Triangulasi Teknik Keabsahan Data

37

BAB IV ANALISIS BENTUK DAN NILAI

Dalam penelitian ini terdapat beberapa temuan penelitian dan pembahasan seperti riwayat hidup Entang Wiharso, tinjuan karya Entang Wiharso, deskripsi bentuk, analisis formal, interpretasi, evaluasi dan analisis nilai- nilai sosial pada karya seni instalasi Battle Field.

A. Biodata Entang Wiharso

Tabel 2: Biodata Entang Wiharso Nama Entang Wiharso Umur 48 tahun Tempat, Tanggal Lahir Tegal, 19 Agustus 1967 Pendidikan Institut Seni Indonesia Yogyakarta 1987-1994 Pekerjaan Seniman Alamat Tamanmartani, Kalasan, Sleman Rhode Island, Amerika Serikat

B. Biografi Entang Wiharso

Entang Wiharso dilahirkan di kota Tegal, 19 Agustus 1967. Lulus dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada tahun 1994, sekarang berbasis di Yogyakarta dan Rhode Island, AS sejak pertengahan 1990an. Entang menikah dengan Christine Cocca pada tahun 1997, perempuan berkebangsaan Amerika dan juga seorang ahli sejarah seni. Dari hasil perkawinannya Entang memiliki dua putra bernama Dominic Ensar Wiharso dan Marco Emil Wiharso. Entang Wiharso dilahirkan di pesisir utara Tegal yang berdekatan dengan daerah Brebes dan Cirebon yang di sana terdapat transisi sentral Jawa dan Jawa Barat. Hal itu mengakibatkan adanya kemiripan budaya antara daerah Tegal, Brebes dan Cirebon terutama pada kesenian pewayangannya. Sejak kecil Entang sudah dikenalkan dengan wayang oleh ayahnya sehingga tumbuh kesukaan Entang terhadap berbagai cerita dan tokoh-tokoh pewayangan. Menurut Entang Wiharso pewayangan adalah seperti cerminan atau tuntunan hidup yang di dalamnya banyak mengandung filosofi dan cerita kepahlawanan, moralitas, dan narasi-narasi yang mengajarkan tentang sifat-sifat manusia dan bagaimana dapat melahirkan suatu cinta bahkan peperangan. Entang Wiharso belajar dari ayahnya yaitu seorang petani yang memiliki jiwa kesenian. Ayahnya memiliki keahlian dalam membuat alat-alat fungsi penangkap ikan yang dciptakan dengan bentuk yang menarik menyerupai patung. Ternyata hal ini mempengaruhi Entang Wiharso dalam persoalan estetiknya. Seperti dikatakan kepada peneliti sebagai berikut Kebetulan ayah saya juga seorang petani tapi bapak saya suka membuat mainan, karena anaknya banyak. Punya talent misalnya membuat untuk menangkap ikan dia membuat bentuknya menjadi sangat menarik sekali. Kalau saya kembalikan lagi dalam konteks sekarang itu seperti sclupture, seperti patung tapi alat-alat fungsi tapi dia membuatnya seperti patung. Dan itu saya kira unconcious mempengaruhi tentang persoalan esetik saat itu pada saya Hasil Wawancara dengan Entang Wiharso, 9 Mei 2015. Entang Wiharso sejak kecil sudah dapat membuat mainan menggunakan bahan-bahan dari alam sekitarnya. Entang sudah dapat berimajinasi dan mengekspresikan bagaimana membuat mata, hidung dari material-material