C. Kritik Seni
Istilah kritik berasal dari bahasa Yunani krites berarti seorang hakim; krinein berarti menghakimi; kriterion diartikan sebagai dasar
penghakiman, dan kritikos berarti hakim kesenian. Istilah kritik dalam bahasa Indonesia analog dengan istilah criticism dalam bahasa Inggris,
yang berarti kecaman atau kupasan. Dapat juga istilah kritik diambil dari suatu istilah dalam bahasa Inggris Critique, yang berarti kupasan atau
tinjauan. Namun padanan kata yang kerap berlaku dalam alih bahasa dari bahasa Inggris ke Indonesia yang lazim dipergunakan berasal dari istilah
criticism. Pada umumnya, apa yang disebut dengan istilah kritik di
dalamnya menyangkut pembicaraan langsung mengenai seni dalam rangka menganalisis, menginterpretasi, dan menilai karya seni. Sedangkan istilah
critic dalam bahasa Inggris memiliki kesamaan bunyi dalam bahasa Indonesia kritik berarti pelaku kritik atau kritikus. Istilah lain dari
kritikus adalah kritikan atau kritisi, yang diartikan oleh Jhon M. Echols dan Hassan Sadhily sebagai pengecam, pengupas, pengulas, pembahas,
atau pengeritik Feldman dalam Mamannoor, 2002: 39. Sudarmaji menyatakan dalam Bangun: 2000 mengenai
pengertian kritik seni ... sesuatu kritik bukan hanya menyatakan bahwa sesuatu karya
seni itu baik atau buruk, melainkan aktivitas yang dilakukan tertulis atau lisan yang merupakan pensiasatan karya seni,
sampai pada sesuatu kesimpulan. Jika seseorang pada sesuatu pagelaran karya seni melakukan penyajian fakta, interpretasi,
menganalisis, mencari kriteria, dan menggunakannya melakukan
sampai kepada sesuatu kesimpulan baik dan buruknya suatu karya seni, jelas pekerjaan itu ialah pekerjaan kritik dalam kesenian.
Dari beberapa definisi kritik seni di atas dapat ditarik pengertian
bahwa kritik seni adalah sebuah aktivitas yang membicarakan mengenai seni melalui proses analisis, interpretasi dan evaluasi.
1. Jenis-jenis Kritik Seni Rupa
Kritik seni rupa dipilah oleh banyak ahli seni rupa barat dalam empat jenis, yakni Kritik Jurnalistik, Kritik Paedagosis, Kritik Akademis,
dan Kritik Populer Feldman dalam Mamannoor, 2002. a.
Kritik Jurnalistik Kritik jurnalistik ditulis untuk pembaca majalah atau surat kabar,
berupa pemberian informasi mengenai peristiwa-peristiwa seni rupa. b.
Kritik Paedagogik Kritik paedagogik seni rupa menurut Edmund Burke Feldman
dalam Mamannoor, 2002 adalah kegiatan pembinaan kritik yang dimaksudkan untuk mendewasakan pengalaman artistik dan pengetahuan
estetis para penekun pendidikan seni rupa khususnya, siswa. c.
Kritik Akademik Kritik akademis seni rupa adalah kegiatan kritik yang dilakukan
untuk kepentingan pendidikan akademis, khususnya berupa pengujian akhir atas bentuk penelitian dan penulisan karya ilmiah. Kegiatan kritik
akademis ditempuh melalui sebuah proses penelitian, pengkajian, dan penulisan.