125
D. Pembahasan 1. Implementasi Kebijakan Sekolah Berbasis
Cyberschool
Sekolah berbasis cyberschool merupakan kebijakan yang dibuat dan diputuskan oleh Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN
Budya Wacana Yogyakarta. Kebijakan sekolah berbasis cyberschool mulai digagas pada tahun 2009 dan diimplentasikan pada tahun 2012. Kebijakan
ini dibuat sebagai tindakan nyata Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta dalam mempersiapkan
peserta didik untuk memasuki era digital yang sedang berkembang saat ini. Tujuan kebijakan ini dibuat adalah untuk meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan di sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Budya Wacana. Salah satu sekolah yang berada di bawah naungan
Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta adalah SMP Budya Wacana Yogyakarta.
a. Pemahaman Sekolah Berbasis Cyberschool
SMP Budya Wacana Yogyakarta mulai mengimplementasikan kebijakan sekolah berbasis cyberschool pada tahun ajaran 20122013.
Berdasarkan uraian pemahaman tentang sekolah berbasis cyberschool dari pengurus YPPN Budya Wacana Yogyakarta dan pihak sekolah
dapat diperoleh gambaran umum mengenai pemahaman tentang sekolah berbasis
cyberschool. Secara umum, sekolah berbasis cyberschool dipahami sebagai suatu kebijakan dimana sebuah sekolah
harus memanfaatkan ICT dan akses internet untuk melakukan seluruh
126 kegiatan akademik. Kegiatan akademik tersebut meliputi proses
pembelajaran, administrasi sekolah, dan kegiatan sekolah lain yang menunjang proses belajar mengajar.
Tujuan dari adanya kebijakan ini dipahami sebagai upaya sekolah untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. Kebijakan
sekolah berbasis cyberschool diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas seluruh warga sekolah dalam memanfaatkan penggunaan ICT dan akses internet. Keberadaan
kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta merupakan suatu tindakan nyata dari Yayasan Pendidikan
dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta dalam mempersiapkan peserta didik untuk memasuki era digital, sehingga
nantinya keluaran peserta didik dari sekolah ini dapat menjadi peserta didik yang mampu mengembangkan penggunaan ICT untuk bersaing
di era digital. Namun dari uraian pemahaman mengenai kebijakan sekolah
berbasis cyberschool yang dikemukan oleh pengurus YPPN Budya Wacana Yogyakarta dan pihak sekolah masih terdapat beberapa
berbedaan pemahaman dan belum ada keseragaman pemahaman tentang
kebijakan sekolah
berbasis cyberschool,
sehingga mengakibatkan tujuan yang ingin dicapai, penjelasan mengenai
petunjuk teknis pelaksanaan, standar operasional pelaksanaan, dan teknik penilaian terhadap pelaksanaan dalam implementasi kebijakan
127 sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta
belum dapat dirumuskan secara jelas dan terinci. Oleh sebab itu, adanya
kesepakatan pemahaman
mengenai sekolah
berbasis cyberschool dari pengurus YPPN Budya Wacana Yogyakarta dan
pihak sekolah menjadi komponen yang sangat penting dalam implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya
Wacana Yogyakarta.
b. Pelaksanaan Kebijakan Sekolah Berbasis Cyberschool