Pengganti halaman judul 3.
Penomoran :
Halaman judul atau pengganti halaman judul,
halaman lain, halaman permulaan
pendahuluan
4.
Penerbitan dan distribusi :
Halaman judul, Halaman lain dan halaman
pendahuluan
5. Deskripsi fisik :
Terbitan itu sendiri
6.
Seri :
Terbitan itu sendiri
7. Catatan :
Sumber apa saja 8. Nomor Sandar ISSN
: Sumber apa saja
Informasi tersebut dapat membantu kataloger untuk menentukan subjek terbitan berseri.
2.6.2 Struktur Katalogisasi Deskriptif Terbitan Berseri
Peraturan katalogisasi adalah AACR2 deskripsi terbitan berseri disusun dalam 8 daerah terdiri dari berbagai informasi yang disebut unsur. Setiap unsur deskripsi
dipisahkan dengan tanda baca yang sudah ditentukan. Menurut Siregar 2013: 30- 31 susunan deskripsi katalog antara lain:
1. Daerah judul dan keterangan penaggung jawab terdiri dari
Judul sebenarnya = judul paralel atau judul setara
;judul lain atau judul tambahan pernyataan tanggung jawab pertama
;tanggung jawab kedua dan seterusnya
2. Daerah edisi terdiri dari
.- - keterangan edisi = keterangan edisi paralel, bila ada
peryataan tanggung jawab pertama ; pernyataan tanggung jawab kedua dan seterusnya
3. Daerah penomoran dan atau penanda urutan huruf, kronologis
.- - daerah penomoran ini sebelumnya disebut pernyataan kepemilikan. Hal ini hanya di temukan pada pengatalogan terbitan berseri, urutan
penomoran hanya diikuti tanda hubung - jika terbitan tersebut masih terbit.
, volume dan nomor pertama yang dimiliki perpustakaan - Bulan dan tahun
- Pada akhir daerah ini diberi tanda kurung - untuk menandakan bahwa terbitan berseri tersebut masih kecil.
4. Daerah penerbitan dan distribusi
Universitas Sumatera Utara
. - - tempat penerbitan dan distribusi : tempat penerbitan kedua dan sterusnya bila ada
: nama penerbit distributor , tahun penerbit
5. Daerah deskripsi fisik terdiri dari:
. - - jumlah jilid atau jumlah halaman : keterangan ilustrasi
; ukuran + keterangan bahan yang di ikut sertakan
6. Daerah seri
. - - judul biasa seri = judul paralel seri
: judul tambahan berhubungan dengan seri atau sub seri keterangan penanggung jawab pertama yang berhubungan dengan seri
atau sub seri , ISSN
; penomoran di dalam seri Setiap keterangan seri dimasukkan di dalam kurung biasa
7. Daerah catatan 8. Daerah nomor standar
Tanda baca Pengguna tanda baca dalam pembuatan deskripsi bibliografi sangat
penting karena dengan tanda baca berbagai unsur yang ada dalam katalog dapat dengan mudah dikenali.
Katalog sangat berguna membantu para pengguna perpustakaan untuk mencari informasi. Abdul Rahman Saleh dan Yuyu Yulia 1996: 51 menyatakan
bahwa dalam melakukan pengatalogan terbitan berseri ada beberapa informasi yang perlu dicantumkan dalam pembuatan kartu katalog yaitu:
1. Judul majalah, judul paralel, anak judul.
2. Nomor, volume dan tahun terbit pertama kali. Apabila tidak diketahui
maka cukup dicantumkan nomor, bulan yang paling lama dimiliki. 3.
Frekuensi kala terbit. 4.
ISSN International Standard Serial Number. 5.
Kota terbit. 6.
Nama lembaga. 7.
Tahun, volume, nomor maupun bulan majalah yang dimiliki perpustakaan. 8.
Nama pemimpin redaksieditor. Terutama apabila nama itu cukup dikenal oleh kalangan luas.
9. Ukuran tinggi majalah.
10. Edisi.
11. Catatan
Universitas Sumatera Utara
Contoh kartu catalog terbitan berseri
Majalah pertanian Indonesia.--- Volume I no 1 2000 -
Bogor : Institut Pertanian Bogor, 2000 Jil. : il.; 22 cm.
Kuartalan ISSN. 126-1207
Tahun Volume Nomor 1996 12 1,2,3,4
1997 13 1,2,3,4 1998 14 1,2,3,4
1999 15 1,2,3,4
Seletah proses deskripsi katalog maka dilakukan pengkasifikasian secara umum, yaitu mengumpulkan dalam satu kelompok atau klas, bahan-bahan sejenis
atau yang hampir bersamaan antara yang satu dengan yang lainnya. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk memudahkan dalam pencarian kembali apabila bahan bahan
tersebut dibutuhkan. Pengklasifikasian bagi terbitan berseri tidak terkecuali. Klasifikasi bagi terbitan ini sangat diperlukan sebab dengan dilaksanakannya
klasifikasi akan memudahkan dalam pelayanan. Terbitan yang sejenis atau yang sama menjadi satu kelompok, sedangkan yang hampir sejenis atau berhubungan erat akan
berdekatan letaknya. Majalah yang terjilid diangggap sebagai monograf oleh karena itu harus diproses pengklasifikasiannya menurut subjek sebagaimana melakukan
klasifikasi terhadap monograf. Untuk menentukan sistem klasifikasi yang dipergunakan sebaiknya adalah sistem klasifikasi yang sudah umum dipergunakan
sehingga tidak menyulitkan pelaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 2004: 60 menyatakan ada beberapa sistem klasifikasi yang dapat dipergunakan sebagai berikut
: 1.
Dewey Decimal classification DDC. 2.
Universal Decimal Classification UDC. 3.
Daftar perluasan DDC yang di kembangkan khusus untuk Indonesia Untuk subjek terbitan berseri tersebut dikembangkan lagi uraiannya dengan
keperluannya digunakan adalah: 1.
Library of Congress Subject Heading LCSH 2.
Sears Lists Subject Headings 3.
Medical Subject Headings MESH Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa terbitan berseri salah satu
koleksi perpustakaan, yang memiliki karakteristik tersendiri dimana tata cara pengadaanya dan pengolahanya memerlukan pengetahuan dan keterampilan
tersendiri, pengatalogan pada prisipnya sama untuk semua jenis dokumen, namun ada peraturan khusus yang mengatur pengatalogan setiap dokumen. Perpustakaan perlu
memerikasa terlebih dahulu setiap terbitan yang diterima sebelum diolah, agar tidak terjadi kesalahan dalam pemrosesan.
Untuk menentukan nomor klasifikasi terbitan berseri isi subjek harus diperiksa dengan teliti walaupun subjek terbitan berseri sudah tertera pada judulnya
namun ada terbitan berseri yang meragukan antara judul dengan subjeknya. Hal tersebut dapat diketahui dari daftar isi atau informasi lain yang di dalamnya, lebih
baik lagi isinya diteliti secermat mungkin agar diketahui subjeknya atau masalah yang dikemukakan dalam terbitan berseri tersebut, bila subjek telah dapat diketahui maka
dapat ditentukan pula nomor klasifikasinya.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Penjajaran Terbitan Berseri
Setelah mengalami proses pengolahan, maka terbitan dapat dipajang di rak khususnya untuk terbitan terbaru dengan demikian setiap perpustakaan yang
menerima terbitan baru harus segera memproses dan menjajarkan kedalam rak agar informasi yang didalamnya dapat secepatnya dimanfaatkan oleh pengguna
perpustakaan. Menurut Lasa 1994:85 dinyatakan bahwa terdapat beberapa cara atau sistem pejajaran terbitan berseri yaitu:
1. Terbitan Berseri Disusun Berdasarkan Alfabetis Sistem ini memiliki
kecenderungan dalam penelusuran informasi karena pengguna lebih menitikberatkan pada judul. Sistem ini sangat cocok untuk perpustakaan
atau lembaga yang hanya memiliki terbitan terbatas.
2. Disusun perkelompok bidang dalam sistem ini lebih dititikberatkan.
Dengan demikian pengguna akan mencari judul terbitan sesuai dengan minat dan bidang masing-masing. Cara ini lebih cocok untuk
perpustakaan yang menerima terbitan dalam jumlah banyak.
3. Disusun Kronologis Penerimaan Terbitan yang diterima tanggal tertentu
disusun pada rak pertama dengan memberi petunjuk, misalnya majalah hari ini. Kemudian esok harinya dipindah ke rak berikutnya. Sedangkan
rak pertama diisi dengan terbitan yang baru diterima. Perpindahan terbitan dari satu rak kerak berikutnya dilakukan setiap hari.
Sistem penjajaran koleksi terbitan berseri dalam rak disesuaikan dengan ketentuan yang dibuat oleh perpustakaan. Dengan tersusun dalam posisi berdiri
sehingga memudahkan pengecekan dan pemanfaatan koleksi, karena setiap saat untuk dibutuhkan baik untuk melihat terbitan berseri yang adatidak ada ataupun untuk
pencatatan terbitan berseri yang baru masuk ke perpustakaaan.
2.8 Pelayanan Terbitan Berseri 2.8.1 Sistem pelayanan
Tugas perpustakaan perguruan tinggi yaitu memberikan pelayanan pada seluruh aktivitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, staf pengajar, peneliti, dan
staf administrasi. Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan perpustakaan dengan baik, maka perpustakaan harus dapat menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Dikatakan demikian karena bahan pustaka merupakan
Universitas Sumatera Utara