39 menyebabkan tercapainya kesatuan, sedangkan ritme, repitisi, dan
dominasi merupakan faktor yang esensi untuk mencapai harmoni. 2 Gradasi, kontras, dan discord
Gradasi adalah suatu deret tangga dimana suatu kekontrasan telah dijembatani oleh suatu rangkaian dari suatu kesamaan,
peralihan atau langkah yang selaras. Kontras merupakan hal yang esensial untuk mencapai kesatuan dalam desain, sebagai suatu
variasi, rangsangan perhatian dan untuk membangkitkan kehangatan. Discord adalah ekstrim kontras sangat kontras,
dimana kontras tersebut terdiri dari berbagai unsur, misal kontras dalam warna, shape, ukuran, dan arah.
c. Keseimbangan Balance Dalam desain, keseimbangan adalah suatu kondisi atau kesan
berat, tekanan, tegangan, sehingga menghasilkan kesan stabil. Faktor yang mendukung keseimbangan yaitu posisi atau penempatan,
proporsi, kualitas, dan arah dari unsur-unsur pendukungnya. Hakim, 1984: 37-119
Berdasarkan teori di atas, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran Mind Mapping Book memakai prinsip kesatuan,
keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan sebagai prinsip desain media.
3. Unsur-Unsur Komunikasi Grafis dalam Desain Grafis
Dalam desain grafis terdapat unsur-unsur komunikasi grafis, yaitu teks tulisan, ilustrasi gambarfoto, dan warna.
40 a. Teks tulisan, terdiri atas judul headline, subjudul, naskah atau isi
body, logo logo type, dan kata penutup closing word. b. Ilustrasi, merupakan unsur grafis yang utama yang berfungsi untuk
menarik perhatian dan merangsang minat pembaca terutama peserta didik terhadap keseluruhan pesan Pujiriyanto, 2005: 38-41.
c. Warna. Warna didefinisikan secara fisik dan psikologis. Warna secara
fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan
Sanyoto, 2009: 9. Warna juga merupakan salah satu unsur visual yang digunakan dalam pembelajaran Smaldino, et. al., 2011: 78.
Lebih lanjut, warna dibagi menjadi dua, menurut asal kejadian warna, yaitu warna additive dan subtractive Sanyoto, 2009: 17
–19. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut
spektrum. Warna additive atau warna cahaya adalah warna hijau, biru, dan merah. Sedangkan warna subtractive adalah warna yang
berasal dari bahan dan disebut pigmen. Warna yang termasuk dalam jenis ini adalah warna magenta, cyan, dan kuning.
Molly E. Holzschlag menjelaskan makna dari masing-masing warna secara psikologis Kusrianto, 2007: 47. Daftar warna-warna
dijabarkan pada tabel berikut.
41 Tabel 3. Daftar Warna dan Makna secara Psikologis
Jenis warna Respon psikologis
Merah Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta,
agresifitas, dan bahaya. Biru
Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, dan perintah.
Hijau Berkesan alami, kesehatan, pandangan yang enak,
kecemburuan, dan pembaruan. Kuning
Rasa optimis, harapan, filosofi, kecurangan, pengecut, dan pengkhianatan.
Ungu Spiritual, misteri, keagungan, perubahan, bentuk,
galak, dan arogan. Oranye
Energi keseimbangan, dan kehangatan. Cokelat
Respons dapat dipercaya, nyaman, dan bertahan. Abu-abu
Intelek, futuristik, modis, dan kesenduan. Putih
Rasa bersih, kemurnian, suci, kecermatan, steril, dan kematian.
Hitam Kekuatan, seksualitas, kecanggihan, kematian,
misteri, ketakutan, kesedihan, dan keanggunan.
Menurut Pett dan Wilson, terdapat alasan-alasan untuk penggunaan warna dalam pembelajaran, yaitu:
1. untuk menambahkan realitas, 2. untuk membedakan antara unsur-unsur sebuah visual,
3. untuk memfokuskan perhatian pada isyarat-isyarat yang relevan, 4. untuk mengodekan dan mengaitkan secara logis unsur-unsur
yang berkaitan, 5. untuk menarik perhatian dan menciptakan respon emosional
Smaldino, et. al., 2011: 83. Dalam mendesain media pembelajaran Mind Mapping Book, unsur-
unsur komunikasi grafis yang dibutuhkan adalah teks tulisan, ilustrasi
42 gambarfoto, dan warna yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
4. Elemen-Elemen Desain Grafis
Dalam media pembelajaran, termasuk media cetak, apabila menyertakan aspek-aspek visual, maka terdapat elemen-elemen grafis
yang menyertainya. Elemen-elemen dasar grafis yang terkandung dalam media cetak maupun media berbasis visual adalah sebagai berikut.
a. Garis Garis merupakan unsur pokok dalam membangun bentuk dan
konstruksi desain yang menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya sehingga tercipta bermacam-macam garis, seperti garis lurus,
garis melengkung, dan lain-lain Sanyoto, 2009: 96. Garis yang terdiri unsur titik-titik tersebut memiliki peran mendukung
keindahan, keseimbangan, dan harmoni Pujiriyanto, 2005: 87. Jenis-jenis garis dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu garis
lurus, garis lengkung, garis majemuk, dan garis gabungan. Adapun makna dari jenis-jenis garis tersebut adalah sebagai berikut.
1. Garis lurus, mendorong rasa kaku, ketegasan, dan ketelitian. 2. Garis lengkung. Kesan yang ditimbulkan oleh garis lengkung
adalah berwatak luwes, harmonis, kalem, sopan, dan budiman. 3. Garis majemuk, memberi kesan semangat, gairah, luwes, dan
dinamis. 4. Garis gabungan, memberi kesan kepribadian yang masih labil
Sanyoto, 2009: 97-102.
43 b. Bentuk
Bentuk adalah hasil dari beberapa garis yang digabungkan dan mempunyai area atau bidang dua dimensi Ernawati, et. al., 2008:
203. Bentuk-bentuk yang dihasilkan merupakan sebagian bentuk dasar yang sering dipergunakan untuk desain, bisa dua dimensi
maupun tiga dimensi Pujiriyanto, 2005: 90. c. Tekstur
Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda yang timbul dari yang terlihat dari permukaan benda Ernawati, et. al.,
2008: 204. Tekstur terkait dengan indera penglihatan dan indera peraba.
Dalam penggunaannya, tekstur disusun secara serasi dan kontras, namun tekstur yang kontras tampak lebih menonjol dan menarik.
Dibutuhkan keterampilan khusus untuk menggabungkan beberapa macam tekstur pada sebuah karya desain Pujiriyanto, 2005: 91
d. Ruang Ruang terkait dengan kedalaman shingga memberikan kesan
jauh, dekat, tinggi, dan rendah. Dalam perencanaan desain, ruang menjadi bagian penting terutama dalam memberi jarak antarhuruf
atau huruf dengan gambar Pujiriyanto, 2005: 91. Dari sekian elemen-elemen dasar grafis, maka media pembelajaran
Mind Mapping Book menggunakan unsur warna, garis, bentuk form,
tekstur, dan ruang space. Unsur-unsur ini bertujuan untuk mendukung manfaat dari media pembelajaran Mind Mapping Book, yaitu berpikir
44 secara sistematis sekaligus berpikir kreatif dan memperbesar perhatian
siswa.
5. Kelebihan Desain Grafis dalam Media Visual
Secara umum media visual, termasuk grafis, telah banyak digunakan karena terbukti dapat meningkatkan kualitas penyajian
pengajaran, antara lain: a. meningkatkan daya tarik, motivasi, rasa ingin tahu, dan konsentrasi;
b. memberikan umpan
balik yang
penting dalam
aktivitas pembelajaran;
c. memudahkan dilakukannya pengulangan dalam pembelajaran; d. mengatasi hambatanketerbatasan bahasa;
e. merangsang diskusi dan pertanyaan-pertanyaan; f.
menyajikan ringkasan atau poin-poin penting dari materi pelajaran; g. memperindah, memperjelas, dan memperkuat komunikasi dari bahan
cetakan maupun lisan; h. mampu mengisolasi pembelajaran dengan karakteristik khusus;
i. mempertajam kegiatan observasi;
j. menuntun peserta didik untuk berpikir hati-hati dan membuat
kesimpulan; k. menghadirkan sebuah hubungan, lokasi, bagian tertentu, dan
sebagainya; l.
mengatasi keterbatasan waktu dan jarak; m. memperkenalkan dan mengorganisasikan, menyajikan informasi
baru dan sebagainya Pujiriyanto, 2005: 14-15.
45 Dari sekian kelebihan dari desain grafis, maka yang sesuai dengan
pengembangan media pembelajaran Mind Mapping Book didapat dari kelebihan dalam meningkatkan daya tarik dan rasa ingin tahu,
memberikan umpan balik, merangsang diskusi dan pertanyaan- pertanyaan, menyajikan ringkasan atau poin-poin penting dari materi
pelajaran, dan menuntun peserta didik untuk berpikir hati-hati dalam membuat kesimpulan.
E. Kajian terhadap Mind Map Peta Konsep
1. Pengertian Mind Map Peta Konsep
Menurut Michael Mihalko, mind map merupakan altenatif pemikiran keseluruhan otak yang menggapai ke segala arah dan
menangkap berbagai pikiran dari segala sudut Buzan, 2006: 2. Mind map
merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak yang juga bisa disebut cara
mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran Buzan, 2006: 4.
Mind map adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara
kerja alami otak. Mind map memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola radial dan jaringan sebagaimana otak
dirancang, seperti yang secara internal selalu digunakan otak dan terhadap mana yang perlu membiarkannya membiasakan diri kembali
Buzan, 2006: 103.
46 Dalam buku lain, mind map diistilahkan dengan mapping, yang
berarti teknik grafis yang kuat yang memberikan kunci universal untuk membuka potensi otak Swadarma, 2013: 2. Selanjutnya, mapping
menjadi suatu metode penulisan yang bekerja dengan menggunakan prinsip manajemen otak sehingga dapat membuka seluruh potensi dan
kapasitas otak yang masih tersembunyi Swadarma, 2013: 3. Dari penjelasan para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa mind map
atau peta konsep merupakan suatu cara atau metode kepenulisan yang efektif dan kreatif dengan menggunakan prinsip manajemen otak
sehingga mampu menangkap berbagai pikiran dari segala sudut dan memetakannya serta mengeluarkan informasi dengan mudah.
2. Karakteristik Mind Map Peta Konsep
Karakteristik dari mind map adalah sebagai berikut. a. Sebagai pusat, tema, atau bab ditulis atau diletakkan di tengah.
b. Selalu menggunakan warna. c. Menggunakan aneka garis, lambang, kata, dan gambar.
d. Mempunyai aturan yang sederhana dan alamiah Chatib Fatimah, 2013: 93.
Mind map menggunakan kemampuan otak akan pengenalan visual
untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang yang melengkung, mind map lebih
merangsang secara visual daripada metode-metode pencatatan tradisonal, yang cenderung linear dan satu warna Buzan, 2006: 9.
47 Mind map
melibatkan kedua sisi otak karena mind map menggunakan gambar, warna, dan imajinasi wilayah otak kanan
bersamaan dengan kata, angka, dan logika wilayah otak kiri Buzan, 2006: 60.
Ada berbagai cara menggunakan mind map untuk belajar, yang akan membantu mengingat informasi yang terkandung di dalamnya. Hal
yang terpenting dari semua itu adalah seberapa sering mengkaji ulang mereka Buzan. 2006: 125. Pada dasarnya, penggunaan mind mapping
tidak berarti hanya cocok untuk peserta didik yang memiliki kecenderungan belajar visual saja karena pada praktiknya, proses belajar
melibatkan ketiga aspek, yaitu aspek visual, auditori, dan kinestetik. Hanya saja dengan peta konsep, gagasan, permasalahan, solusi, atau
apapun yang terlintas dan yang malah membebani otak bawah sadar selama ini sulit untuk direkam menjadi mudah untuk langsung
dituangkan dalam selembar kertas Swadarma, 2013: 2. Melihat karakteristik mind map yang sudah dijabarkan, maka
karakteristik dari media pembelajaran Mind Mapping Book yang sesuai adalah media pembelajaran ini selalu meletakkan inti materi pembahasan
di tengah, menggunakan warna, garis, lambang, gambar, dan kata. Oleh karena itu, media pembelajaran ini turut mendorong dan merangsang
pembelajaran secara visual dan mengoptimalkan fungsi otak kanan dan otak kiri yang menjadi dasar tujuan pembuatan media pembelajaran ini
agar peserta mampu berpikir secara sistematis sekaligus berpikir kreatif.
48
3. Fungsi Mind Map Peta Konsep
Setiap hal mempunyai fungsinya masing-masing, begitu pula dengan mind map. Adapun fungsi mind map menurut Michael Michalko
adalah sebagai berikut. a. Mengaktifkan seluruh otak
b. Membereskan akal dari kekusutan mental c. Memungkinan untuk fokus pada pokok bahasan
d. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah
e. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian f.
Memungkinkan untuk mengelompokkan konsep g. Mensyaratkan untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan
yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang Buzan, 2006: 6.
Mind map layaknya sebuah peta tengah kota, maka ia akan:
a. memberi pandangan meneluruh pokok masalah atau area yang luas, b. memungkinkan untuk merencanakan rute atau membuat pilihan-
pilihan, c. mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat,
d. menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat Buzan, 2006: 5.
Dalam buku, Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran, terdapat 10 fungsi mind mapping, yaitu sebagai berikut.