Dapat dilihat juga prinsip balance yang digunakan merupakan keseimbangan radial serta menciptakan komposisi over all atau dapat dinikmati dari segala titik.
c. Interpretasi
Karya instalasi bagian 7 ini mengungkapkan tentang kehidupan Entang dan istrinya dalam suatu ikatan pernikahan. Dalam karya ini istri terlihat
membawa bunga yang diartikan sebagai sebuah kehidupan, artinya seorang istri berperan penting dalam hidupnya suatu keluarga, yaitu melahirkan anak-anaknya
dan mengasuhnya. Sedangkan Entang digambarkan membawa payung dan keris diartikan sebagai tanggung jawab seorang suami dalam melindungi keluarganya,
menjaga dari gangguan-gangguan yang mengusiknya. Posisi terbalik artinya kepala keluarga berusaha memenuhi kewajibannya meski sulit diibaratkan dengan
kepala di bawah. Karya ini juga mengingatkan peneliti dengan simbol filosofi Cina yaitu
Yin dan Yang. Simbol tersebut mewakili dua hal yang berlawanan namun eksis bersama-sama. Setiap yang ada di alam semesta dikatakan berasal dari interaksi
dua elmen yang berlawanan. Itu berarti, Yin tidak bisa eksis tanpa Yang, begitu pula sebaliknya. Jika dikaitkan dengan karya bagian 7, maka diartikan dalam
sebuah keluarga seorang istri dan suami merupakan dua pribadi yang berbeda namun harus selalu beriringan.
Gambar 11: Simbol Yin dan Yang
Sumber: www.amazine.co
Sosok pangeran Diponegoro kembali dimunculkan, karena dalam karya bagian 7 ini merupakan bagian dari rangkaian Battle Field dengan satu benang
merah yaitu pertempuran atau sering disebut Diponegoro. Pertempuran dalam konteks keluarga yaitu berperang melawan hawa nafsu dengan harus saling
menghormati hak-hak yang lain dan berkewajiban melindungi keluarga dari berbagai ancaman.
d. Evaluasi
Entang Wiharso mengambil atribut-atribut yang dekat dengan kehidupannya terutama budaya di Indonesia. Entang banyak menggunakan figur
dirinya dan keluarganya sebagai tokoh dalam karya-karyanya. Dalam karya ini ia menggunakan kemampuan sketsanya untuk menggambarkan dirinya dan istri.
Seperti karya-karya sketsa bagian sebelumnya, teknik yang digunakan masih sama yaitu pen and ink, begitu halnya jika dibandingkan dengan karya
seniman lain yang sezaman seperti Hendra Gunawan, Entang lebih menekankan pada detail dengan garis-garis tipis dan lenturnya.