2.4.1 PemilihanSeleksi Terbitan Berseri
Salah satu unsur pokok yang menentukan mutu sebuah perpustakaan adalah koleksi terbitan berseri. Untuk memiliki koleksi terbitan berseri yang bermutu maka
pertama yang perlu dilakukan adalah seleksi, begitu banyak terbitan berseri yang ditawarkan oleh penerbit sehingga harus diseleksi dengan baik tentunya perpustakaan
tidak akan mampu membeli semua terbitan berseri. Factor- factor yang perlu di perhatikan sebelum menentukan judul-judul
terbitan berkala yang akan dilanggan: a.
Tersedianya anggaran dana. b.
Mengetahui bidang-bidang yang di cakup perpustakaan itu. c.
Mengetahui minat, bidang calon pengguna memperhatikan dan mencek lebih dahulu judul-judul majalah yang telah memiliki, di langgan oleh
perpustakaan lain. Lasa 1994: 25.
Berdasarkan uaraian di atas untuk dapat memiliki koleksi terbitan berseri, suatu perpustakaan harus melakukan pemilihan atau menseleksi terbitan berseri yang
di butuhkan. Pemilihan terbitan berseri perlu dilakukan karena koleksi terbitan berseri sangatlah banyak dan tidak semua perlu di lagggan serta tidak semua sesuai dengan
kebutuhan dari perpustakaan pemilihan koleksi harus di sesuaikan dengan kebutuhan para pengguna.
2.4.2 Pihak-Pihak Yang Berwenang Melakukan Seleksi
Pihak yang berwenang melakukan seleksi tidak lepas dari jenis perpustakaanya. Perpustakaan itu berbeda sehingga pihak-pihak yang berwenang
untuk melakukan seleksi terbitan berkala juga berbeda. Menurut Yulia 2010: 6.13 “Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, pihak
yang berwenang melakukan seleksi adalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas, dan dosen”.
Akan lebih baik lagi, apabila di bentuk komisi penasehatpengawas perpustakaan yang di bentuk khusus dengan salah satu tugasnya adalah memilih
terbitan berseri yang akan dilagggan. Komisi itu bisa saja terdiri dari pustakawan dosen, pimpinan fakultas, dan lain-lain, mahasiswa boleh menyarankan, tetapi harus
Universitas Sumatera Utara
di pertimbangkan apakah sesuai dengan kebutuhan perkuliahan. Dengan uraian di atas diketahui bahwa pustakawan adalah orang yang
memiliki wewenang memberikan keputusan apakah suatu terbitan berseri yang di pilih dilanggan atau tidak. Sebab pustakawanlah yang lebih mengetahui akan keadaan
koleksi, anggaran yang dimiliki dan sarana serta keadaaan di perpustakaan. Agar pemilihan koleksi sesuai dengan yang dibutuhkan dan tujuan perpustakaan perlu di
ingat dengan mengikuti prinsip pemilihan terbitan berseri. Menurut Siregar 2013: 12 prinsip pemilihan terbitan berseri sebagai berikut:
1. Menggunakan alat pemilihan yang dapat memberikan informasi tentang
subjek tertentu. 2.
Memilih judul yang ada dalam majalah indeks yang standart. Hal ini dapat dari tinjauan pustaka dan review untuk majalah.
3. Mengutamakan majalah jurnal inti dalam bidang tertentu.
4. Dalam memilih sedapat mungkin diusahakan untuk mendapat nomor
contoh. 5.
Pustakawan sebaiknya mengikuti terbitan “New Serial Style” yang di terbitkan oleh Library Congress, Amerika Serikat.
6. Kerjasama dalam pengadaan. Dalam hal ini di usahakan untuk tidak
melanggan majalah yang sudah dilanggan perpustakaan lain. 7.
Tidak mengabaikan terbitan lokal. 8.
Dalam melanggan majalah diusahakan berkesinambungan,tidak terputus- putus. Dalam hal ini perlu diperhatikan bukan jumlah judulnya saja tetapi
tidak berkesinambungan, lebih baik judulnya sedikit tetapi sesuai dengan pengguna dan dapat dilanggan secara berkesinambungan.
9. Untuk kepentingan penelitian, di perpustakaan khusus perlu di pikirkan
pengadaan nomor-nomor lama. 10.
Pertimbangan yang matang tentang duplikat dan judul baru 11.
Memikirkanmengusahakan petukaran. 12.
Peninjauan kembali setiap judul majalah sekali dalam 3 tahun. 13.
Melaksanakan seleksi majalah sama dengan seleksi buku. 14.
Pelatihan untuk memilih judul-judul majalah yang sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pemilihan terbitan berseri tidak sembarangan, harus berpengalaman serta memiliki keahlian dalam
mempertimbangkan dengan matang dan mampu memilih sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Pembelian