Keabsahan Data METODE PENELITIAN

73 penelitian kualitatif ini menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal Sugiyono, 2013: 337.

H. Keabsahan Data

Keabsahan data digunakan untuk memeriksa dan membuktikan temuan hasil penelitian apa sesuai dengan kenyataan di lapangan. Lexy J. Moleong 2010: 324 mengemukakan dalam melakukan pemeriksaan terhadap temuan hasil penelitian di lapangan harus didasarkan pada 4 kriteria, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, ketergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Untuk menjaga keabsahan data pada penelitian ini, maka dipergunakan ketekunan pengamatan dan triangulasi sumber. 1. Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan berarti mencari terus menerus interpretasi dengan berbagai cara yang berkaitan dengan analisis secara konstan atau tentatif Lexy J. Moleong, 2010: 329. Mencari data yang dapat diperhitungkan dan yang tidak dapat diperhitungkan. Dengan ketekunan pengamatan memungkinkan peneliti terbuka terhadap faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi fenomena yang diteliti. Pada penelitian ini ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur yang sangat relevan dengan masalah penelitian secara jelas dan terperinci. Hal ini berarti bahwa penelitian ini harus dilakukan dengan teliti dan mencatatnya secara rinci apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian. Setelah dilakukan pengamatan dengan teliti dan 74 rinci, kemudian dilakukan telaah pemeriksaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian apakah seluruhnya sudah dipahami atau belum. 2. Triangulasi Lexy J. Moleong 2010: 330 menjelaskan triangulasi adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu lain di luar data yang sudah ada untuk keperluan pengecekan dan sebagai pembanding terhadap data yang sudah ada. Data dianggap valid jika data tidak berasal dari satu sumber saja. Dengan triangulasi, peneliti melakukan pengecekan data dan sumber yang telah diperoleh sebelumnya. Jika data yang diperoleh berbeda dengan data sebelumnya, maka dicari informan yang lain, sehingga data yang didapatkan benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi sumber dengan pemeriksaan keabsahan data melalui sumber lain untuk membandingkannya dengan data yang sudah ada dengan data dari sumber lain yang berhubungan dengan penerapan kebijakan sekolah berbasis cyberschool, sehingga data atau informasi yang didapat akurat dan valid. Kegiatan membandingkan ini nantinya untuk keperluan croosscheck data antara informan yang satu dengan yang lain. Pengecekan data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Kemudian peneliti melakukan crosscheck data kepada Kepala Sekolah, guru, karyawan, siswa, komite sekolah, dan Direktur Yayasan Budya Wacana Yogyakarta. 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN