itu lebih murah daripada kita membelinya secara eceran gitu istilahnya, kan mending borongan.” Mas Gun pengusaha es oyen mengatakan bahwa : “Kami mencari SDM masih mengandalkan seseorang yang kenal dengan kita, jadi nitip promosi kalau ada yang butuh pekerjaan biar menghubungi saya gitu atau mencari dari desa saya di bandung. Seperti itu lumayan aman lah, jadi paling tidak kan kita sedikit tahu darimana asal usul karyawan itu. Mengenai bahan baku, saya mengakalinya dengan menggunakan lemari pendingin dan setiap dua hari sekali itu nyetok buah, jadi buah itu bisa segar terus.” Bapak Eko pengusaha martabak mengungkapkan : “Ya mau tidak mau, harga harus di naikan sedikit mas. Karena saya kan modal juga tidak banyak, jadi kalau tidak begitu ya tidak dapat untung nanti, daripada harus mengurangi rasa martabaknya.” Dari hasil wawancara dapat di lihat bahwa para pelaku usaha kecil memiliki cara sendiri-sendiri dalam upaya mengatasi hambatan mereka diantaranya adalah menggelar tikar untuk mengatasi masalah kekurangan tempat, mencari SDM atau karyawan dengan lebih selektif, dan menaikan harga jual untuk mengurangi kerugian.

C. Pembahasan

1. Pengembangan Usaha Kecil

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dideskripsikan di atas dapat dijelaskan bahwa pengembangan usaha kecil di Jalan Timoho-Sapen melalui proses yang panjang. Masing-masing pengusaha mengalami proses yang berbeda-beda. Proses 65 pengembangan usaha masing-masing pengusaha lebih sederhana dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 3.1 Proses Pengembangan Usaha Kecil No Inisial Profil Usaha Proses Mendirikan Usaha Kebutuhan Untuk Memulai Usaha Pemasaran Produk 1 JK - Pendatang - Membuka usaha secara turun temurun - Modal dibantu kerabat keluarga - Memperoleh keahlian berjualan mei bakso secara turun menurun - Modal usaha dibantu orang tua dan saudara - Mencari lokasi - Memasang sepanduk untuk tirai lapak - Konsumen memprom osikan keunggula n produk dari mulut ke mulut 2 GN - Pendatang - Membuka usaha bersama ikut mertua - Mulanya perajin kayu - Meneruskan usaha orang tua. - Kemauan - Menyiapkan modal uang - Mencari lokasi - Posisi keramaian - Slebaran ditempelka n di lokasi 3 EK - Sebagai pendatang - Merintis usaha baru - Mulanya bekerja sebagai sopir - Belajar membuat martabak bersama teman - Keterampilan membuat produk - Menyiapkan uang - Menyiapkan peralatan - Menentukan lokasi - Membuat tulisan ditempel digerobak - Promosi melalui kotak kardus kemasan produk Pelaku usaha kecil memiliki latar belakang yang berbeda. Ada yang mulanya sebagai perajin dan ada yang berprofesi sebagai sopir. Ketika akan memutuskan untuk membuka sebuah usaha, mereka membuka usaha sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki. Ada