Reduksi Data Teknik Analisis data

tersebut hingga terlihat seperti wayang golek. Sejak kecilpun Entang sudah memiliki keinginan untuk menjadi seorang seniman. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, Entang Wiharso melanjutkan studinya dengan pilihan seni. Sebelum masuk ke Institut Seni Indonesia, Entang telah aktif membuat sketsa, drawing dan lukisan serta mengikuti pameran lukisan. Hal itu menjadikan perasaannya terhadap seni semakin hidup dan karir profesionalnya menjadi lebih nyata. Entang Wiharso menyelesaikan studinya di ISI selama tujuh tahun dengan mengambil Jurusan Seni Lukis Murni. Entang sempat mengambil cuti kuliah untuk bekerja di warung tegal di Jakarta sebagai modal membeli material-material yang dibutuhkan dalam berkarya. Entang memiliki komitmen bahwa ia ingin menghidupi karyanya lewat apapun, dan dengan berkarir itulah Entang menghidupi karya-karyanya. Seperti dituturkan kepada peneliti sebagai berikut Jadi karena begitu keinginan saya untuk mengembangkan jati diri saya dalam karya untuk punya material untuk bisa … dan salah satu cara ya dengan bekerja di Jakarta, di warteg. Dapat uang membeli cet, membeli material yang perlu untuk berkarya dan itu komitmen saya dari awal kalau belum bisa menghidupi karya itu sendiri dan lewat karir itu sendiri orang belum mengenal, saya ingin menghidupi karya lewat apapun Hasil wawancara dengan Entang Wiharso, 9 Mei 2015. Menurutnya berkarir bukan hanya sekedar mencari keuntungan tapi juga sebuah pilihan hidup, profesi dan masa depan. Menjadi seorang seniman membutuhkan kedisiplinan dalam hal mengkalkulasi waktu dan material sehingga mendorong ide-ide yang dimilikinya. Menurut Entang, seorang seniman seperti halnya scientiest, melakukan observasi, orientasi dan eksperimen. Karena seni termasuk kedalam ilmu pengetahuan maka istilah lain dari teknologi yaitu Art and Science. Dalam berkarya seni Entang Wiharso menggunakan berbagai media seni baik karya lukis, patung maupun instalasi. Menurutnya yang terpenting adalah bagaimana menuntaskan ide-idenya lewat media seni, dan instalasi adalah sesuatu yang fundamental untuk dapat memadai ide-idenya. Media hanya sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi agar ide-idenya tersampaikan. Seperti yang dikatakan pada peneliti sebagai berikut …. seorang seniman itu kan bagaimana dia menuntaskan ide-idenya atau melakukan ide-idenya lewat media seni. Dan instalasi, patung, lukisan apa aja itu bagian tool untuk mengkomunikasikan ide-idenya itu. Dan seni instalasi bagi saya adalah sesuatu yang fundamental untuk bisa memadai ide-ide saya Hasil wawancara dengan Entang Wiharso, 9 Mei 2015. Menanggapi karya-karya instalasi seniman lain yang memanfaatkan material bahan-bahan bekas yang digabungkan menjadi sebuah karya instalasi, menurut Entang masalah pencampuran bahan atau satu jenis material yang digunakan bukanlah sesuatu yang esensial tapi bagaimana karya tersebut membicarakan tentang waktu, ruang dan audience. Menurutnya, seni instalasi adalah sesuatu yang meruang dan audience sebagai bagian dari karya karena menjadi pengaktif objek-objeknya atau karya itu sendiri. Namun begitu dalam banyak karyanya termasuk Battle Field Entang menggunakan material berupa logam. Entang memilih material yang sesuai dan dapat mendukung ide dan pengungkapan bahasanya. Entang memilih logam baik itu alumunium, stainless maupun kuningan. Material tersebut dipilih karena Entang ingin membicarakan tentang domestication, dan logam termasuk material yang akrab dengan