e. Tekstur
Tekstur mempunyai arti nilai raba suatu permukaan benda baik nyata maupun semu. Tekstur dapat melukiskan sebuah permukaan objek,
seperti kulit, rambut, kayu, plastik, kaca dan bisa merasakan kasar halusnya, keras lunaknya, teratur tidaknya suatu permukaan objek. Dalam
perwujudannya tekstur ada dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata ialah nilai raba suatu permukaan bila diraba secara
fisik betul-betul terasa beda sifatnya. Sedangkan tekstur semu ialah nilai raba suatu permukaan bila diraba secara fisik tidak terasa perbedaan. Bila
dilihat mata tampak perbedaan gelap terang dan perbedaan tinggi rendahnya permukaan.
2. Prinsip-Prinsip Desain
a. Keseimbangan Balance
Balance adalah seimbang atau tidak berat sebelah. Keseimbangan bisa didapat dengan menggerombolkan atau mengelompokkan bentuk-
bentuk dan warna-warna di sekitar pusat sedemikian rupa sehingga akan terdapat suatu daya perhatian yang sama pada tiap-tiap sisi dari pusat
tersebut. Keseimbangan formal disebut juga bisymmetrical balance karena objek-objeknya pada tiap-tiap sisi sama dari pusatnya. Keseimbangan
informal asymmetrical balance yaitu jika objek-objeknya mempunyai daya tarik yang sama namun ditempatkan pada jarak yang berbeda-beda
dari pusat sesuai dengan berat ringannya.
b. Kesatuan Unity
Kesatuan adalah penyusunan atau pengorganisasian dari unsur- unsur visual sedemikian rupa sehingga menjadi kesatuan, organik, ada
harmoni antara bagian-bagian dengan keseluruhan. Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan yang merupakan isi pokok
dari komposisi. Kesatuan merupakan efek yang dicapai dalam suatu susunan atau komposisi diantara hubungan unsur pendukung karya,
sehingga secara keseluruhan menampilkan kesan tanggapan secara utuh. Ada keutuhan yang dapat dijangkau dengan beberapa peristiwa. Keutuhan
karena dominan, tanpa dominan atau penyusunan menjadi tak sempurna Kartika, 2004: 59.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa kesatuan adalah paduan dari berbagai unsur bahasa rupa, hal yang mendominasi dan
membuat karya seni terlihat komplit dan saling melengkapi.
c. Klimaks Climax
Klimaks disebut juga dominan. Klimaks adalah fokus dari suatu susunan, suatu pusat perhatian center of interest elmen-elmen yang
bertebaran. Menurut Mikke Suasanto 2012, center of interest disebut juga point of interest yaitu lokasi tertentu atau titik paling penting dalam
sebuah karya.. Tempat yang paling menarik perhatian tidak harus pusat, semakin ke tepi semakin mempunyai daya tarik yang kuat. Pusat perhatian
ini dibuat dengan beberapa cara yaitu: a menempatkan atau menggerombolkan objeknya. b dengan menggunakan kontras warna. c
dengan menggunakan hiasan sedikit tapi menguasai ruang. d dengan latar belakang sederhana di sekitar objek. e dengan adanya sesuatu yang lain
daripada yang lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang disebut klimaks
atau center of interest adalah titik pusat perhatian pada suatu susunan karya yang letaknya tidak selalu di tengah.
d. Proporsi
Proporsi dalam seni rupa dapat diartikan sebagai hubungan ukuran antar bagian serta bagian dan kesatuan keseluruhannya Susanto: 2012.
Kata proporsi berasal dari kata proportional yang berarti sebanding, prinsip proporsi kadang-kadang disebut law of relationship.
Terdapat tiga masalah praktis yang harus dihadapi dalam pembuatan proporsi yaitu: a bagaimana menempatkan susunan yang
menarik. b bagaimana caranya untuk membuat ukuran besar yang dapat disusun atau diatur sebaik mungkin. c bagaimana cara menentukan
ukuran seberapa besar yang dapat disusun atau diatur sebaik mungkin. Cara memecahkannya yaitu: a seseorang harus mengetahui sebagaimana
menciptakan hubungan yang baik. Perhatian yang disebabkan oleh hubungan keluasan. b membuat perubahan-perubahan bentuk dalam
penglihatan sebagai tenaga yang kita kehendaki contoh: garis horizontal mengurangi tinggi sebenarnya. c untuk menentukan besarnya ukuran
harus mengetahui perbandingan yang baik.