Kajian terhadap Mind Map Peta Konsep

48

3. Fungsi Mind Map Peta Konsep

Setiap hal mempunyai fungsinya masing-masing, begitu pula dengan mind map. Adapun fungsi mind map menurut Michael Michalko adalah sebagai berikut. a. Mengaktifkan seluruh otak b. Membereskan akal dari kekusutan mental c. Memungkinan untuk fokus pada pokok bahasan d. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah e. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian f. Memungkinkan untuk mengelompokkan konsep g. Mensyaratkan untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang Buzan, 2006: 6. Mind map layaknya sebuah peta tengah kota, maka ia akan: a. memberi pandangan meneluruh pokok masalah atau area yang luas, b. memungkinkan untuk merencanakan rute atau membuat pilihan- pilihan, c. mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat, d. menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat Buzan, 2006: 5. Dalam buku, Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran, terdapat 10 fungsi mind mapping, yaitu sebagai berikut. 49 a. Mengumpulkan data yang hendak digunakan untuk berbagai keperluan secara sistematis. b. Mengembangkan dan menganalisis ide pengetahuan. c. Memudahkan untuk melihat kembali sekaligus mengulang-ulang ide dan gagasan. d. Membuat banyak pilihan dari berbagai rute keputusan yang bersifat kemungkinan. e. Mempermudah proses brainstorming karena ide dan gagasan yang selama ini tidak mudah direkam maka menjadi mudah dituangkan di atas selembar kertas. f. Dapat melihat gambaran besar dari suatu gagasan, sehingga membantu otak bekerja terhadap gagasan tersebut. g. Menyederhanakan struktur ide dan gagasan yang semula rumit, panjang dan tak mudah dilihat menjadi lebih mudah. h. Menyeleksi informasi berdasarkan sesuatu yang dianggap penting dan sesuai dengan tujuan. i. Mempercepat dan menambah pemahaman pada saat pembelajaran karena dapat melihat keterkaitan antartopik yang satu dengan yang lainnya. j. Mengasah kemampuan kerja otak karena mapping penuh dengan unsur kreativitas Swadarma, 2013: 8. Fungsi-fungsi mind map di atas menjelaskan bahwa media pembelajaran Mind Mapping Book juga memiliki fungsi tersendiri yang berakar dari kegunaan mind map. Adapun fungsi dari media 50 pembelajaran Mind Mapping Book adalah memfokuskan pada pokok bahasan, memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan materi pembelajaran, menyederhanakan struktur materi pembelajaran yang rumit dan panjang menjadi lebih mudah dilihat, mengasah kemampuan kerja otak, serta mempermudah proses brainstorming.

4. Keunggulan Mind Map Peta Konsep

Ragam keunggulan dimiliki oleh mind map dengan segenap kegunaan-kegunaan yang telah dijelaskan di atas. Dengan mind map, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna- warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal Buzan, 2006: 5. Keunggulan-keunggulan mind mapping yang lain dijabarkan sebagai berikut. a. Meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan. b. Memaksimalkan sistem kerja otak. c. Memacu kreativitas sederhana dan mudah dikerjakan. d. Sewaktu-waktu dapat me-recall data yang ada dengan mudah Swadarma, 2013: 9. Secara singkat, mind map dapat membantu belajar, menyusun dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, mengelompokannya dengan cara yang alami, memberikan akses yang mudah dan langsung ingatan yang sempurna kepada apapun yang diinginkan Buzan, 2006: 12. 51 Mind map juga membantu menguatkan peta-peta pikiran di dalam otak. Karena struktur mind map menyerupai bentuk pola-pola pikir, maka tindakan menggambarkannya adalah pengulangan yang alami dan mudah diingat Buzan, 2006: 61. Berdasarkan dari keunggulan mind map di atas, maka keunggulan dari media pembelajaran Mind Mapping Book adalah informasi yang panjang dialihkan menjadi visual yang menarik, penuh warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat. Di samping itu, media pembelajaran ini dapat memaksimalkan sistem kerja otak sekaligus memicu kreativitas sederhana.

5. Langkah-Langkah Pembuatan Mind Map Peta Konsep

Sebelum memasuki langkah-langkah pembuatan mind map, ada baiknya mengetahui unsur pembentuk dari mapping atau mind map. Unsur pembentuk mind map ada 4 macam, yaitu tema besar, subtema, urutan, dan garis hierarki. Tema besar atau yang disebut dengan central image menjadi hal yang pokok dalam mind map karena terletak di tengah-tengah. Subtema merupakan cabang dari tema besar yang telah dikelompokkan secara sistematis sesuai kategori tertentu. Selanjutnya adalah urutan atau hubungan antara tema besar denga sub-subtema yang terjalin lalu diakhiri dengan garis hierarki, yaitu garis yang menandakan adanya hubungan sebab-akibat Swadarma, 2013: 9. Langkah-langkah membuat mind map adalah sebagai berikut. a. Mulai dari bagian tengah lembar kosong. 52 b. Kemudian mengunakan gambar atau foto beserta teks sebagai ide sentral. c. Selanjutnya menggunakan warna. d. Lalu, menghubungkan cabang-cabang utama dari gambarteks pusat ke gambar cabang dan ranting seterusnya. e. Gambar utama dihubungkan ke gambarselanjutnya dengan garis melengkung. f. Jangan lupa menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis Buzan, 2006: 15-16. Dari langkah-langkah tersebut, dapat dikatakan secara singkat bahwa pembuatan media pembelajaran Mind Mapping Book juga mengadopsi dari langkah-langkah dasar membuat mind map tersebut. Pembuatan mind map dalam media pembelajaran tersebut dilakukan dengan memperhatikan desain grafis dan menggunakan aplikasi Corel Draw X7 .

6. Mind Map Peta Konsep dan Kreativitas

Mind map menjadi sarana untuk menggali kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan berpikir dengan cara yang baru, menjadi orisinil Buzan, 2006: 94. Pemikiran kreatif termasuk: a. kefasihan: seberapa cepat dan seberapa mudah untuk melepaskan ide-ide baru yang kreatif dari otak, b. fleksibilitas: kemampuan melihat sesuatu dari sudut pandang lain, mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang yang berlawanan, mengambil konsep-konsep lama dan mengaturnya kembali dengan 53 cara yang baru, dan membalikkan ide-ide yang sudah ada. Termasuk kemampuan menggunakan semua indera dalam menciptakan ide-ide baru, c. orisinalitas, menjadi inti dari semua pemikiran kreatif, dan mewakili kemampuan dalam menghasilkan ide-ide yang unik, tidak biasa. Orisinalitas merupakan hasil dari sejumlah besar energi intelektualitas yang diarahkan dan pada umumnya menunjukkan kemampuan konsentrasi tinggi. Ketika mengembangkan keterampilan kreatif, tidak hanya memperbaiki kemampuan menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar yang mengilhami; keterampilan kreatif yang kuat akan meningkatkan kemampuan mengingat sesuatu Buzan, 2006: 114. Berdasarkan pembahasan di atas, maka media pembelajaran Mind Mapping Book juga menjadi sarana untuk menggali kreativitas peserta didik dengan landasan manfaatnya, yaitu memberikan kemudahan dalam berpikir secara sistematis dan kreatif terhadap materi pembelajaran.

F. Kajian tentang Media Pembelajaran Mind Mapping Book dalam Teori

Belajar Pembelajaran 1. Teori Belajar Penguatan Skinner Melalui penelitian dan percobaan Skinner mengenai proses belajar dengan kondisi operan, dapat disimpulkan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan reinforcement dan hukuman punishment Swadarma, 2013: 37. 54 Teori belajar penguatan oleh Skinner tersebut mempunyai kesesuaian dengan media mind maping sebagai berikut. a. Dalam media mind mapping, banyak hal yang dapat dijadikan unsur penguat belajar, seperti menggambar, mewarnai, memberi key images. b. Skinner dan mind mapping sama-sama menghargai kemandirian peserta didik. Dalam media mind mapping, setiap anak harus melakukannya berdasarkan kreativitas sendiri. c. Sama-sama menekankan pemahaman sebab-akibat berdasarkan hubungan yang logis. Berdasarkan teori belajar penguatan oleh Skinner ini, media Mind Mapping Book adalah media belajar yang tepat karena semua unsur penguat reinforcement yang dijelaskan oleh Skinner seperti reward, lingkungan yang kondusif dapat diterapkan pada pembelajaran dengan pendekatan metode mind map.

2. Teori Belajar Fase Gagne

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan peserta didik Swadarma, 2013: 43. Terdapat 5 hasil belajar menurut Gagne, yaitu informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, keterampilan motorik, dan sikap dalam Suprijono, 2010: 5-6. Fase belajar menurut Gagne dibagi menjadi 4 tahap, yaitu sebagai berikut. 55 a. Fase receiving the stimulus situation. Pada fase ini seseorang memperhatikan stimulus tertentu lalu memahami stimulus tersebut untuk kemudian menafsirkan kembali dengan berbagai macam cara. b. Fase stage of acquition. Pada fase ini, seseorang akan dapat memperoleh informasi yang belum pernah diterima sebelumnya dengan menghubung-hubungkan informasi yang ada dengan pengetahuan sebelumnya. c. Fase storage, fase penyimpanan informasi, informasi ada yang tersimpan dalam jangka pendek ada pula dalam jangka yang panjang. d. Fase retrieval atau recall, fase mengingat kembali atau me-recall informasi yang ada dalam memori. Terkadang informasi itu hilang dalam memori atau kehilangan hubungan dengan memori jangka panjang Swadarma, 2013: 43. Teori belajar fase menurut Gagne tersebut terdapat kesesuaian dengan mind mapping. Kesesuaian-kesesuaian tersebut dijabarkan sebagai berikut. a. Pada fase recall, Gagne menyarankan agar informasi yang ada dalam memori harus terorganisasi dengan baik, diatur dengan rapi dan dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu agar informasi tersebut tidak mudah hilang bahkan terus tersimpan dalam memori jangka panjang. Hal tersebut dapat dipermudah dengan penggunaan mind mapping yang memang ditulis dengan struktur yang terorganisasi, berkelompok berdasarkan keyword kata kunci. 56 b. Pada fase storage penyimpanan ada segudang informasi yang berusaha disimpan dalam memori peserta didik. Dengan media mind mapping sangat memungkinkan untuk menyimpan banyak informasi walau hanya dalam selembar kertas sehingga mudah untuk diingat Swadarma, 2013: 47. Berdasarkan teori belajar fase menurut Gagne, media Mind Mapping Book menjadi salah satu media yang jitu untuk menyimpan banyak informasi ke dalam memori jangka panjang. Di samping itu, media Mind Mapping Book juga dapat mengakomodasi semua fase belajar Gagne.

3. Teori Belajar Discovery Jerome Bruner

Belajar menurut Bruner, seharusnya berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif, sehingga perubahan juga terjadi pada dalam diri orang tersebut Swadarma, 2013: 52. Dorongan dan hasrat ingin mengenal dan mengetahui dunia dan lingkungan alam menyebabkan manusia mempunyai kebudayaan dalam bentuk gagasan, konsepsi, hasil karya, maupun pengetahuan. Oleh karena itu, guru harus memandang peserta didik sebagai individu yang aktif dan memiliki keingintahuan tinggi untuk memahami lingkungan dan dunianya, bukan sekadar makhluk pasif yang menerima begitu saja apapun yang diberikan Swadarma, 2013: 53. Bruner mengklasifikasikan tahapan belajar menjadi tiga tahap, yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Bruner juga membagi fase belajar menjadi tiga bagian, yaitu tahap informasi, tahap transformasi, dan tahap evaluasi Swadarma, 2013: 53-54.