PENGEMBANGAN MIND MAPPING BOOK UNTUK MATA PELAJARAN SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS.
PENGEMBANGAN MIND MAPPING BOOK UNTUK MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Rahmi Rosyidah Susanto
NIM 11105244028
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
(2)
(3)
(4)
(5)
MOTTO
“
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya
”
(Terjemahan Q.S Al-
„Alaq
:3-5)
“Bahwa
tugas seorang teknolog pendidikan salah satunya adalah memfasilitasi
para peserta didik untuk memahami makna dari
materi pembelajaran.”
(Penulis)
“The function of sociology,
as of every science is to reveal that which is hidden.”
(6)
PERSEMBAHAN
Segala Puji hanya milik Allah SWT yang memberikan segala nikmat, rahmat dan
hidayah-Nya, akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Dengan ini,
penulis persembahkan skripsi ini untuk:
1.
Bapak dan Ibu tercinta serta segenap keluarga besar.
2.
Almamater UNY.
(7)
PENGEMBANGAN MIND MAPPING BOOK UNTUK MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Oleh
Rahmi Rosyidah Susanto
NIM 11105244028
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian pengembangan ini bertujuan: (1) untuk menghasilkan produk
berupa media pembelajaran
Mind Mapping Book
yang layak bagi siswa kelas XI
IPS dalam mata pelajaran Sosiologi pada pokok bahasan Integrasi Sosial, dan
(2) untuk mengetahui efektivitas produk media pembelajaran
Mind Mapping Book
untuk pelajaran Sosiologi bagi siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (
Research
and Development
). Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan model
Borg & Gall yang bertujuan untuk menghasilkan produk pembelajaran, termasuk
media pembelajaran dengan modifikasi menjadi sembilan tahapan, yaitu: (1) tahap
penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan, (3) pengembangan
format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7)
revisi produk, (8) uji lapangan, dan (9) revisi produk akhir. Subjek uji coba
penelitian pengembangan ini adalah siswa kelas XI jurusan IPS MAN 1
Yogyakarta dengan jumlah 5 siswa untuk uji coba awal, 15 siswa untuk uji coba
lapangan, dan 30 siswa untuk uji lapangan.
Hasil penelitian dan pengembangan terdapat dua poin, yaitu (1) penelitian
menghasilkan media pembelajaran
Mind Mapping Book
yang layak untuk
pelajaran Sosiologi bagi siswa kelas XI SMA/MA dengan materi Integrasi Sosial
yang dibuktikan dengan hasil validasi media dengan skor (4,51) dan validasi
materi dengan skor (4,2). Kelayakan juga diperkuat dengan hasil uji coba awal
dengan skor (4,3), uji coba lapangan dengan skor (4,2) dan uji lapangan dengan
skor (4,64). (2) Produk media pembelajaran
Mind Mapping Book
dinilai efektif
untuk pelajaran Sosiologi bagi siswa kelas XI MAN 1 Yogyakarta. Hal ini
dibuktikan dari hasil perhitungan tes awal dan tes akhir dari kelas Uji Efektivitas,
yaitu kelas XI IPS 3 MAN 1 Yogyakarta. Dari hasil data tersebut, diperoleh t
hitungsebesar -2,379 dengan df = 31 dan p sebesar 0,024 pada taraf kesalahan 0,05
(5%).
(8)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Sang
Maha Kuasa, Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat sehat dan nikmat
kesempatan, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul
“
Pengembangan
Mind Mapping Book
untuk Mata Pelajaran
Sosiologi bagi Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas
” s
ebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Teknologi
Pendidikan, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa bantuan berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberi kesempatan
penulis menuntut ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta.
2.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah
memberikan ijin penelitian dan memberikan keringanan dalam proses
penyusunan skripsi ini selesai.
3.
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin dan
fasilitas dalam melancarkan penyusunan skripsi ini.
4.
Bapak Dr. Sugeng Bayu Wahyono, M.Si selaku Pembimbing I yang dengan
sabar dan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
arahan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
(9)
5.
Bapak Estu Miyarso, M.Pd. selaku Pembimbing II yang juga dengan sabar
dan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi yang berharga sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan.
6.
Bapak Dr. Ali Muhtadi, M.Pd selaku validator media I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan beberapa masukan yang bermanfaat
terhadap media pembelajaran ini.
7.
Ibu Dian Wahyuningsih, M.Pd selaku validator media II yang telah
meluangkan waktu dan saran-saran yang membangun terhadap media
pembelajaran ini.
8.
Bapak Dr. Amika Wardana selaku validator materi I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan masukan dan solusi dari segi materi terhadap media
pembelajaran ini.
9.
Ibu Dra. Soimah Kusuma Wahyuni, M.Pd. selaku validator materi II yang
telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan masukan dan
dukungan terhadap produksi media pembelajaran ini.
10.
Seluruh Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah
banyak membantu selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan serta dalam penyusunan skripsi ini.
11.
Kepala Sekolah dan seluruh guru beserta staff MAN 1 Yogyakarta yang telah
memberikan izin penelitian dan senantiasa memberikan dukungan dalam
proses penelitian skripsi ini.
12.
Para sahabatku selalu membantuku dan terus memberikan motivasi serta doa
untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
(10)
13.
Keluarga
besar
Ikatan
Mahasiswa
Muhammadiyah
Bulaksumur
Karangmalang (IMM BSKM), khususnya keluarga
Winning Eleven
yang
telah memberikan dukungan penuh selama proses penulisan skripsi ini.
14.
Teman-teman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan angkatan 2011,
khususnya yang berada di kelas B yang seperjuangan dalam menempuh
pendidikan di FIP UNY.
15.
Kerabat DPM FIP 2013 yang juga memberikan semangat selama proses
penulisan skripsi ini.
16.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat
balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dan produk yang
dihasilkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan bagi
para pembaca atau pengguna khususnya.
Yogyakarta, 24 Oktober 2016
(11)
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL ...
iHALAMAN PERSETUJUAN ...
iiHALAMAN PERNYATAAN ...
iiiHALAMAN PENGESAHAN ...
ivHALAMAN MOTTO ...
vHALAMAN PERSEMBAHAN ...
viABSTRAK ...
viiKATA PENGANTAR ...
viiiDAFTAR ISI ...
xiDAFTAR TABEL ...
xvDAFTAR GAMBAR ...
xviDAFTAR LAMPIRAN ...
xviiiBAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah...
1
B.
Identifikasi Masalah ...
7
C.
Pembatasan Masalah ...
8
D.
Perumusan Masalah ...
8
E.
Tujuan Pengembangan ...
9
F.
Manfaat Pengembangan ...
9
G.
Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ...
11
H.
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ...
12
BAB II KAJIAN TEORI
A.
Kajian tentang Pengembangan Media
Mind Mapping Book
dalam
Kawasan Teknologi Pendidikan ...
15
1.
Kawasan Desain ...
16
2.
Kawasan Pengembangan ...
16
3.
Kawasan Pemanfaatan ...
16
4.
Kawasan Pengelolaan ...
17
(12)
B.
Kajian terhadap Media Pembelajaran ...
18
1.
Pengertian Media Pembelajaran ...
18
2.
Klasifikasi Media Pembelajaran ...
20
3.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ...
22
4.
Karakteristik Media Pembelajaran ...
25
5.
Kriteria Media Pembelajaran ...
26
6.
Prinsip-Prinsip Desain Pesan Pembelajaran dalam Media
Pembelajaran ...
30
7.
Pemilihan dan Penggunaan Media ...
32
C.
Kajian terhadap Media Berbasis Cetak ...
33
1.
Pengertian Media Cetak ...
33
2.
Elemen-Elemen pada Media Cetak ...
34
3.
Kelebihan terhadap Media Cetak ...
35
D.
Kajian terhadap Desain Grafis ...
36
1.
Pengertian Desain Grafis...
36
2.
Prinsip-Prinsip Desain pada Desain Grafis ...
37
3.
Unsur-Unsur Komunikasi Grafis dalam Desain Grafis ...
39
4.
Elemen-Elemen Desain Grafis ...
42
5.
Kelebihan Desain Grafis dalam Media Visual ...
44
E.
Kajian terhadap
Mind Map
...
45
1.
Pengertian
Mind Map
(Peta Konsep) ...
45
2.
Karakteristik
Mind Map
(Peta Konsep) ...
46
3.
Fungsi
Mind Map
(Peta Konsep) ...
48
4.
Keunggulan
Mind Map
(Peta Konsep) ...
50
5.
Langkah-Langkah Pembuatan
Mind Map
(Peta Konsep) ...
51
6.
Mind Map
(Peta Konsep) dan Kreativitas ...
52
F.
Kajian tentang Media Pembelajaran Media
Mind Mapping Book
dalam
Teori Belajar Pembelajaran ...
53
1.
Teori Belajar Penguatan Skinner ...
53
2.
Teori Belajar Fase Gagne ...
54
3.
Teori Belajar
Discovery
James Bruner ...
56
(13)
1.
Pembelajaran Sosiologi ...
58
2.
Tujuan Pembelajaran Sosiologi pada SMA ...
59H.
Kajian terhadap Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas ...
60
1.
Perkembangan Kognitif ...
60
2.
Implikasi terhadap Pendidikan ...
61
I.
Penelitian yang Relevan ...
62
J.
Kerangka Berpikir ...
65
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian ...
67
B.
Prosedur Penelitian dan Pengembangan ...
68
1.
Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal ...
69
2.
Perencanaan ...
70
3.
Pengembangan Format Produk Awal ...
71
4.
Uji Coba Awal ...
71
5.
Revisi Produk ...
71
6.
Uji Coba Lapangan ...
71
7.
Revisi Produk ...
72
8.
Uji Lapangan ...
72
9.
Revisi Produk Akhir ...
72
C.
Variabel Penelitian ...
73
D.
Desain Penelitian ...
74
E.
Subjek Penelitian ...
74
F.
Jenis Data ...
75
G.
Teknik Pengumpulan Data ...
76
H.
Teknik Analisis Data ...
79
1.
Teknik Analisis Data Uji Kelayakan ...
79
2.
Teknik Analisis Data Uji Keefektifan ...
81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian ...
83
1.
Uji Kelayakan Produk ...
83
(14)
b.
Perencanaan ...
85
c.
Pengembangan Format Produk Awal ...
87
d.
Uji Coba Awal ...
97
e.
Revisi Produk ... 101
f.
Uji Coba Lapangan... 105
g.
Revisi Produk ... 108
h.
Uji Lapangan ... 112
i.
Revisi Produk Akhir ... 115
2.
Uji Keefektifan Produk ... 115
a.
Data Skor Tes Awal Kelas Uji Efektivitas ... 116
b.
Data Skor Tes Akhir Kelas Uji Efektivitas ... 117
c.
Uji Normalitas Sebaran Data... 119
d.
Analisis Data ... 120
e.
Hasil Analisis Data untuk Pengujian Hipotesis... 121
B.
Pembahasan Hasil Penelitian ... 122
a.
Pengembangan Media Pembelajaran
Mind Mapping Book
Layak
untuk Pelajaran Sosiologi Kelas XI ... 122
b.
Keefektifan Media Pembelajaran
Mind Mapping Book
untuk
Pelajaran Sosiologi Kelas XI... 127
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan ... 130
B.
Saran ... 131
1.
Saran Pemanfaatan ... 131
2.
Saran Pengembangan Produk dan Penelitian Lanjutan ... 132
DAFTAR PUSTAKA ... 134
(15)
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 1.
Kriteria Aspek Pembelajaran, Materi, dan Tampilan menurut
Estu Miyarso ...
28
Tabel 2.
Kriteria Media Pembelajaran Menurut Hannafin dan Peck ...
29
Tabel 3.
Daftar Warna dan Makna secara Psikologis ...
41
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara dengan Guru dan Para Siswa ...
76
Tabel 5.
Pedoman Instrumen Observasi Awal ...
77
Tabel 6.
Konversi Skor Pada Skala 5 ...
80
Tabel 7.
Rancangan Isi
Mind Mapping Book
...
88
Tabel 8.
Hasil Validasi Ahli Media ...
90
Table 9.
Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I ...
91
Tabel 10.
Hasil Validasi Ahli Materi Tahap II ...
97
Tabel 11.
Hasil Evaluasi Keseluruhan Aspek pada Uji Coba Awal oleh
Siswa ...
99
Tabel 12.
Hasil Evaluasi pada Uji Coba Awal oleh Siswa yang
Dikonversikan ... 100
Tabel 13.
Hasil Evaluasi Keseluruhan Aspek pada Uji Coba Lapangan oleh
Siswa ... 106
Tabel 14.
Hasil Evaluasi pada Uji Coba Lapangan oleh Siswa yang
Dikonversikan ... 107
Tabel 15.
Hasil Evaluasi Keseluruhan Aspek pada Uji Lapangan oleh Siswa 113
Tabel 16.
Hasil Evaluasi pada Uji Lapangan oleh Siswa yang
Dikonversikan ... 114
Tabel 17. Data Skor Tes Awal Kelas Uji Efektivitas ...
116
Tabel 18. Kategori Kecenderungan Perolehan Skor Tes Awal Kelas
Uji Efektivitas ... 117
Tabel 19. Data Skor Tes Akhir Kelas Uji Efektivitas ... 118
Tabel 20. Kategori Kecenderungan Perolehan Skor Tes Akhir Kelas
Uji Efektivitas ... 118
Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Sebaran Data ... 119
(16)
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 1.
Bagan Kawasan Teknologi Pembelajaran ...
15
Gambar 2.
Kerangka Berpikir Penelitian ...
66
Gambar 3.
Bagan Desain Penelitian ...
74
Gambar 4.
Cover
Depan Sebelum dan Sesudah Revisi Ahli Materi ...
92
Gambar 5.
Halaman “Target Kita” Sebelum dan Sesudah Revisi Ahli
Materi ...
93
Gambar 6.
Halaman “Petunjuk Penggunaan Buku”
...
94
Gambar 7.
Materi
Mind Map
“Faktor Penghambat” Sebelum dan
Sesudah Revisi Ahli Materi ...
95
Gambar 8.
Materi “Faktor Penghambat” Sebelum dan Sesudah Revisi
Ahli Materi ...
96
Gambar 9.
Halaman Ma
teri “Faktor Penentu” Sebelum dan Sesudah
Revisi ... 102
Gambar 10.
Halaman Materi Definisi Sebelum dan Sesudah Revisi ... 103
Gambar 11.
Halaman Macam Koordinasi dan Model Asimilasi Sebelum
dan Sesudah Revisi ... 104
Gambar 12.
Halaman Materi Syarat-Syarat Integrasi Sosial Sebelum dan
Sesudah Revisi... 105
Gambar 13.
Halaman Materi Faktor Pendorong Sebelum dan Sesudah
Revisi ... 109
Gambar 14.
Halaman “Apa itu Interasi Sosial?” Sebelum dan Sesudah
Revisi ... 110
Gambar 15.
Halaman
Mind Map
“Definisi”
Sebelum dan Sesudah Revisi . 111
Gambar 16.
Halaman Materi Contoh Integrasi Sosial Sebelum dan
Sesudah Revisi... 112
(17)
DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Fakultas ... 138
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Dinas Perizinan ... 139
Lampiran 3. Silabus ... 140
Lampiran 4. Transkrip Wawancara ... 145
Lampiran 5. Transkrip Observasi... 149
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Ahli Media ... 151
Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen Ahli Materi ... 152
Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa ... 153
Lampiran 9. Surat Permohonan Validasi Ahli Media ... 154
Lampiran 10. Surat Keterangan Hasil Validasi Ahli Media 1 ... 155
Lampiran 11. Surat Keterangan Hasil Validasi Ahli Media 2 ... 156
Lampiran 12. Surat Keterangan Hasil Validasi Ahli Materi 1 ... 157
Lampiran 13. Surat Keterangan Hasil Validasi Ahli Materi 2 ... 158
Lampiran 14. Hasil Validasi Ahli Media 1 ... 159
Lampiran 15. Hasil Validasi Ahli Media 2 ... 162
Lampiran 16. Hasil Validasi Ahli Materi 1 Tahap I ... 165
Lampiran 17. Hasil Validasi Ahli Materi 1 Tahap II ... 168
Lampiran 18. Hasil Validasi Ahli Materi 2 Tahap I ... 171
Lampiran 19. Hasil Validasi Ahli Materi 2 Tahap II ... 174
Lampiran 20.
Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media ... 177
Lampiran 21. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I ... 179
Lampiran 22. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi Tahap II ... 180
Lampiran 23. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Awal ... 181
Lampiran 24. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan ... 182
Lampiran 25.
Rekapitulasi Hasil Uji Lapangan ... 183
Lampiran 26. Contoh Hasil Evaluasi oleh Siswa (Uji Lapangan) ... 185
Lampiran 27. Produk Media Pembelajaran
Mind Mapping Book
... 189
(18)
Lampiran 29. Instrumen Tes Awal ... 202
Lampiran 30. Contoh Hasil Tes Awal oleh Siswa ... 205
Lampiran 31. Intrumen Tes Akhir ... 208
Lampiran 32. Contoh Hasil Tes Akhir oleh Siswa ... 211
Lampiran 33. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Uji Efektivitas ... 214
Lampiran 34. Hasil Perhitungan Kategori Kecenderungan Data ... 215
Lampiran 35. Distribusi Data Statistik ... 217
Lampiran 36. Uji Normalitas Sebaran Data ... 219
Lampiran 37. Uji
–
T Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Uji Efektivitas ... 223
Lampiran 38. Tanda Terima Buku
Mind Mapping Book
untuk Perpustakaan
MAN 1 Yogyakarta ... 224
(19)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kata
media
berasal dari bahasa Latin, yakni
medium
yang berarti
perantara.
Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara
sebuah sumber dan sebuah penerima. Tujuan dari media adalah memudahkan
komunikasi dan belajar (Smaldino, 2011: 7). Menurut
Association for
Educational and Communication Technology
atau AECT pada tahun 1977
mengartikan bahwa media sebagai salah satu bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (Arsyad, 2011: 3).
Terdapat enam kategori dasar media yang dapat digunakan dalam belajar,
yang diaplikasikan ke bentuk format media, misal
slide powerpoint
(teks dan
visual), modul (teks dan visual), dan multimedia komputer (audio, teks,
visual). Kesemuanya mempunyai kelebihan dan keterbatasan untuk
kepentingan belajar. Segala media, dalam perspektif pembelajaran dan
pengajaran, ditujukan untuk memfasilitasi komunikasi dan belajar. Media
difungsikan sesuai tujuan instruksional yang melibatkan kegiatan belajar
peserta didik yang menyenangkan dan dapat memenuhi kebutuhan
perorangan peserta didik (Arsyad, 2011: 21).
Seperti yang dikemukakan dalam buku
Belajar dan Pembelajaran
mengenai belajar bahwa,
“Belajar menjadi ciri khas manusia, digunakan sebagai rujukan ukuran
pengetahuan dan kelihaian seseorang dalam menggunakan perangkat
tertentu. Belajar tidak hanya untuk mencapai hasil secara lahiriah
namun makna luas belajar tersebut untuk menjadi manusia yang
matang dan mengakui kehidupan yang multi-dimensional, tidak
seragam, menghargai hak dan kewajiban sosial yang saling solider
(20)
serta membantu diri untuk peka terhadap lingkungan sekitar”
(Budiningsih, 2005: 6).
Teknologi Pendidikan memandang media pembelajaran dapat
membantu sekaligus menjadi solusi dalam proses kegiatan belajar. Proses
belajar sebagai suatu peristiwa internal yang terjadi dalam diri peserta didik.
Proses belajar merupakan orientasi teknologi pendidikan (Prawiradilaga,
2012: 66). Proses belajar yang terjadi dalam diri peserta didik butuh
dukungan dari faktor eksternal untuk menghidupkan proses tersebut. Faktor
eksternal tersebut dikenal dengan pembelajaran (
instruction
). Dalam
pembelajaran, materi-materi yang menjadi bahan ajar menjadi penting dan
mempunyai peranan untuk mengembangkan karakter peserta didik.
Masing-masing materi mempunyai karakteristik tersendiri dengan pengembangan
kompetensi yang dimilikinya. Salah satu materi pembelajaran adalah
pelajaran Sosiologi.
Menurut Selo Soemardjan, sosiologi merupakan ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial (Setiadi dan Kolip, 2011: 3). Sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan mengenai masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara
sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Fokus bahasan sosiologi adalah
interaksi manusia, yaitu pada pengaruh timbal balik di antara dua orang atau
lebih dalam perasaan, sikap, dan tindakan.
Melihat pengertian sosiologi diatas, maka pembelajaran Sosiologi di
Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah (SMA/MA/Sederajat)
dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan dasar Sosiologi agar
(21)
peserta didik mampu memahami konsep-konsep Sosiologi secara sistematis
dan logis, memahami dan menganalisis peran sosial, serta menumbuhkan
sikap sadar peduli sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Materi pokok
pelajaran Sosiologi untuk kelas XI adalah stuktur sosial, yang meliputi
diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial, konflik sosial, mobilitas sosial, dan
kelompok sosial dalam masyarakat multikultural serta integrasi sosial.
Materi-materi tersebut mencakup konsep-konsep dasar, pendekatan, metode,
dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan
yang ditemui dalam kehidupan nyata di masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan
peneliti bersama seorang guru Sosiologi dan beberapa siswa kelas XI di
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta diperoleh informasi tentang
permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran pelajaran Sosiologi
kelas XI. Permasalahan-permasalahan itu diantaranya: (1) siswa hanya
menggunakan buku teks sebagai media pembelajaran utama, (2) penggunaan
buku teks belum sepenuhnya optimal untuk siswa, (3) siswa kesulitan untuk
memahami materi pelajaran Sosiologi yang beragam dan berkesinambungan
karena hanya terpaku pada buku teks yang tersedia, (4) terdapat beberapa
siswa yang kurang berinteraksi terhadap proses pembelajaran, (5) pembagian
jam pelajaran Sosiologi hanya 4 jam dalam seminggu, sedangkan banyaknya
dan beragamnya materi yang harus dipelajari oleh siswa, (6) media
pembelajaran yang sudah ada belum sepenuhnya menarik dan berwarna untuk
belajar bagi siswa, (7) siswa membutuhkan media pembelajaran yang
memberikan kemudahan dalam berpikir secara sistematis dan kreatif terhadap
(22)
materi-materi pada pelajaran Sosiologi, dan (8) terdapat beberapa siswa yang
memiliki nilai hasil belajar Sosiologi masih dibawah rata-rata Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), yakni nilai skor 70.
Selain itu, terdapat pernyataan khusus dari guru bahwa siswa
membutuhkan media pembelajaran yang dapat mengembangkan otak mereka
terhadap pelajaran Sosiologi sehingga siswa dapat berpikir secara sistematis
sekaligus berpikir kreatif. Jadi, pada penelitian ini, peneliti memiliki
perhatian terhadap media pembelajaran untuk pembelajaran Sosiologi kelas
XI. Media pembelajaran tentunya diolah dengan mempertimbangkan isi atau
materi ajar yang diberikan kepada peserta didik (Prawiradilaga, 2012: 96).
Salah
satu
manfaat
media
pembelajaran
adalah
berguna
dalam
mengoptimalkan penggunaan kedua belah otak secara simultan. Hal ini
dikarenakan peserta didik selama ini lebih banyak berpikir secara linear.
Secara alami, otak manusia dirancang untuk berpikir dengan pola radian
sehingga memungkinkan berpikir secara stimulan (Widiari, dkk, 2014: 4).
Selama ini peserta didik lebih banyak menggunakan otak kiri untuk berpikir,
sedangkan otak kanan kurang dimaksimalkan. Inilah maksud dari siswa kelas
XI Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta membutuhkan media pembelajaran
yang memberikan kemudahan dalam berpikir secara sistematis dan kreatif
terhadap pelajaran Sosiologi.
Terdapat alternatif yang dapat menciptakan cara berpikir dengan
menggunakan otak kiri dan otak kanan secara simultan dan sinergis, yakni
dengan
Mind Mapping
.
Mind Mapping
ini diciptakan oleh tokoh ilmuwan,
Tony Buzan.
Mind map
atau peta konsep adalah alat berpikir kreatif yang
(23)
mencerminkan cara kerja alami otak dan melibatkan kedua sisi otak karena
mind map
menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan)
bersamaan dengan kata, angka, dan logika (wilayah otak kiri) (Buzan, 2006:
60).
Mind Mapping
membantu peserta didik dalam mengorganisasikan
pengetahuan secara terstruktur sekaligus membantu peserta didik untuk
meningkatkan hasil belajar mereka (Supadmi dan Sudria, 2013: 3). Hal ini
diperkuat oleh Tony Buzan (2006: 4) bahwa pembelajaran dengan
menggunakan
mind map
akan meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar
peserta didik yang kuat serta menjadikan mereka lebih kreatif.
Tidak banyak pihak yang mengembangkan konsep
mind map
menjadi
media pembelajaran dan menjadikan landasan dalam proses belajar peserta
didik. Hal ini diperkuat dan dibuktikan dengan sedikitnya buku-buku yang
beredar yang menjadikan
mind map
sebagai konsep buku yang beredar di
pasaran. Contoh dari buku-buku tersebut adalah Buku
Juara Mind Map:
Mudah Belajar Matematika SD
kelas 4, 5, 6 dan Buku
Smart Matematika
Metode Mind Map
untuk jenjang dan kelas yang sama dengan penerbit sama,
serta Buku
Pintar Bahasa Inggris dengan Mind Map.
Satu fakta terungkap
bahwa buku dengan konsep
mind map
banyak ditemukan pada jenjang
Sekolah Dasar (SD), namun tidak ditemukan pada jenjang SMP maupun
SMA. Buku-buku tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Buku tersebut
dapat dibawa kemana-mana karena memang konsep dari buku tersebut adalah
buku saku, sedangkan kelemahan adalah buku tersebut kurang menyertakan
warna dan gambar dalam setiap halaman buku, belum menyertakan
kompetensi inti, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran untuk siswa serta
(24)
tidak ada ruang untuk siswa dalam menggambar sendiri karya peta konsepnya
untuk pemahaman materi.
Peneliti mempunyai sebuah solusi, yaitu media pembelajaran berupa
Mind Mapping Book
yang didasarkan pada kompetensi-kompetensi pelajaran
Sosiologi kelas XI SMA/MA/Sederajat. Pada konsep
Mind Mapping Book
ini,
siswa akan membaca dan mengamati peta konsep yang sudah tersedia dengan
visualisasi yang mendukung dan disesuaikan dengan materi ajar. Kompetensi
Inti, Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
menjadi pembuka pada materi peta konsep dalam buku ini. Selain itu,
terdapat halaman kosong yang khusus digunakan siswa untuk menggambar
peta konsep setelah melakukan kegiatan belajar-mengajar sebagai bentuk
feedback
atau timbal-balik pembelajaran Sosiologi yang telah dilakukan. Peta
konsep tersebut dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi ajar
sekaligus meningkatkan konsentrasi belajar karena dibuat dengan kreasi
sendiri.
Berdasarkan latar belakang masalah yang berisi pernyataan dan fakta
tersebut, maka penelitian dipandang penting untuk dilaksanakan. Peneliti
yakin bahwa pengembangan
Mind Mapping Book
ini merupakan solusi yang
tepat untuk pembelajaran Sosiologi dan media pembelajaran yang dibutuhkan
oleh siswa. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul
“
Pengembangan
Mind Mapping Book
untuk Mata Pelajaran Sosiologi Bagi
Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas
”
.
(25)
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1.
Siswa hanya menggunakan buku teks sebagai media pembelajaran utama.
2.
Penggunaan buku teks sebagai media pembelajaran utama belum optimal
untuk siswa.
3.
Media pembelajaran yang ada kurang memberikan kemudahan dalam
berpikir secara sistematis dan kreatif terhadap materi-materi pada
pelajaran Sosiologi.
4.
Siswa kesulitan untuk memahami materi pelajaran Sosiologi yang
beragam dan berkesinambungan karena hanya terpaku pada buku teks
yang tersedia.
5.
Siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik, berwarna,
memberikan kemudahan dalam berpikir secara sistematis dan kreatif
untuk belajar pelajaran Sosiologi.
6.
Pembagian jam pelajaran Sosiologi hanya 4 jam dalam seminggu di
kelas, sedangkan materi ajar banyak dan beragam untuk dipelajari oleh
siswa.
7.
Terdapat beberapa siswa yang memiliki nilai hasil belajar Sosiologi
masih dibawah rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni nilai
skor 70.
(26)
C.
Pembatasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah yang telah diuraikan, peneliti
memberikan batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu siswa hanya
menggunakan buku teks sebagai media pembelajaran utama, belum
optimalnya penggunaan buku teks, dan siswa membutuhkan media
pembelajaran yang memberikan kemudahan dalam berpikir secara sistematis
dan kreatif terhadap materi-materi pelajaran Sosiologi.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini difokuskan
pada tahap-tahap pengembangan
Mind Mapping Book
untuk Mata Pelajaran
Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI MAN 1 Yogyakarta guna memenuhi
kebutuhan pembelajaran yang memudahkan siswa dalam memahami materi
Sosiologi.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana mengembangkan produk media pembelajaran
Mind Mapping
Book
yang layak untuk pelajaran Sosiologi pokok bahasan Integrasi
Sosial bagi siswa kelas XI MAN 1 Yogyakarta?
2.
Bagaimana keefektifan produk media pembelajaran
Mind Mapping Book
untuk pelajaran Sosiologi pokok bahasan Integrasi Sosial bagi siswa
kelas XI MAN 1 Yogyakarta?
(27)
E.
Tujuan Pengembangan
Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan, maka penelitian
pengembangan ini mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut.
1.
Untuk menghasilkan produk media pembelajaran
Mind Mapping Book
yang layak untuk pelajaran Sosiologi bagi siswa kelas XI MAN 1
Yogyakarta.
2.
Untuk mengetahui keefektifan produk media pembelajaran
Mind
Mapping Book
untuk pelajaran Sosiologi bagi siswa kelas XI MAN 1
Yogyakarta.
F.
Manfaat Pengembangan
Penelitian pengembangan ini mempunyai manfaat baik secara teoritis
maupun praktis. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
1.
Manfaat Teoritis
Penelitian pengembangan ini dilakukan untuk membuktikan bahwa
teori tentang
mind mapping
dapat dikembangkan menjadi media
pembelajaran yang layak dan efektif untuk pelajaran tertentu dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran tertentu, dalam hal ini
adalah pelajaran Sosiologi dengan pokok bahasan Integrasi Sosial.
2.
Manfaat Praktis
a.
Siswa
1)
Membantu siswa untuk mengoptimalkan otak untuk berpikir secara
sistematis sekaligus berpikir kreatif dalam mempelajari pelajaran
Sosiologi.
(28)
2)
Siswa lebih termotivasi dalam belajar supaya bisa meningkatkan
pemahaman terhadap materi Sosiologi.
3)
Melatih siswa untuk belajar mandiri.
b.
Guru
1) Mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang
bersifat abstrak dan sulit dipahami siswa.
2) Membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran Sosiologi
dengan lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
c.
Sekolah
1) Memberikan sebuah produk media pembelajaran berupa
Mind
Mapping Book
untuk pelajaran Sosiologi kelas XI dalam upaya
peningkatan kualitas dan mutu pembelajaran sekolah.
2) Memberikan keterbukaan khazanah tentang media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh para guru dan para siswa lainnya dalam
pelajaran yang lain.
d.
Peneliti
1) Meningkatkan pengalaman dalam melakukan suatu penelitian dalam
lingkungan sekolah, terutama keterlibatan dalam interaksi langsung
dengan siswa dan guru.
2) Menambah khazanah pengetahuan tentang penelitian pengembangan
(
research and development
).
3) Meningkatkan
rasa
optimis
untuk
melakukan
penelitian
pengembangan pada waktu yang akan datang.
(29)
e.
Jurusan/Prodi
1) Penelitian ini akan menambah kepustakaan penelitian pendidikan,
khususnya yang berhubungan dengan media pembelajaran.
2) Penelitian ini juga memberikan manfaat kepada jurusan atau prodi,
yakni memberikan keyakinan kepada jurusan atau prodi bahwa
penelitian pengembangan dapat dijadikan salah satu opsi penelitian
untuk mahasiswa tingkat akhir pada tugas akhir skripsi.
G.
Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1.
Media
Mind Mapping Book
untuk pelajaran Sosiologi merupakan media
pembelajaran cetak yang menggunakan desain grafis dan berpedoman
pada metode
Mind Map
.
2.
Media
Mind Mapping Book
untuk pelajaran Sosiologi digunakan untuk
siswa jenjang SMA Kelas XI dengan pokok bahasan Integrasi Sosial.
3.
Media
Mind Mapping Book
untuk pelajaran Sosiologi disesuaikan dengan
kurikulum 2013 yang terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran, dan materi pembelajaran untuk pelajaran
Sosiologi kelas XI.
4.
Komponen-komponen dalam Media
Mind Mapping Book
pelajaran
Sosiologi bahasan Integrasi Sosial adalah sebagai berikut.
a.
Halaman sampul
b.
Kata pengantar
c.
Daftar isi
d.
Pendahuluan
(30)
e.
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Tujuan Pembelajaran
f.
Pembahasan
g.
Mind Map
(Peta Konsep)
h.
Rangkuman Materi Pembahasan
i.
Latihan Soal
j.
Glosarium
k.
Daftar Pustaka
H.
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.
Asumsi
Pengembangan media pembelajaran,
Mind Mapping Book
ini
mengacu pada beberapa asumsi yakni sebagai berikut.
a.
Siswa dapat menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran
Mind Mapping Book
selain buku teks.
b.
Pendekatan
student center learning
dapat dilakukan guru dengan
memanfaatkan media pembelajaran
Mind Mapping Book
.
c.
Siswa dapat berinteraksi terhadap proses pembelajaran Sosiologi
dengan memanfaatkan media pembelajaran
Mind Mapping Book
.
d.
Media pembelajaran
Mind Mapping Book
dibuat dengan tujuan
memberikan kemudahan kepada siswa untuk dapat berpikir secara
sistematis dan kreatif terhadap pembelajaran Sosiologi yang beragam
dan berkesinambungan.
e.
Media pembelajaran
Mind Mapping Book
menjadi media
pembelajaran yang dapat digunakan untuk belajar mandiri dan
(31)
meningkatkan hasil belajar di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), yakni nilai skor 70.
f.
Media pembelajaran
Mind Mapping Book
memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran Sosiologi mengenai konsep-konsep dasar
keilmuan Sosiologi.
g.
Mind Mapping Book
merupakan media pembelajaran cetak yang
menggunakan desain grafis dengan mengkombinasikan warna-warna,
gambar-gambar, dan teks secara kreatif.
2.
Keterbatasan Pengembangan
Pada media pembelajaran yang dikembangkan ini, terdapat
keterbatasan-keterbatasan
yang
dikarenakan
keterbatasan
tenaga
personal, yakni hanya pengembang seorang, dan waktu penelitian.
Adapun beberapa keterbatasan pada media pembelajaran yang
dikembangkan adalah dari segi materi pembelajaran dan segi fisik dari
media tersebut
Keterbatasan pertama dapat dilihat dari segi materi pembelajaran
yang disesuaikan dengan analisis kebutuhan pada observasi awal, yakni
pelajaran Sosiologi untuk siswa kelas XI dengan pokok bahasan Integrasi
Sosial yang disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan sekolah
sebagai lokasi utama penelitian, yakni Kurikulum 2013.
Keterbatasan kedua dapat dilihat dari segi fisik dari media
pengembangan
Mind Mapping Book
itu sendiri. Ukuran kertas pada buku
yang dipakai yakni A4 (21 cm x 29.7 cm), jenis kertas yang dipakai
adalah HVS dengan ketebalan 80 gram untuk isi buku dan kertas ivory
(32)
dengan ketebalan 230 gram untuk cover buku, serta desain grafis yang
masih sederhana karena dikerjakan oleh pengembang seorang.
(33)
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Kajian tentang Pengembangan Media Mind Mapping Book dalam
Kawasan Teknologi Pendidikan.
Menurut definisi tahun 1994, teknologi pendidikan adalah teori dan
praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaataan, pengelolaan, dan
penilaian proses dan sumber belajar (Seels dan Richey, 1994:10). Definisi
tahun 1994 dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapan bagi
teknolog pembelajaran, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, dan evaluasi. Kelima hal ini merupakan merupakan kawasan
dari bidang teknologi pembelajaran (Seels & Richey, 1994: 25).
Gambar 1. Bagan Kawasan Teknologi Pembelajaran (Seels dan Richey, 1994: 25)
Teori danPraktek KAWASAN DESAIN
Desain Sistem Pembelajaran
Desain Pesan
Strategi Pembelajaran
Karakteristik Pebelajar
KAWASAN PENGEMBANGAN Teknologi Cetak
Teknologi Audiovisual
Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi Terpadu
KAWASAN PEMANFAATAN Pemanfaatan Media
Difusi Innovasi
Implementasi dan institutionalisasi
Kebijakan & regulasi
KAWASAN PENGELOLAAN Manajemen Proyek
Manajemen Sumber
Manajemen Sistem Penyampaian
Manajemen Informasi
KAWASAN EVALUASI Analisis Masalah
Pengukuran Acuan Patokan
Evaluasi Formatif
(34)
Hubungan antarkawasan bersifat sinergis. Sebagai contoh, seorang
praktisi yang bekerja dalam kawasan pengembangan menggunakan teori dari
kawasan desain, seperti teori desain sistem pembelajaran dan desain pesan.
Seorang praktisi yang bekerja dalam kawasan desain menggunakan teori
mengenai karakteristik media dari kawasan pengembangan dan kawasan
pemanfaatan dan teori mengenai analisis masalah pembelajaran dan
pengukuran dari kawasan penilaian (evaluasi).
Penjelasan singkat dari kawasan-kawasan teknologi pendidikan di atas
adalah sebagai berikut.
1.
Kawasan Desain
Kawasan desain membidangi tentang bagaimana secara teori
maupun praktik suatu proses dan sumber belajar didesain, yaitu dengan
menspesifikasi kondisi untuk belajar. Kawasan desain meliputi bidang
desain sistem pembelajaran, desain pesan, karekteristik si pembelajar,
dan strategi pembelajaran.
2.
Kawasan Pengembangan
Kawasan pengembangan membidangi tentang bagaimana secara
teori maupun praktik suatu proses dan sumber belajar dikembangkan baik
dalam bentuk teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis
komputer, dan teknologi terpadu.
3.
Kawasan Pemanfaatan
Kawasan ini membidangi tentang bagaimana secara teori maupun
praktik suatu proses dan sumber belajar dimanfaatkan untuk kepentingan
belajar. Kawasan ini terdiri dari empat bidang garapan, yaitu
(35)
pemanfaatan media, difusi inovasi implementasi dan institusionalisasi,
serta kebijakan dan regulasi.
4.
Kawasan Pengelolaan
Konsep manajemen merupakan kesatuan integral dalam teknologi
pembelajaran dan dalam peranan yang dimainkan oleh teknolog
pembelajaran.
Seorang
teknolog
pembelajaran
dituntut
dapat
menunjukkan kemampuan manajemen dalam berbagai
setting
bidang.
Kawasan pengelolaan terdiri dari manajemen proyek, manajemen
sumber, manajemen sistem penyampaian, dan manajemen informasi.
5.
Kawasan Evaluasi
Kawasan evaluasi tumbuh seiring dengan perkembangan penelitian
dan metodelogi pendidikan. Perbedaan penting antara penelitian dengan
evaluasi menurut Seriven bahwa evaluasi adalah proses penentuan hasil
dan manfaat suatu proses atau produk dengan evaluasi yang merupakan
suatu proses penelitian. Tujuan evaluasi pendidikan berbeda dengan
tujuan penelitian pendidikan. Tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk
mendukung pembuatan keputusan nilai yang dapat diterima dan tidak
untuk menguji hipotesis. Dalam domain evaluasi dibedakan antara
evaluasi program, proyek, dan produk yang masing-masing merupakan
tipe evaluasi yang paling penting untuk desainer pembelajaran
sebagaimana halnya evaluasi formatif dan sumatif (Ismaniati, 2001:
10-17).
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini termasuk
dalam bidang kajian Teknologi Pendidikan definisi tahun 1994 pada kawasan
(36)
pengembangan. Media pembelajaran
Mind Mapping Book
ini menjadi kajian
dalam kawasan pengembangan di teknologi pendidikan, yaitu terkait
subkawasan teknologi cetak. Sebagai teknolog pendidikan sudah saatnya bagi
peneliti untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran di Indonesia.
B.
Kajian terhadap Media Pembelajaran
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media sudah tidak asing terdengar bagi kalangan umum dan
khalayak masyarakat. Kehidupan sehari-hari tak lepas dari keberadaan
media sebagai alat untuk mempermudah setiap kegiatan.
Dalam bidang pendidikan, media sangat dibutuhkan bagi kalangan
pebelajar, baik itu pendidik maupun peserta didik. Proses pembelajaran
yang terjadipun secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan
media. Secara bahasa, kata
media
berasal dari bahasa Latin, yaitu
medius
yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam
bahasa Arab, kata
media
memiliki arti perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2011: 3). Definisi media
ini mengandung makna bahwa dalam media mengandung unsur
komunikasi itu sendiri, yaitu pemberitahuan dan penyebaran informasi,
pesan, pengetahuan, pikiran, dengan maksud menggugah partisipasi
orang lain agar hal-hal yang diberitahukan menjadi milik bersama antara
komunikator dan komunikan (Budiningsih, 2003: 51). Oleh karena itu,
tujuan dari media adalah memudahkan komunikasi dan belajar
(37)
(Smaldino, et. al., 2011: 7). Enam kategori dasar media adalah teks,
audio, visual, video, perekayasa (
manipulative
) benda-benda, dan
orang-orang.
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan atau
Association
of Education and Communication Technology
(AECT) membatasi media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi (Sadiman, 2012: 6). Asosiasi
Pendidikan Nasional atau
National Education Assossiation
(NEA)
memiliki pengertian tentang media, yaitu bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya (Sadiman, 2012: 7).
Dalam buku
Media Pembelajaran,
dijabarkan pengertian media dari
berbagai tokoh dan dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional
di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Arsyad,
2011: 4-5).
Media pembelajaran dimanfaatkan untuk peserta didik dalam upaya
meningkatkan belajar mandiri yang efektif dengan “kemasan” –
tujuan
didaftar, panduan dalam mencapai tujuan tersebut diberikan,
bahan-bahan disusun, dan panduan evaluasi mandiri disediakan (Smaldino, et.
al., 2011: 16).
Dari sekian pendapat ahli mengenai media pembelajaran, maka
dapat dikatakan kembali bahwa media pembelajaran merupakan sebuah
perantara antara pendidik dengan peserta didik sebagai saluran untuk
berbagi informasi ke dalam bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak
(38)
maupun audiovisual dengan tujuan untuk membelajarkan peserta didik
dan merangsang mereka untuk belajar.
2.
Klasifikasi Media Pembelajaran
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat,
media pembelajaranpun mengalami perkembangan dari pemanfaatan
teknologi itu sendiri. Pengelompokkan media dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu:
a.
media hasil teknologi cetak
b.
media hasil teknologi audio-visual
c.
media hasil teknologi yang berdasarkan komputer
d.
media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer (Arsyad, 2011:
29).
Pengelompokan media oleh Azhar Arsyad ini didasarkan pada
salah satu teori kawasan Teknologi Pendidikan, yaitu kawasan
pengembangan pada buku
Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya
. Adapun subkategori dari kawasan pengembangan adalah
sebagai berikut.
a.
Teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau
menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan visual
yang statis, terutama melalui proses percetakan mekanis dan
fotografis. Subkategori ini mencakup representasi dan reproduksi
teks, grafis, dan fotografis. Komponen yang menyertai subkategori
ini adalah bahan teks verbal dan bahan visual. Pengembangan kedua
(39)
jenis bahan pembelajaran tersebut sangat bergantung pada teori
persepsi visual, teori membaca, pengolahan informasi, dan teori
belajar.
b.
Teknologi audiovisual
Teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan
elektronis untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan visual.
Subkategori ini bersifat linier dan menampilkan visual yang
dinamis. Oleh karena itu, pembelajaran audiovisual dapat
didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang
menyangkut pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran
yang secara eksklusif tidak selalu harus tergantung kepada
pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.
c.
Teknologi berbasis komputer
Teknologi
berbasis
komputer
merupakan
cara-cara
memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan
perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Teknologi komputer,
baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1).
Dapat digunakan sesuai keinginan peserta didik.
2).
Gagasan-gagasan
diungkapkan
secara
abstrak
dengan
menggunakan kata, simbol, maupuk grafis.
3).
Digunakan secara acak, di samping secara linier.
(40)
5).
Belajar dapat berpusat pada peserta didik dengan tingkat
interaktivitas yang tinggi.
d.
Teknologi terpadu
Teknologi terpadu adalah cara untuk memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media
yang dikendalikan komputer (Seels dan Richey, 1994: 40-43).
Selain klasifikasi media pembelajaran menurut Seels dan
Richey di atas, terdapat teori lain mengenai klasifikasi media
pembelajaran yang dibagi menjadi 5 (lima) tipe, yaitu media berbasis
manusia, media berbasis cetakan, media berbasis visual, media
berbasis audiovisual, dan media berbasis komputer (Leshin et. al.,
1992: 256).
Dari sekian klasifikasi media pembelajaran yang disampaikan oleh
para ahli, maka dapat dikatakan bahwa jenis media pembelajaran yang
sesuai dengan penelitian pengembangan produk media pembelajaran
Mind Mapping Book
adalah media hasil dari teknologi cetak.
3.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Salah satu karakteristik dari media pembelajaran adalah media
mengandung pesan dan informasi untuk penerima, yaitu peserta didik.
Namun hal terpenting adalah media pembelajaran tersebut dibuat untuk
memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan peserta didik, serta
partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran (Leshin et. al.,
1992: 256).
(41)
Media pembelajaran juga berfungsi sebagai sarana yang membantu
memudahkan belajar bagi siswa, menarik perhatian siswa lebih besar
terhadap pembelajaran, mengaktifkan semua indra siswa, dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru (Asnawir dan Usman, 2002: 24).
Levie dan Lentz menjelaskan lebih jelas fungsi media pembelajaran
dalam buku
Media Pembelajaran
, khususnya fungsi media visual yang
memiliki empat fungsi, yaitu:
a.
fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran,
b.
fungsi afektif dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa yang
bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan
sikap siswa,
c.
fungsi kognitif terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar,
d.
fungsi kompensatoris terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
yang memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi
dalam teks dan mengingatnya kembali (Arsyad, 2011: 17).
Adapun manfaat dari media pembelajaran adalah sebagai berikut.
a.
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
(42)
b.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik.
c.
Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. (Sudjana
dan Rivai, 2005:2).
Selain teori di atas, media pembelajaran juga memberikan manfaat
kepada siswa dan guru dengan cara meletakkan dasar-dasar yang konkret
untuk berpikir, meletakkan dasar-dasar penting untuk perkembangan
belajar yang membuat pelajaran lebih mantap, membantu tumbuhnya
pengertian dan membantu perkembangan kemampuan berbahasa, dan
menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan (Hamalik, 1994:
15).
Berdasarkan teori dari para ahli di atas mengenai manfaat dan
fungsi media dalam pembelajaran, maka manfaat dan fungsi media
pembelajaran yang sesuai dengan pengembangan
Mind Mapping Book
adalah sebagai berikut.
a.
Fungsi media pembelajaran
Mind Mapping Book
terwakili dari
fungsi atensi dan fungsi kognitif. Maksudnya, gambar dan lambang
(43)
visual yang menyertai teks pelajaran dapat menarik perhatian dan
mengarahkan peserta didik untuk fokus konsentrasi terhadap isi
materi pelajaran sekaligus memperlancar pencapaian tujuan dalam
memahami dan mengingat kembali informasi yang terkandung di
dalamnya.
b.
Sesuai dengan fungsi yang diperoleh dari media pembelajaran,
maka manfaat yang akan diperoleh dalam pengembangan media
pembelajaran
Mind Mapping Book
adalah meletakkan dasar-dasar
yang konkret untuk berpikir, memperbesar perhatian siswa, dan
menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan. Hal ini
mendukung manfaat dasar dari pengembangan media pembelajaran
ini, yaitu berpikir secara sistematis sekaligus berpikir kreatif.
4.
Karakteristik Media Pembelajaran
Salah satu karakteristik yang menjadi garis besar dari media
pembelajaran adalah bahwa media pembelajaran sebagai salah satu
sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu
mengatasi permasalahan seperti perbedaan gaya belajar, minat,
intelegensi, keterbartasan daya indera, cacat tubuh, hambatan jarak
geografis, jarak waktu, dan lain-lain (Sadiman, et. al., 2012: 14).
Dalam buku
Media Pendidikan
, karakteristik suatu media yang
dapat dilihat dari sisi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput,
dan kemudahan kontrol pemakai (Sadiman, et. al., 2012: 28). Selain itu,
karakteristik
media
juga
dapat
dilihat
menurut
kemampuan
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
(44)
pengecapan, maupun penciuman, atau kesesuaian dengan tingkat hierarki
belajar.
Dalam membuat media pembelajaran, terdapat syarat-syarat yang
harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Rasional, yaitu sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh
user
(pengguna).
b.
Ilmiah, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.
c.
Ekonomis, yaitu sesuai dengan kemampuan pembiayaan sehingga
lebih hemat dan lebih efisien.
d.
Praktis, yaitu dapat digunakan dalam kondisi praktis di sekolah dan
bersifat sederhana (Indriana, 2011: 56).
Karakteristik
media
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
pengembangan produk media pembelajaran
Mind Mapping Book
adalah
media pembelajaran ini menyalurkan pesan kepada peserta didik,
meningkatkan minat terhadap pelajaran Sosiologi, bersifat rasional dan
praktis.
5.
Kriteria Media Pembelajaran
Dalam me-
review
media pembelajaran, terdapat kriteria-kriteria
media pembelajaran yang berdasarkan kualitas yang dibagi menjadi 3
poin, yaitu:
a.
kualitas isi dan tujuan: ketepatan, kepentingan, kelengkapan,
keseimbangan, minat/perhatian, keadilan, kesesuaian dengan situasi
siswa;
(45)
b.
kualitas instruksional: memberikan kesempatan belajar, memberikan
bantuan untuk belajar, kualitas motivasi, fleksibilitas instruksionalnya,
kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberi dampak bagi siswa,
dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya;
c.
kualitas teknis: keterbacaan, mudah digunakan, kualitas tayangan,
kualitas penanganan jawaban, kualitas pengelolaan programnya,
kualitas pendokumentasianya (Walker dan Hess, 2010: 175).
Kriteria pada aspek pembelajaran, materi, dan tampilan menurut Estu
Miyarso (2004: 19) yang telah teruji validasinya adalah sebagai berikut.
(46)
Tabel 1. Kriteria Aspek Pembelajaran, Materi, dan Tampilan menurut Estu
Miyarso
No Aspek Indikator
1 Pembelajaran Kesesuaian kompetensi dasar dengan standar kompetensi 2 Kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator
3 Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi program 4 Kejelasan judul program
5 Kejelasan sasaran atau tujuan pengguna 6 Kejelasan petunjuk belajar
7 Ketepatan penerapan strategi belajar (belajar mandiri) 8 Variasi penyampaian jenis informasi atau data 9 Ketepatan dalam penjelasan materi
10 Kemenarikan materi dalam membantu pemahaman pengguna 11 Kejelasan petunjuk mengerjakan soal latihan atau tes 12 Kejelasan rumusan soal latihan atau tes
13 Tingkat kesulitan soal latihan atau tes
14 Ketepatan pemberian feefback atau jawaban pengguna 15 Materi Cakupan (keluasan dan kedalaman isi materi)
16 Kejelasan isi materi
17 Stuktur atau urutan isi materi 18 Kejelasan bahasa yang digunakan 19 Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar 20 Ilustrasi animasi
21 Runtutan soal yang disajikan
22 Tampilan Proporsi Layout (tata letak teks dan gambar) 23 Kesesuaian pilihan background
24 Kesesuaian proporsi warna
25 Kesesuaian pemilihan jenis huruf
26 Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
27 Kejelasan musik
28 Kesesuaian pilihan musik 29 Kemenarikan sajian animasi 30 Kesesuaian animasi dengan materi 31 Kemenarikan bentuk navigator
32 Konsistensi tampilan button
33 Konsistensi desain cover
34 Kelengkapan informasi pada kemasan luar
Menurut Hannafin dan Peck (1988: 303-310), ada empat kategori
dasar kriteria media pembelajaran yang baik, yaitu:
(47)
Tabel 2. Kriteria Media PembelajaranMenurut Hannafin dan Peck
No Unsur Indikator
1 Pembelajaran 1. Ketepatan faktual 2. Hubungan dan tujuan 3. Daya terima siswa 4. Respons siswa
5. Konsistensi dengan tujuan 6. Ketersediaan contoh 7. Banyaknya bagian pelajaran 8. Umpan balik
9. Penyebaran tekanan 10. Relevansi
11. Kebermaknaan 12. Topik pelajaran 13. Banyaknya langkah 14. Interaksi selama pelajaran 15. Bantuan
16. Kemandirian 17. Aspek motivasi 18. Mudah diingat 19. Mudah menyelesaikan 20. Jumlah latihan 2 Tampilan 1. Kemenarikan
2. Ketepatan tipografi 3. Urutan frame
4. Kemenarikan visual 5. Animasi
6. Penggunaan ruang pandang 7. Kepadatan screen
8. Kejelasan tampilan 9. Interpretasi elemen display
4 Kurikulum 1. Mudah dibawa 2. Pilihan pelajaran 3. Integrasi topik 4. Tema budaya sosial 5. Keawetan informasi 6. Materi pendukung
7. Keterikatan dengan kurikulum 8. Keluwesan
9. Familiaritas 10. Konsistensi 11. Waktu tersedia
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai kriteria media
pembelajaran, peneliti menyimpulkan bahwa secara garis besar untuk
(48)
kualitas media pembelajaran
Mind Mapping Book
dapat dilihat dari aspek
materi dan pembelajaran serta beberapa kriteria dari aspek tampilan
menurut Estu Miyarso, ditambah dengan beberapa indikator dari aspek
tampilan menurut Hannafin dan Peck. Semua aspek tersebut dalam suatu
proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
Mind
Mapping Book
merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan
sangat berpengaruh terhadap kelayakan suatu media pembelajaran.
6.
Prinsip-Prinsip
Desain
Pesan
Pembelajaran
dalam
Media
Pembelajaran
Dalam pembuatan dan pengembangan media pembelajaran terdapat
penyajian pesan-pesan pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik. Pesan-pesan pembelajaran tersebut ditata sedemikian rupa supaya
menarik dan tidak mudah dilupakan oleh peserta didik serta peserta didik
mampu memahami apa yang mereka pelajari. Pesan-pesan pembelajaran
yang ditata menggunakan prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran,
yaitu sebagai berikut.
a.
Prinsip kesiapan dan motivasi
Prinsip ini menjelaskan bahwa jika dalam kegiatan pembelajaran
peserta didik memiliki kesiapan seperti kesiapan mental yang berupa
kemampuan awal atau prasyarat belajar, kesiapan fisik, dan motivasi
yang tinggi, maka hasil belajar akan semakin baik. Dalam hal ini,
media pembelajaran mendukung dan mengandung kesiapan dan
motivasi yang bisa dilakukan dengan menunjukkan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, menunjukkan manfaat materi
(49)
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan menyajikan garis
besar materi dari materi yang dipelajari.
b.
Prinsip penggunaan alat pemusat perhatian
Prinsip ini mengatakan bahwa jika dalam proses belajar
perhatian peserta didik terpusat pada pesan yang dipelajari, maka
proses dan hasil akan semakin baik. Perhatian menjadi hal yang
penting dalam prinsip ini selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam hal ini, media pembelajaran membantu guru dalam menarik
dan mempertahankan perhatian peserta didik dengan menggunakan
peta konsep, menyajikan gambar, menyajikan gerakan, dan lainnya.
c.
Prinsip partisipasi aktif siswa
Peserta didik dikatakan telah berpartisipasi aktif apabila telah
melakukan suatu aktifitas, kegiatan, atau proses mental, emosional,
maupun fisik ketika proses pembelajaran berlangsung. Media
pembelajaran dibuat dan dikembangkan dengan maksud untuk
mengaktifkan peserta didik dengan menyediakan perantara terhadap
peserta didik untuk melakukan percobaan, mengerjakan tugas, dan
menyimpulkan sesuatu.
d.
Prinsip umpan balik
Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada peserta
didik mengenai keberhasilan atau kemajuan serta kekurangan dalam
belajarnya. Prinsip umpan balik menjelaskan bahwa jika dalam
proses belajar siswa diberitahukan kemajuan atau kelemahan dalam
belajarnya, maka hasil belajarnya akan meningkat. Dalam hal ini,
(50)
media pembelajaran harus mampu memberikan umpan balik
terhadap peserta didik dengan menyediakan soal-soal dan tugas
setelah penjelasan materi pembelajaran.
e.
Prinsip perulangan (
repetition
)
Prinsip ini menjelaskan apabila informasi dalam pembelajaran
diulang-ulang, maka proses dan hasil belajar akan lebih baik dan
peserta didik akan menguasai materi pembelajaran atau keterampilan
tertentu. Dalam hal ini, media pembelajaran juga harus memiliki
prinsip perulangan dengan menyajikan rangkuman dan glosarium
dalam setiap materi pembelajaran (Budiningsih, 2003: 119-128).
Dari penjelas di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan
produk media pembelajaran
Mind Mapping Book
mendukung dan
memanfaatkan prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran, yaitu prinsip
kesiapan dan motivasi, prinsip penggunaan alat pemusat perhatian,
prinsip partisipasi aktif siswa, prinsip umpan balik, serta prinsip
perulangan.
7.
Pemilihan dan Penggunaan Media
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik.
Begitupun dengan media pembelajaran. Media yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran harus dipilih sesuai dengan kebutuhan
kompetensi siswa. Dalam memilih media pembelajaran yang akan
digunakan sebaiknya memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut.
a.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
(51)
c.
Kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi, lingkungan, dan
waktu.
d.
Kesesuaian dengan karakteristik siswa.
e.
Kesesuaian dengan gaya belajar siswa (Indriana, 2011: 28).
Kemudahan memperoleh media pembelajaran, keterampilan
pengajar dalam menggunakan media, dan tersedia waktu dalam
penggunaannya sehingga media tersebut bermanfaat bagi siswa selama
pengajaran berlangsung juga termasuk dalam poin memilih media untuk
dijadikan sarana pembelajaran yang menyenangkan. (Sudjana dan Rivai,
2005: 5).
Media yang akan digunakan dalam pembelajaran juga harus
memerhatikan efektivitas dan efisien, harus sesuai dengan minat,
kebutuhan, dan kondisi siswa, serta harus sesuai dengan kemampuan
guru dalam mengoperasikannya. (Sanjaya, 2012: 226)
Sesuai dengan penelitian terhadap analisis kebutuhan untuk
pengembangan produk media pembelajaran
Mind Mapping Book
, maka
pemilihan media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan materi
yang diajarkan (
instructional content
).
C.
Kajian terhadap Media Berbasis Cetak
1.
Pengertian Media Cetak
Media cetak merupakan media visual atau media komunikasi grafis
yang pembuatannya melalui proses percetakan, yang menyajikan
berbagai pesan melalui huruf dan gambar-gambar ilustrasi. Ilustrasi ini
(52)
berfungsi sebagai penjelas pesan atau informasi yang disajikan (Indriana,
2011: 63). Contoh dari media cetak adalah buku teks, modul, buku
panduan, dan bahan pengajaran.
Pengertian media atau teknologi cetak adalah cara untuk
memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan
bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses percetakan mekanis dan
fotografis (Seels dan Richey, 1994: 40).
Pengembangan media pembelajaran,
Mind Mapping Book
meruapakan salah satu media cetak karena pembuatannya melalui proses
percetakan.
2.
Elemen-Elemen pada Media Cetak
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal
adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, makalah, dan lembaran lepas.
Merujuk dari media cetak, terdapat elemen-elemen yang harus
diperhatikan pada media cetak, yaitu sebagai berikut.
a.
Konsistensi, dilihat dari format dari halaman ke halaman dan jarak
spasi.
b.
Format, dapat dilihat dari penggunaan paragraf dan pemisahan isi
dengan dilabeli secara visual.
c.
Organisasi, dapat dilihat dari penyusunan teks sedemikian rupa
sehingga informasi mudah diperoleh.
d.
Daya Tarik, dapat dilihat dengan cara memperkenalkan bagian bab
yang baru dengan cara yang berbeda.
(53)
e.
Ukuran huruf, dapat dilihat ketika memilih ukuran huruf yang sesuai
dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.
f.
Ruang (spasi) kosong, berarti tak berisi teks maupun gambar
(Arsyad, 2011: 87-90).
Elemen-elemen yang terkandung dalam media pembelajaran,
Mind
Mapping Book
adalah konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran
huruf, dan spasi kosong yang digunakan dalam pembuatan media
pembelajaran tersebut.
3.
Kelebihan terhadap Media Cetak
Media cetak sendiri memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan
dengan media lainnya. Adapun kelebihan tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
b.
Pesan dapat dipelajari siswa sesuai dengan kebutuhan minat, dan
kecepatan masing-masing.
c.
Dapat dipelajari kapan saja karena bisa dibawa ke manapun.
d.
Tampilannya lebih menarik saat dilengkapi dengan warna dan
gambar.
e.
Perbaikan atau revisi dapat dilakukan mudah (Indriana, 2011: 63).
Media cetak juga memberikan fasilitas kepada para siswa untuk
belajar secara indivisual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan
belajarnya (Suharjo, 2006: 109).
Dari sekian para ahli yang berpendapat tentang kelebihan media
cetak, dapat dikatakan kembali media pembelajaran
Mind Mapping Book
mempunyai kelebihan, yaitu (1) siswa dapat berinteraksi dengan aktif
(54)
karena harus memberi respons terhadap pertanyaan dan latihan yang
disusun dalam media, (2) siswa dapat mengikuti materi secara sistematis
dan dapat mengulangi materi dalam media tersebut, (3) tersaji informasi
secara verbal dan visual karena menampilakan perpaduan teks, warna,
dan gambar dalam media tersebut, dan (4) dapat dipelajari kapan saja dan
dibawa ke mana saja.
D.
Kajian terhadap Desain Grafis
Penggunaan
gambar-gambar
visual
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran telah berkembang pesat dan mejadi bagian integral dalam
mendesain strategi pembelajaran (Budiningsih, 2003: 100). Media yang
berbasis visual yang berfondasikan desain grafis dapat memperlancar
pemahaman, memperkuat ingatan, dan menumbuhkan minat peserta didik
serta dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata (Arsyad, 2011: 106).
Desain grafis sangat erat kaitannya dengan proses cetak. Melalui media
cetak, desain grafis berfungsi sebagai jembatan penghubung antara pihak
yang berkepentingan di dalam dunia bisnis dan media komunikasi grafis atau
densain komunikasi visual. Visualisasi pesan atau informasi dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti buku, majalah, koran, leaflet,
dan logo (Pujiriyanto, 2005: 12).
1.
Pengertian Desain Grafis
Grafis merupakan sebuah bentuk komunikasi visual di mana
dengan
sebuah
titik
atau
goresan
sederhana
orang
dapat
(55)
mengkomunikasikan pesan kepada orang lain (Pujiriyanto, 2005: 13).
Pada pendapat lain, dikatakan bahwa grafis adalah cara penyampaian
pesan yang diwujudkan dalam bentuk huruf, angka, tanda, dan gambar
yang dicetak dalam lembar kertas (Basuki, 2000: 2). Buku lain juga
menjelaskan bahwa
“
computer graphics is a field of visual computing
where synthetic images are generated through a sequence of stages given
some description”
(Elias, 2014: 3). Artinya, grafis pada komputer adalah
bidang visualisasi komputer di mana gambar sintetik yang dihasilkan
melalui urutan tahapan yang diberikan beberapa deskripsi.
Kesimpulannya, desain grafis adalah kombinasi kompleks antara
huruf, angka, tanda, dan gambar yang dijadikan pesan untuk
berkomunikasi dengan orang lain dengan visualisasi komputer.
2.
Prinsip-Prinsip Desain pada Desain Grafis
Konsep dari informasi yang ingin disampaikan kepada peserta
didik berupa media terutama media cetak yang mengandung desain grafis
ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik.
Elemen-elemen visual, seperti warna, gambar, grafis, dan lain-lain, harus
mudah dipahami, dapat dibaca, dan menarik perhatian sehingga pesan
yang terkandung tersampaikan.
Menurut Stephen McElroy, terdapat prinsip-prinsip yang dapat
dijadikan pedoman untuk menghasilkan desain yang berkualitas agar
desain tersebut bisa komunikatif dan persuasif. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut.
(56)
a.
Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan
harmonis.
b.
Penekanan, artinya memberikan pengertian bahwa tidak semua unsur
grafis adalah sama pentingnya dan perhatian pembaca harus
difokuskan pada titik fokus.
c.
Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan
membuat variasi dan unsur grafis yang ada dan menggunakan
ruangan di antaranya (unsur grafis) untuk memberikan kesan gerak.
d.
Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dan unsur grafis
bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai
suatu kesatuan (Pujiriyanto, 2005: 92).
Dalam referensi lain juga terdapat penjabaran mengenai
prinsip-prinsip desain tertentu yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
suatu media, yaitu sebagai berikut.
a.
Kesatuan. Dalam mendesain, pasti terjadi suatu proses dimana
unsur-unsur yang mendukung desain tersebut mengalami penyatuan
secara utuh, yang akhirnya menggambarkan hubungan individu
terhadap objek-objek visual.
b.
Keselarasan (Harmony)
1) Ritme, repitisi, dan dominasi
Ritme, repitisi, dan dominasi merupakan penghubung bagi
tercapainya suatu kesatuan hubungan dari unsur-unsur sehingga
terwujudnya
harmoni
dalam
bidang
gambar.
Harmoni
(1)
219
Lampiran 36. Uji Normalitas Sebaran Data
1.
Uji Normalitas Sebaran Data Tes Awal Kelas Ekperimen
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tes
Awal 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tes
Awal .150 32 .064 .942 32 .084
(2)
(3)
221
2.
Uji Normalitas Sebaran Data Tes Akhir Kelas Ekperimen
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tes
Akhir 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tes
Akhir .154 32 .053 .910 32 .011
(4)
(5)
223
Lampiran 37. Uji
–
T Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Uji Efektivitas
Paired Samples StatisticsMean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Tes awal 74.0625 32 13.40664 2.36998
Tes Akhir 80.9375 32 13.04072 2.30530
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Tes Awal & Tes Akhir 32 .236 .194
Paired Samples Test
Pair 1
Tes awal – Tes akhir
Paired Differences Mean -6.87500
Std. Deviation 16.35050
Std. Error Mean 2.89039
95% Confidence Interval of the Difference
Lower -12.76998
Upper -.98002
t -2.379
df 31
(6)